Jokowi ikut mendampingi Rieke Diah Pitaloka, Teten Masduki, dan Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pereira (Kanan) di kereta Argo Parahyangan untuk berkampanye terbuka dalam Pilkada Jawa Barat 2013 di Bandung. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Kereta cepat Jakarta-Bandung akan diintegrasikan dengan LRT (Light Rapid Transit) dan MRT. Ini sesuai hasil rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (15 Januari 2016).
"Seperti kita ketahui penduduk Jabodetabek ini kurang lebih 28 juta, Bandung Raya 8 juta, sehingga dengan demikian kalau kereta cepat terintegrasi dengan LRT dan MRT, termasuk untuk MRT di Barat, Timur," ujar Sekertaris Kabinet Pramono Anung dalam keterangan pers usai ratas.
Pramono mengharapkan penyelesaian persoalan transportasi di Jakarta, Bandung dan sekitarnya teratasi.
Menurut Presiden, tambah Pramono, walaupun masih perlu waktu untuk penyelesaian perizinan seperti Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), Rencana Pamantauan Lingkungan (RPL) dan Analisis Dampak Lingkungan (Andal), tapi izin trase dan izin badan usaha sudah diselesaikan oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.
"Kecuali amdal dan izin pembangunan, Insya Allah izin pembangunan akan dikeluarkan 20 Januari 2016, kalau izin pembangunan selesai maka groundbreaking akan diadakan 21 Januari 2016 tepatnya di KM95," ujar Pramono.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan yang juga megikuti rapat terbatas ini menyatakan bahwa nanti ada sinkronisasi dengan trase kereta api cepat dan juga LRT yang dibangun di Jabodetabek.
"Di dalam integrasi ini nanti Kemenhub yang akan mengatur jalur-jalur dan interkoneksinya. Jadi interkoneksi ini ada yang bisa digunakan antarkereta dan ada yang interkoneksinya untuk perpindahan penumpang saja," kata Jonan.
Karena seperti LRT Jabodetabek, LRT DKI dan Bandung yang akan dibangun menggunakan rel berukuran 1.067 milimeter, sedangkan kereta cepat menggunakan lebar 1.435 milimeter.
"Ada jalur-jalur seperti LRT Jakarta, LRT Jabodetabek itu bisa terhubung, keretanya bisa nyambung, bukan hanya penumpangnya juga bisa menggunakan jalur atau trase yang sekarang eksisting yang dioperasikan untuk kereta listrik Jabodetabek," terang Jonan.
Indonesia Bisa Membuat Kereta Cepat, Pengamat Sebutkan Peluang dan Kebijakan Strategis
19 Oktober 2023
Indonesia Bisa Membuat Kereta Cepat, Pengamat Sebutkan Peluang dan Kebijakan Strategis
Ketua Bidang Perkeretaapian MTI Aditya Dwi Laksana mengatakan pengembangan kereta cepat secara lokal itu sama seperti kondisi di pertambangan yang memerlukan smelter. Artinya, Indonesia masih memerlukan penguatan di dalam negeri.
Izin Operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Terbit, Kemenhub: Siap Layani Penumpang
1 Oktober 2023
Izin Operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Terbit, Kemenhub: Siap Layani Penumpang
Izin operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung dikeluarkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 114 Tahun 2023 tentang Izin Operasi Sarana Perkeretaapian Umum PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC).
Bos KCIC Bicara Akses Stasiun Kereta Cepat: Nggak Semua Maksimal Tahun Ini
14 September 2023
Bos KCIC Bicara Akses Stasiun Kereta Cepat: Nggak Semua Maksimal Tahun Ini
Direktur Utama KCIC Dwiana Slamet Riyadi alias Edo memastikan pasti akan ada transportasi massal yang terintegrasi di semua stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung 1 Oktober, Pakar: Jangan Dipaksakan Jika Belum Siap
9 September 2023
Operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung 1 Oktober, Pakar: Jangan Dipaksakan Jika Belum Siap
Pengamat Transportasi Perkotaan dari Universitas Lampung Aleksander Purba menyarankan jika Kereta Cepat Jakarta-Bandung tidak siap beroperasi pada 1 Oktober 2023, jangan dipaksakan.