TEMPO.CO, Sidoarjo - PT Lapindo Brantas Inc akhirnya menarik semua alat berat dari lokasi pengeboran Sumur Tanggulangi 1 di Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Senin, 11 Januari 2016. Penarikan itu disambut gembira warga setempat.
Penarikan alat berat mulai dilakukan sejak pagi sekitar pukul 08.00. Namun semua alat berat yang berjumlah tiga buah itu baru selesai ditarik keluar dari lokasi pengeboran sekitar pukul 12.00 bersamaan kumandang azan zuhur.
Meski begitu, di lokasi pengeboran masih menyisahkan delapan pipa besi dengan panjang 10 meter dan diameter 40 sentimeter. Penarikan alat berat dilakukan dengan dikawal puluhan anggota Sabhara dari kepolisian setempat yang mengendarai sepeda motor.
Satu jam sebelum semua alat berat ditarik, seratusan warga Desa Kedungbanteng dan Banjarasri, dua desa yang dekat dengan lokasi pengeboran, mengadakan demo di depan lokasi pengeboran.
Mereka membawa poster berisi penolakan pengeboran dan meminta presiden melarang Lapindo Brantas mengebor di desanya. Poster itu antara lain "Kami Hanya Ingin Hidup Tenang, "Pak Jokowi Tolong Pertimbangkan Nasib Kami", "Stop Pengeboran", dan "Lapindo Stop Meresahkan Kami".
Syaiful, 31 tahun, warga RT 1 RW 1, Dusun Kaliwungu, Desa Banjarasri, mengatakan demo ini sebagai bentuk ketegasan bahwa warga sejak awal menolak adanya pengoboran. "Kemarin-kamarin kami diintimidasi," ujarnya.
Koordinator warga, Didik Fakhrudin, 37 tahun, mengatakan warga baru berani melakukan demo setelah aparat ditarik dari lokasi pengeboran. "Sebelum pengurukan intimidasi verbal sudah ada sehingga warga ketakutan," katanya.
Menurut mantan Kades Banjarasri tersebut, warga sudah menolak sejak lima tahun lalu saat dirinya menjabat. Alasannya trauma dengan semburan lumpur di Porong. Karena itu ia berharap pengeboran benar-benar tidak jadi dilakukan.
"Kalau mau ngebor harus ada jaminan keselamatan warga. Keselamatan itu harus dari pemerintah pusat langsung. Pemerintah harus beli tunai tanah warga," katanya.
Sebelumnya, Lapindo Brantas Inc berencana memindahkan salah satu alat berat ke lokasi sumur pengeboran terdekat yang tak jauh dari lokasi pengeboran. Namun rencana itu dibatalkan karena adanya demo warga.
NUR HADI
Berita terkait
Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit
33 menit lalu
Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.
Baca SelengkapnyaJokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo
1 jam lalu
Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.
Baca SelengkapnyaLuhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?
2 jam lalu
Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?
Baca SelengkapnyaPasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan
17 jam lalu
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaApa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?
21 jam lalu
Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.
Baca SelengkapnyaMicrosoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?
1 hari lalu
Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?
Baca SelengkapnyaTimnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea
1 hari lalu
Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.
Baca SelengkapnyaSekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati
1 hari lalu
Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem
1 hari lalu
Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.
Baca SelengkapnyaJokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti
1 hari lalu
Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,
Baca Selengkapnya