Jokowi Ingin Turunkan Bunga Kredit Perbankan

Reporter

Sabtu, 16 Januari 2016 11:14 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyatakan perbankan harus siap menurunkan suku bunga kredit termasuk kredit usaha rakyat demi menjaga persaingan dalam industri keuangan. Bunga bank di Tanah Air harus bisa bersaing dengan negara-negara lain.

"Kalau negara lain bunga bank hanya empat persen, lima persen, enam persen, kita juga harus nantinya seperti itu. Siap-siap perbankan. Entah jurusnya apa pasti akan saya cari. Entah dengan trigger subsidi," kata Jokowi saat bertemu pelaku industri keuangan di Istana Negara, Jumat, 15 Januari 2016.

Untuk KUR, Jokowi menyayangkan bunya KUR yang mencapai 23 persen. Usaha kecil menengah di desa, kampung, dan pasar, diberi bunga 22-23 persen sementara korporasi diberi bunga 11-12 persen. "Apa benar? Apa adil? Gap akan makin besar, gini ratio makin meningkat."

Menurut Jokowi, pemerintah memang ingin menumbuhkan korporasi di Indonesia. Tapi, usaha kecil dan menengah juga harus diurus demi kesejahteraan rakyat.

Tahun ini, kata Jokowi, pemerintah mengalokasikan subsidi APBN sekitar Rp 10 triliun agar suku bunga KUR mencapai sembilan persen dari yang awalnya 22 persen. Menurutnya, karena era persaingan, orang akan menggunakan suku bunga sembilan persen. "Mau tidak mau ke depan industri jasa keuangan kita harus efisien. Entah yang BPR, BPD, bank swasta, Bank BUMN harus menyiapkan diri."

Siang tadi Presiden Jokowi menghadiri pertemuan tahunan Otoritas Jasa Keuangan dengan pimpinan Industri Jasa Keuangan di Istana Negara. Sejumlah menteri kabinet kerja juga menghadiri pertemuan seperti Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofjan Djalil dan petinggi OJK.

ANANDA TERESIA

Berita terkait

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

1 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

16 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

19 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

23 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

1 hari lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya