Harga Minyak Mentah Amerika Terendah dalam 12 Tahun

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 12 Januari 2016 16:11 WIB

Lokasi pengolahan minyak mentah yang beroperasi di Refinery Unit (RU-5), Balikpapan, Kalimantan Timur. ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak mentah AS jatuh di bawah 31 dolar AS per barel pada Selasa, 12 Januari 2016 memperpanjang aksi jual yang mendorongnya ke posisi terendah dalam 12 tahun lebih, di tengah kelebihan pasokan global, penguatan dolar dan lesunya permintaan.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari turun 87 sen atau 2,77 persen menjadi diperdagangkan pada 30,54 dolar AS per barel pada sekitar pukul 06.30 GMT.

Patokan Eropa, minyak mentah Brent turun 98 sen, atau 3,11 persen, menjadi diperdagangkan pada 30,57 dolar AS per barel.

Terakhir kali harga sangat rendah untuk WTI terjadi pada Desember 2003 dan pada April 2004 untuk Brent. WTI menyentuh terendah 29,66 dolar AS pada Desember 2003 dan Brent pada April 2004 mencapai 29,95 dolar AS.

Harga minyak mentah anjlok 10 persen selama pekan lalu karena investor menjadi semakin khawatir tentang kelebihan pasokan global dan pelemahan di pasar utama Tiongkok, pengguna energi terbesar di dunia.

Potensi risiko geopolitik, termasuk meningkatnya konflik Arab Saudi-Iran, juga membuat para pedagang terus cemas.

Kenaikan greenback, yang membuat minyak yang dihargakan dalam dolar lebih mahal untuk pemegang mata uang lain, juga merupakan faktor kunci dalam penurunan harga pada Selasa, kata analis.

"Penurunan ini terutama berasal dari meningkatnya penguatan dolar ... yang memberikan kontribusi terhadap sebagian besar pergerakan," analis investasi Phillip Futures Daniel Ang mengatakan kepada AFP.

Tetapi Ang mengatakan dia tidak memperkirakan harga akan menembus batas dukungan psikologis 30 dolar AS.

"Kita mungkin melihat beberapa bearish dalam jangka pendek di mana harga bisa terus jatuh sedikit, tapi saya pikir mereka akan tetap sangat didukung di tingkat 30 dolar AS," katanya.

Pasar juga sedang menunggu pasokan minyak mentah dari Iran ketika sanksi-sanksi ekonomi Barat terhadap negara itu dicabut berdasarkan kesepakatan yang dicapai tahun lalu untuk mengekang program nuklir Teheran.

Ini bisa membawa satu juta barel minyak per hari ke pasar global yang sudah jenuh dalam beberapa bulan terakhir.

"Bila Anda memiliki kelebihan pasokan, itu akan terus menekan turun pada harga," Ric Spooner, seorang analis utama di CMC Markets di Sydney, mengatakan kepada Bloomberg News.

"Para investor sedang melihat ke arah beberapa bulan yang sulit untuk minyak, terutama dengan rencana Iran untuk meningkatkan ekspornya. Kami cenderung melihat penurunan produksi pada harga ini, tetapi mereka mungkin membutuhkan beberapa bulan untuk mengalami hal itu."

ANTARA

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

1 jam lalu

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

7 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

14 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

14 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

15 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

15 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?

Baca Selengkapnya