Asmindo Kejar Ketertinggalan dari Vietnam

Reporter

Kamis, 21 Januari 2016 14:38 WIB

Pekerja mengecat kayu bahan dasar pembuatan mebel di Manggarai, Jakarta, 23 Juni 2015. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan, realisasi pertumbuhan produksi industri manufaktur kelas menengah besar sektor furnitur dan kerajinan hanya bertumbuh 0,88% pada kuartal I/2015. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Semarang - Asosiasi Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) berupaya mengejar ketinggalan dengan Vietnam untuk menguasai pasar ekspor, yakni dengan menargetkan 4.000 pembeli baru di pasar luar negeri.

“Industri furnitur Vietnam dulu di bawah Indonesia. Sekarang Indonesia di bawah Vietnam, dengan nilai ekspor hanya US$ 2 miliar,” kata Chairman Internasional Furniture and Craft Fair Indonesia, Andre Sundrio, saat road show dan sosialisasi program pameran di Semarang.

Asmindo sedang mengevaluasi kekalahan nilai ekspor itu di antaranya mengukur kemungkinan pengaruh infrastruktur, teknologi, dan bahan baku. “Kalau memang bahan baku, kami minta bantuan pemerintah dengan cara memudahkan impor bahan,” kata Andre.

Salah satu upaya untuk mengejar ketertinggalan adalah menggelar pameran internasional furnitur di Jakarta Convention Center, 10 hingga 13 Maret 2016. Asmindo menargetkan 4.000 pembeli dari luar negeri dan 10 ribu dari dalam negeri. “Omzet pameran langsung kami target US$ 1 juta. Pembelian yang besar di belakang karena dalam pameran rata-rata penjajakan dulu,” ujar Andre.

Menurut dia, dalam pameran itu ada 250 perusahaan furnitur yang menjamin pemenuhan kebutuhan pasar luar negeri. Karena itu, dia yakin target penjualan bisa tercapai bila diukur dari hasil pameran 2015 yang menghasilkan penjualan US$ 800 ribu.

Ketua Asmindo Jawa Tengah Ery Sasmito menyatakan peluang persaingan pasar asing 2016 sulit diprediksi meski pada 2015 penjualan meningkat. “Nilai ekspor furnitur dari Jawa Tengah pada 2015 kira-kira US$ 700 juta,” kata Ery.

Penjualan itu dinilai lebih baik dibanding 2014, yang justru menurun. Menurut Ery, Asmindo Jawa Tengah sedang melakukan penetrasi ke pasar di Asia sebagai uji pasar yang pernah dilakukan. “Di antaranya Cina. Dulu dikira pesaing, ternyata jadi pasar,” katanya.

EDI FAISOL



Berita terkait

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

9 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

10 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

16 November 2023

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.

Baca Selengkapnya

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

15 November 2023

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

15 November 2023

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

26 September 2023

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.

Baca Selengkapnya

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

11 Januari 2023

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.

Baca Selengkapnya

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

20 Desember 2022

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.

Baca Selengkapnya

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

17 Oktober 2022

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar.

Baca Selengkapnya

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

15 Juni 2022

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

Secara akumulatif Januari hingga Mei 2022, ekspor pertanian juga mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya