Industri Mebel Populerkan Furnitur Indonesia

Reporter

Kamis, 21 Januari 2016 14:18 WIB

Pengrajin rotan saat di Kawasan Genjing, Jakarta, 7-9, 2012. Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) memperkirakan pertumbuhan industri rotan dan kayu hingga akhir tahun ini hanya sebesar 10%. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Semarang - Pelaku industri mebel nasional sepakat mem-branding ulang produk nasional untuk menaikkan nilai jual ke pasar dunia. Satu di antara upaya itu dilakukan di arena international Furniture and Craft Fair, 10-13 Maret mendatang. Pameran yang melibatkan 250 pelaku industri mebel dalam negeri itu mempopulerkan "Furniture Indonesia".

“Ini konsep baru. Furniture Indonesia latar belakang nawacita Jokowi yang isinya kemandirian ekonomi. Penguatan dan peningkatan pemakaian produk dalam negeri,” kata Chairman Internasional Furniture and Craft Fair Indonesia Andre Sundrio dalam road show dan sosialisasi pameran di Semarang hari ini, Kamis, 21 Januari 2016.

Rebranding produk itu bertujuan meningkatkan kepercayaan pasar asing terhadap mebel nasional, yang selama ini dinilai kalah dibanding negara lain. Andre menyebutkan hitungan penjualan produk mebel nasional kalah dibanding Vietnam, dengan nilai penjualan di atas US$ 2 miliar.

Baca: Industri Kayu

Kondisi itu dinilai ironis bagi pelaku industri mebel dalam negeri, yang punya potensi bahan baku melimpah. Selain itu, pelaku industri mebel yang tergabung dalam Asosiasi Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) berupaya mengejar ketertinggalan dengan menargetkan 4.000 pembeli baru di pasar luar negeri. “Dengan nilai jual hingga empat tahun ke depan mencapai US$ 6 miliar,” ujar Andre.

Pada pameran nanti, dia menargetkan penjualan hingga US$ 1 juta, atau naik dari pameran 2015 sebesar US$ 600 ribu. Dia meyakini target itu tercapai sampai setelah pameran.

Ketua Asmindo Jawa Tengah Ery Sasmito menyatakan peluang persaingan pasar asing 2016 sulit diprediksi, meski pada 2015 penjualan furnitur meningkat. “Nilai ekspor furnitur Jawa Tengah pada 2015 kira-kira US$ 700 juta,” tutur Ery.

EDI FAISOL


Berita terkait

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

9 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

10 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

16 November 2023

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.

Baca Selengkapnya

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

15 November 2023

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

15 November 2023

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

26 September 2023

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.

Baca Selengkapnya

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

11 Januari 2023

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.

Baca Selengkapnya

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

20 Desember 2022

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.

Baca Selengkapnya

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

17 Oktober 2022

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar.

Baca Selengkapnya

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

15 Juni 2022

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

Secara akumulatif Januari hingga Mei 2022, ekspor pertanian juga mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya