OJK: Industri Perbankan 2016 Jauh Lebih Optimis dari 2015

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 14 Januari 2016 23:50 WIB

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman Darmansyah Haddad memberikan sambutan saat sosialisasi program Jaring di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pondok Dadap Sendang Biru, Desa Tambakrejo, Kec. Sumber Manjing, Malang, Jawa Timur, 13 November 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan menyatakan pelaku industri perbankan optimistis pertumbuhan bisnis lebih baik dibandingkan tahun lalu dari rencana bisnis bank yang diserahkan kepada pihak regulator.


Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK Irwan Lubis mengatakan dengan melihat kondisi makro yang cenderung lebih baik dibandingkan 2015, dirinya berharap target tersebut bisa tercapai.


"Kami sudah menerima RBB dari 118 bank pada akhir November 2015, sekarang proses review. Kami akan meeting dengan manajemen bank untuk membahas itu, sehingga ada kesamaan pandangan target," ujarnya di Jakarta, Rabu (13 Januari 2016).


Dari rencana bisnis yang diterima, Irwan menyebutkan gambaran pertumbuhan total aset secara industri tumbuh sebesar 12,56% dengan rincian kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) I sebesar 20,18%, BUKU II sebesar 13,15%, BUKU III 10,79% dan BUKU IV sebesar 13,16%.


Di sisi fungsi intermediasi, secara industri diproyeksikan tumbuh 13,98% dengan pertumbuhan paling besar di kelompok BUKU I sebesar 22,15%. Disusul dengan BUKU IV sebesar 18,85%, BUKU II sebesar 15,53%, dan BUKU III sebesar 11,44%.


Advertising
Advertising

"Saya kira enggak masalah BUKU I pertumbuhannya besar karena mereka masih punya ruang yang besar. Secara amount juga enggak terlalu besar," katanya.


Dana pihak ketiga secara industri diproyeksikan tumbuh 12,65% tahun depan. Sedangkan dari sisi permodalan secara industri akan naik sebesar 13%.


Kendati dari sisi bisnis kalangan bankir menyatakan bakal lebih baik pada tahun ini, Irwan mengimbau bank-bank untuk dapat menumbuhkan DPK-nya dengan baik untuk mendorong pertumbuhan kredit.


Terlebih, rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) bank per November 2015 mencapai 90,48%. "Pertumbuhan dana menjadi penting sebagai salah satu upaya untuk mencapai pertumbuhan kredit 13% hingga 14%."


Sementara itu, Survei Perbankan Kuartal IV/2015 yang diterbitkan Bank Indonesia melaporkan responden survei memperkirakan rerata pertumbuhan kredit 2016 sebesar 12% year-on-year atau lebih tinggi dari realisasi pertumbuhan kredit per November 2015 sebesar 9,8%yoy.


Optimisme ini terutama didorong oleh perkiraan kondisi ekonomi 2016 yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, perkiraan menurunnya risiko penyaluran kredit, dan rencana penurunan suku bunga kredit.


Adapun, terkait pertumbuhan DPK, responden memperkirakan akan melambat pada kuartal I/2016, terutama disebabkan oleh perkiraan penurunan suku bunga dana sebesar 3 basis poin.


BISNIS

Berita terkait

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

27 September 2021

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

Pertumbuhan ekonomi di Jakarta ini disebut lebih tinggi dibandingkan nasional.

Baca Selengkapnya

Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

23 Mei 2019

Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

Demo 22 Mei yang berujung rusuh kemarin diyakini tak menimbulkan dampak yang berarti pada industri nasional.

Baca Selengkapnya

Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

23 Juli 2018

Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

Kalangan pengusaha industri minuman yakin bakal mencatatkan kinerja positif pada akhir tahun.

Baca Selengkapnya

Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama

29 Desember 2017

Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama

Kunci utama dalam mendorong industri agar bisa menghadapi era ekonomi digital termasuk industri 4.0 adalah pendidikan.

Baca Selengkapnya

Proyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan

27 Desember 2017

Proyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan

Kemampuannya menyerap banyak tenaga kerja membuat sektor industri dipercaya masih akan jadi salah satu tumpuan pertumbuhan ekonomi di tahun 2018.

Baca Selengkapnya

Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0

27 Desember 2017

Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0

Meski banyak yang pesimistis, tapi tak jarang pihak yang yakin ekonomi bakal tumbuh di 2018 dengan ditopang sejumlah sektor industri sebagai motornya.

Baca Selengkapnya

Bank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?

14 Desember 2017

Bank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?

Tren perekonomian Indonesia pada kuartal ketiga 2017 dinilai positif oleh Bank Dunia.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen

11 Desember 2017

Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen

Kementerian Perindustrian akan mendorong sektor-sektor andalan agar target pertumbuhan industri 2018 bisa tercapai.

Baca Selengkapnya

Menperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018

11 Desember 2017

Menperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan kontribusi pertumbuhan industri 2017 mendekati 20 persen terhadap produk domestik bruto.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme

7 November 2017

Pertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme

Industri pengolahan menyumbang paling banyak dalam PDB triwulan III 2017, karena pelaku optimistis.

Baca Selengkapnya