Jones Lang LaSalle: 2015, Sektor Perkantoran Paling Tertekan

Rabu, 20 Januari 2016 16:28 WIB

Gedung-gedung pencakar langit di pusat kota Jakarta, 11 Juli 2014. Pada saat ini terdapat 133 bangunan tinggi yang sedang dalam proses konstruksi di Jakarta, 43 di antaranya gedung perkantoran, 7 apartemen dan 83 apartemen strata. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Konsultan properti Jones Lang LaSalle Research menyebutkan sektor perkantoran merupakan bagian properti yang paling tertekan sepanjang tahun lalu. Salah satunya karena banyaknya pasokan gedung perkantoran sementara pasarnya sudah mulai jenuh.

Tertekannya sektor perkantoran ini terlihat dari penurunan harga sewa gedung perkantoran pada kuartal keempat disbanding kuartal-kuartal sebelumnya. “Pada triwulan keempat 2015, banyak pemilik gedung perkantoran menerapkan harga sewa turun sebesar 1,9 persen dibandingkan triwulan sebelumnya pada kelas premium,” ujar Head of Markets Jones Lang LaSalle Research, Angela Wibawa, di Menara II Indonesia Stock Exchange, Rabu, 20 Januari 2016.

Angela menjelaskan, penurunan harga sewa gedung ini tak lepas dari penyelesaian empat gedung perkantoran kelas A pada tiga triwulan terakhir di 2015 yang berpengaruh pada tingkat hunian gedung perkantoran. Ia mencontohkan, tingkat hunian pengunjung di gedung perkantoran di kawasan central business district (CBD) khususnya tahun lalu berkisar di angka 89 persen.

Sementara tingkat hunian di perkantoran kelas A, menurut Angela, berada pada angka 85 persen. "Kami melihat animo yang cukup berkelanjutan dari perusahaan e-commerce, yaitu sektor yang memiliki potensi untuk berkembang di Jakarta," ucapnya.

Dengan banyaknya pasokan perkantoran yang akan rampung, meskipun permintaan membaik, Angela memprediksikan penurunan harga sewa masih akan terjadi pada 2016 hingga 2017. "Walaupun demikian, tetap ada potensi kenaikan harga sewa pada akhir proyeksi lima tahun ke depan," ujar Angela.

Head of Research Jones Lang LaSalle Research, James Taylor, sebelumnya mengatakan sejumlah alasan yang membuat sektor properti secara keseluruhan melempem tahun lalu. Sejumlah alasan itu adalah pertumbuhan ekonomi yang relatif melambat, pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, dan rendahnya harga komoditas telah memberikan dampak bagi beragam sektor properti dengan level yang bervariasi.

Karena itu, Taylor memperkirakan meskipun tingkat permintaan terhadap perkantoran akan meningkat pada 2016 tapi tingkat huniannya akan menurun. “Situasi pasokan perkantoran menyebabkan tingkat hunian akan terus menurun dalam jangka pendek,” tuturnya.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Bisnis Properti di Bali Diprediksi Menguat di 2024

5 Maret 2024

Bisnis Properti di Bali Diprediksi Menguat di 2024

Alex Villas Group memprediksi bisnis properti di Bali akan menguat pada 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Wawancara Eksklusif CEO Rumah123 Wasudewan: Rumah Tapak Masih jadi Favorit

2 Maret 2024

Wawancara Eksklusif CEO Rumah123 Wasudewan: Rumah Tapak Masih jadi Favorit

Kepada Tempo, CEO Rumah123, Wasudewan menyebutkan dalam tiga tahun terakhir, tren pencarian properti tak banyak berubah. Simak wawancara lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Harga Hunian Naik Tapi Penjualan Tetap Meningkat, Mayoritas Beli dengan KPR

19 Februari 2024

Harga Hunian Naik Tapi Penjualan Tetap Meningkat, Mayoritas Beli dengan KPR

Bank Indonesia mencatat adanya kenaikan harga properti jenis hunian di pasar primer pada kuartal IV 2023. KPR jadi sumber pendanaan pembelian.

Baca Selengkapnya

Investasi Properti: Pengertian, Jenis, dan Keuntungan

30 Oktober 2023

Investasi Properti: Pengertian, Jenis, dan Keuntungan

Investasi properti kini semakin dilirik karena nilainya yang terus naik. Namun, sebelum berinvestasi wajib mengetahui jenis dan keuntungannya.

Baca Selengkapnya

5 Cara Investasi Properti yang Mudah untuk Pemula

25 Oktober 2023

5 Cara Investasi Properti yang Mudah untuk Pemula

Penting bagi pemula memahami cara investasi properti dengan strategi cerdas agar tidak merugi dan mendapat untung. Mari simak tipsnya.

Baca Selengkapnya

Pengertian dan Peran PPJB dalam Transaksi Jual Beli Properti

12 September 2023

Pengertian dan Peran PPJB dalam Transaksi Jual Beli Properti

PPJB adalah dokumen penting dalam transaksi properti di Indonesia. Apa itu PPJB beserta peran dan contohnya? Simak penjelasannya ini.

Baca Selengkapnya

Lika-liku Taipan Srettha Thavisin yang Kini Jadi Perdana Menteri Thailand

23 Agustus 2023

Lika-liku Taipan Srettha Thavisin yang Kini Jadi Perdana Menteri Thailand

Srettha Thavisin, pimpinan salah satu pengembang real estate terbesar di Thailand, terpilih sebagai perdana menteri pada Selasa, 22 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya

Profil Aguan Sugianto yang Gelontorkan Puluhan Miliar untuk Aloha PIK 2

10 Agustus 2023

Profil Aguan Sugianto yang Gelontorkan Puluhan Miliar untuk Aloha PIK 2

Pebisnis Aguan Sugianto telah menggelontorkan investasi puluhan miliar rupiah untuk pembangunan Aloha PIK 2. Siapakah sosok Aguan ini?

Baca Selengkapnya

MRT Jakarta Tangkap Peluang Bisnis Properti di Kawasan TOD

1 Juni 2023

MRT Jakarta Tangkap Peluang Bisnis Properti di Kawasan TOD

MRT Jakarta belajar dari pengembangan bisnis kereta bawah tanah yang dikelola LTA Singapura dan MTR Hong Kong.

Baca Selengkapnya

Ancaman Resesi, Agung Podomoro Pede Penjualan Tumbuh Positif: Konsumen Berbondong-bondong

20 Februari 2023

Ancaman Resesi, Agung Podomoro Pede Penjualan Tumbuh Positif: Konsumen Berbondong-bondong

Direktur Pemasaran Agung Podomoro, Agung Wirajaya, yakin sektor properti masih akan tumbuh positif meskipun ada ancaman resesi global yang mengintai.

Baca Selengkapnya