Divestasi, Penawaran Saham Freeport Dinilai Kemahalan  

Reporter

Sabtu, 16 Januari 2016 00:30 WIB

Suasana di area tambang terbuka Grasberg PT Freeport Indonesia di Timika, Papua, 19 September 2015. Selain itu Freeport mendapat pengurangan bea keluar menjadi lima persen lantaran kemajuan pembangunan fasilitas smelter di Gresik, Jawa Timur. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia Ferdinand Hutahaean menilai harga 10,64 persen saham senilai US$ 1,7 miliar yang ditawarkan PT Freeport Indonesia terlalu mahal. “Di tengah menurunnya harga komoditas dan anjloknya harga saham Freeport McMoran, nilai US$ 1,7 miliar itu kemahalan,” ujarnya melalui siaran pers, Jumat, 15 Januari 2016.

Sebelum pemerintah menyatakan jawaban, Ferdinand mengingatkan agar dilakukan evaluasi secara menyeluruh atas penawaran tersebut. “Pemerintah juga harus mengaudit sisa cadangan saat ini ditambang yang dikuasai Freeport supaya ada penilaian yang obyektif dan jernih terhadap nilai divestasi yang ditawarkan,” katanya.

Bagaimanapun, Ferdinand mengkritik sikap pemerintah yang seolah mencitrakan diri ke publik bahwa mereka tidak punya uang untuk membeli divestasi saham tersebut. “Adakah ini akal-akalan agar divestasi tersebut jatuh ke tangan serakah lewat IPO,” ucapnya.

Ferdinand menyatakan, jika memang pemerintah tidak punya uang, Energy Watch Indonesia akan menginisiasi pengumpulan dana publik untuk membeli saham divestasi tersebut. “Ini saatnya kita tunjukkan bangsa ini bukan bangsa yang lemah.”

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan pemerintah masih mengkaji pendanaan untuk memborong saham yang ditawarkan PT Freeport Indonesia. Menurut dia, duit yang dibutuhkan tak kecil sehingga perlu banyak pertimbangan. ‎

"Ini bukan uang kecil. Kalau uangnya hanya sejuta-dua juta, langsung saja. Ini kan triliunan, jadi sedang dikaji," katanya di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat, 15 Januari 2016. Salah satu hal yang saat ini sedang dikaji adalah mengenai angka appraisal atau nilai saham yang ditawarkan. Walaupun mengatakan harga yang ditawarkan tak murah, Kalla mengklaim sudah ada beberapa badan usaha milik negara yang bersedia membeli saham Freeport.

PINGIT ARIA


Berita terkait

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

15 hari lalu

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

Presiden Jokowi memerintahkan divestasi saham lanjutan PT Freeport Indonesia sehingga negara mempunyai saham 61 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

31 hari lalu

Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

Presiden Jokowi kembali mengingatkan bahwa Indonesia merupakan mayoritas pemegang saham PT Freeport.

Baca Selengkapnya

Freeport Produksi 1,6 Miliar Pon Tembaga dan 1,9 Juta Ons Emas per November 2023

3 Desember 2023

Freeport Produksi 1,6 Miliar Pon Tembaga dan 1,9 Juta Ons Emas per November 2023

Hingga November tahun ini, PT Freeport Indonesia telah memproduksi 1,6 miliar pon tembaga dan 1,9 juta ons emas .

Baca Selengkapnya

Freeport Rogoh USD 370 Juta untuk Tutup Tambang Tembagapura pada 2041, Untuk Apa?

2 Desember 2023

Freeport Rogoh USD 370 Juta untuk Tutup Tambang Tembagapura pada 2041, Untuk Apa?

Freeport menyiapkan dana sebesar 370 juta dolar AS untuk menutup tambang di Tembagapura.

Baca Selengkapnya

Sejarah Konsesi Tambang PT Freeport Indonesia yang Kembali Diperpanjang hingga 2061

19 November 2023

Sejarah Konsesi Tambang PT Freeport Indonesia yang Kembali Diperpanjang hingga 2061

Izin operasi tambang perusahaan Freeport Indonesia kembali diperpanjang hingga 2061. Begini awal mula konsesi tambang tembaga dan emas di Papua ini.

Baca Selengkapnya

Kemendag Targetkan Perpanjangan Izin Ekspor Freeport Rampung Pekan Ini

6 Juli 2023

Kemendag Targetkan Perpanjangan Izin Ekspor Freeport Rampung Pekan Ini

Kemendag buka suara soal perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga milik PT Freeport Indonesia.

Baca Selengkapnya

Perpanjangan Izin Ekspor PT Freeport, Stafsus Menteri ESDM: Masalah Waktu Pembangunan Smelter

12 Juni 2023

Perpanjangan Izin Ekspor PT Freeport, Stafsus Menteri ESDM: Masalah Waktu Pembangunan Smelter

Staf Khusus Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara, Irwandy Arif, membantah pemerintah tidak tegas dalam melarang ekspor tembaga.

Baca Selengkapnya

RI Minta Tambahan Saham 10 Persen, Begini Kata Luhut dan Bos Freeport

31 Mei 2023

RI Minta Tambahan Saham 10 Persen, Begini Kata Luhut dan Bos Freeport

Menko Luhut Binsar Pandjaitan dan Bos Freeport Indonesia Tony Wenas buka suara tentang tambahan kepemilikan saham 10 persen.

Baca Selengkapnya

Izin Ekspor Freeport Diperpanjang, Pengamat Khawatir Program Hilirisasi Berantakan

2 Mei 2023

Izin Ekspor Freeport Diperpanjang, Pengamat Khawatir Program Hilirisasi Berantakan

Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan pemerintah seharusnya tidak memberikan izin perpanjangan relaksasi ekspor konsentrat PT Freeport Indonesia (PTFI).

Baca Selengkapnya

Bahlil: Pemerintah Akan Tambah Kepemilikan Saham 10 Persen di Freeport

28 April 2023

Bahlil: Pemerintah Akan Tambah Kepemilikan Saham 10 Persen di Freeport

Bahlil mengatakan pembahasan rencana penambahan kepemilikan saham di Freeport telah dilakukan secara intensif dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya