Kapal Sapi Jokowi Kosong, Kementan: Jadwal Pelni Terlalu Mepet

Reporter

Selasa, 19 Januari 2016 15:01 WIB

Presiden Jokowi didampingi Menko Puan Maharani dan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dalam kedatangan perdana Kapal Pengangkut Ternak KM Camara Nusantara 1 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 11 Desember 2015. TEMPO/Ghoida Rahmah

TEMPO.CO, Jakarta - Kapal ternak yang disiapkan Presiden Joko Widodo untuk mengangkut sapi dari Nusa Tenggara Timur guna memenuhi kebutuhan daging nasional, terutama di Jakarta, pulang tanpa ternak.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Kementerian Pertanian Fini Murfiani mengatakan hal itu terjadi karena Pelni sebagai operator terlalu mendadak membuat jadwal keberangkatan kapal.

Ia menjelaskan, pelayaran perdana kapal tersebut adalah 6 Desember hingga 11 Desember 2015. Pada pelayaran ini, Kementerian berhasil membawa sapi. Selanjutnya, pelayaran kembali dilakukan pada 23 Desember 2015.

Baca: Kapal Sapi Jokowi Kosong, Dharma Jaya: Kami Tak Dilibatkan

Pada pelayaran kedua, Pelni baru menginfokan pada 18 Desember 2015. “Ini terlalu mepet,” kata Fini saat dihubungi Tempo, Selasa, 19 Desember 2016. Menurut dia, perlu waktu hingga dua minggu untuk mempersiapkan sampai berangkat.

Saat itu, Fini berujar, berimpitan dengan perayaan Natal. Adapun di NTT, mayoritas penduduknya beragama Kristen dan Katolik, sehingga Kementerian kesulitan mengumpulkan sapi. “Ada memang waktu itu ternak, tapi sudah kontrak dengan kapal lain. Jadi tidak bisa dialihkan.”

Fini mengatakan infrastruktur pengumpulan ternak saat itu belum memadai. Padahal pihaknya membuka peluang untuk siapa saja yang ingin membantu pengadaan sapi. Tak terkecuali badan usaha milik daerah maupun BUMN. “Siapa pun yang mau mengajukan diri (untuk pengadaan sapi), boleh,” ujarnya. Sayangnya, belum ada pengajuan dari pihak mana pun.

Baca: Sambut Kapal Sapi, Jokowi: Ongkos Turun Drastis!

Maka itu, tahun ini Kementerian Pertanian akan meningkatkan kerja sama dengan Kementerian Perhubungan dalam pengadaan kapal, dan Pelni sebagai operatornya. Dalam empat bulan ke depan, Pelni dan Kementerian Perhubungan akan memberikan jadwal kapal di semua rute yang dilalui. Dengan demikian, Kementerian Pertanian akan memiliki waktu untuk mengumpulkan ternak.

MAYA AYU PUSPITASARI



Berita terkait

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

4 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

5 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

6 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

6 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

6 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

10 hari lalu

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

Eks ajudan Syahrul Yasin Limpo mengetahui adanya permintaan uang sebesar Rp 50 miliar dari mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Usut TPPU Syahrul Yasin Limpo, KPK Panggil Kepala Biro Umum Setjen Kementan

27 hari lalu

Usut TPPU Syahrul Yasin Limpo, KPK Panggil Kepala Biro Umum Setjen Kementan

KPK memanggil Kabiro Umum Setjen Kementan sebagai saksi dalam penyidikan TPPU Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Usai Eksepsinya Ditolak Hakim, Syahrul Yasin Limpo: Saya akan Bertanggung Jawab

30 hari lalu

Usai Eksepsinya Ditolak Hakim, Syahrul Yasin Limpo: Saya akan Bertanggung Jawab

Hakim PN Tindak Pidana Korupsi menolak eksepsi bekas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), dalam perkara dugaan gratifikasi

Baca Selengkapnya

KPK Dalami Temuan Catatan Proyek Kementan dari Rumah Pengusaha Pakaian Dalam Hanan Supangkat

31 hari lalu

KPK Dalami Temuan Catatan Proyek Kementan dari Rumah Pengusaha Pakaian Dalam Hanan Supangkat

KPK menemukan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan proyek-proyek di Kementerian Pertanian saat menggeledah kediaman CEO PT Mulia Knitting Factory Hanan Supangkat.

Baca Selengkapnya

Pemutihan Lahan Sawit Ilegal Dipercepat, Target Rampung 30 September 2024

31 hari lalu

Pemutihan Lahan Sawit Ilegal Dipercepat, Target Rampung 30 September 2024

Pemerintah mempercepat program pemutihan lahan sawit ilegal di kawasan hutan. Ditargetkan selesai 30 September 2024.

Baca Selengkapnya