TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia Ryan Kiryanto mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang hanya 4,75 persen disebabkan oleh beberapa faktor. Penyebab perlambatan ekonomi tahun lalu adalah hampir semua area pembentuk produk domestik bruto melemah. Pertama, konsumsi rumah tangga (KRT) mengalami penurunan. Biasanya pertumbuhan KRT selalu di atas 5 persen. Penurunan hanya terjadi pada 2015.
"Artinya, daya beli rumah tangga anjlok. Terutama mereka yang bekerja, sehingga tidak punya uang lembur atau uang tambahan," katanya.
Akibatnya, rencana pembelian kebutuhan rumah tangga berkurang karena mereka hanya akan memprioritaskan fixed cost atau pembiayaan tetap, seperti biaya sewa, pendidikan, dan kebutuhan pokok. Kedua, sebagian rumah tangga kehilangan pekerjaan, terutama yang bekerja di sektor pertambangan dan perkebunan. "Karena harga bahan baku primer, karet, dan minyak mentah terperosok," ujarnya.
Kemudian, belanja pemerintah juga mengalami penurunan karena tidak optimal. Fokus pemerintah dianggap tidak optimal karena adanya kegaduhan politik dan sebagainya, sehingga serapan belanja juga tidak optimal. Pertumbuhan serapan belanja pemerintah hanya 3 persen pada semester pertama yang biasanya sudah mencapai 6-7 persen.
Faktor selanjutnya, menurut Ryan, adalah ekspor yang terlalu dominan komoditas ekstraktif yang sifatnya raw material atau belum diolah. Kemudian, investasi juga turut mempengaruhi anjloknya pertumbuhan ekonomi. Namun, seperti diketahui, tingkat investasi akan naik kalau government spending atau belanja pemerintah juga tinggi.
"Pengusaha atau investment baru akan di-drive dari government spending. Baik tingkat pusat atau daerah. Namun itu tidak terjadi tahun lalu," tuturnya.
LARISSA HUDA
Berita terkait
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
7 hari lalu
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.
Baca SelengkapnyaImbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia
15 hari lalu
Serangan balasan Iran terhadap Israel meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan ini menambah beban baru bagi ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaSebut Ekonomi Indonesia Kokoh di Tengah Ketidakpastian Global, Jokowi: Alhamdulillah
28 Februari 2024
Presiden Jokowi mengatakan bahwa perekonomian Indonesia cukup kokoh di tengah ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaPegadaian Raih Penghargaan Indonesia Living Legend Companies Awards 2024
2 Februari 2024
PT Pegadaian dinobatkan sebagai Diamond Living Legend Company in Realizing Society Welfare Through Innovative and Inclusive Products and Services
Baca SelengkapnyaDaftar Lowongan Kerja BUMN dan Swasta dengan Tenggat 31 Januari 2024
20 Januari 2024
Peluang lowongan kerja terbuka untuk Anda dengan pendidikan minimal SMA dan S1 yang baru lulus (fresh graduate) maupun yang sudah berpengalaman.
Baca SelengkapnyaCara Menutup Kartu Kredit BNI, Bisa Lewat Kantor Cabang hingga Call Center
10 Januari 2024
Bagi Anda yang ingin menutup kartu kredit BNI, bisa mengikuti beberapa cara ini. Simak cara menutup kartu kredit BNI yang aman dan cepat.
Baca SelengkapnyaAPBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia
19 Desember 2023
Kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga pertengahan bulan Desember 2023 tercatat lebih kuat dari target yang ditentukan
Baca SelengkapnyaTarget Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan
19 Desember 2023
Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan target pertumbuhan ekonomi para kandidat capres dan cawapres Pemilu 2024 cenderung tinggi.
Baca SelengkapnyaBNI Raih Dua Penghargaan Bergengsi 2023
16 Desember 2023
BNI berhasil memperoleh penghargaan dari Euromoney Cash Management Survey 2023 dan Alpha Southeast Asia Awards 2023.
Baca SelengkapnyaInflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen
14 Desember 2023
ADB menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada Asian Development Outlook (ADO) Desember 2023
Baca Selengkapnya