Indonesia-Korea Mulai Produksi Jet Tempur Semi Siluman

Reporter

Editor

Grace gandhi

Jumat, 8 Januari 2016 04:09 WIB

Jet tempur siluman Cina, J-31 "Guying". REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia dan Korea Aerospace Industriee (KAI) meneken kontrak cost share agreement (CSA), yang menandai pelaksanaan fase pengembangan program pesawat tempur KF-X/IF-X.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan dalam kontrak tersebut, sharing cost antara Indonesia dan Korea Selatan, 20-80 persen.

"Indonesia 20 persen, 1,8 juta won," kata Ryamizard di kantornya, Kamis, 7 Januari 2016. Dana ini rencananya untuk kegiatan rancang bangun, pembuatan komponen, dan pengembangan prototipe jet tempur bersama bernama KFX/IFX generasi 4.5.

Menurut Ryamizard, pesawat tersebut mempunyai kemampuan di atas pesawat F16 yang merupakan generasi ke-4. Rencananya, pemerintah bersama Korea bersama-sama memproduksi pesawat tempur KFX/IFX mulai 2025 setelah prototipe atau purwarupa pesawat sudah selesai dan lulus tes terbang.

"Kita mulai bikin dari yang sederhana dulu dong tidak langsung yang canggih. Kan harus berpengalaman dulu," ujar Ryamizard. "Negara besar kok beli-beli mulu kan enggak lucu."

Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso mengatakan Indonesia mendapatkan 20 persen dari proses pengembangan itu. Namun untuk transfer knowledge dari pengambangan mendapat 100 persen. Hingga dua tahun pertama, PT Dirgantara Indonesia akan belajar teknologi dan belajar culture development Korea, salah satunya dengan mengirim 200-300 orang ke negara Ginseng itu.

Pesawat ini merupakan generasi 4.5 atau semi siluman, karena misil masih ditempatkan di luar meski memakai desain pesawat siluman. "Kenapa kita ambil semi stealth, ini karena kalau langsung kita stealth, akan banyak negara besar yang akan hambat program ini," kata Budi.

Menteri Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea (DAPA) Chang Myoungjin mengatakan proyek KFX IFx memakan anggaran terbesar dari apa yang pernah Korea lakukan selama ini dalam kerja sama pengembangan pesawat jet tempur. Dia berjanji tak akan menghemat kapasitas sumber daya baik dari lembaga akademisi dan lembaga penelitian untuk mensukseskan proyek ini.

Myoungjin mengatakan penandatanganan kerja sama ini adalah titik awal kerjasama ilmuwan indonesia dan korea. "Saya sebagai penanggung jawab penuh proyek ini. Kepala DAPA sangat optimis kesuksesan proyek ini. Saya harap perhatian penuh seluruh pihak untuk sukseskan ini," kata dia.

ALI HIDAYAT


Berita terkait

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

12 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Berburu Tiket Murah dengan Teknik Skiplagging, Apa Itu?

30 hari lalu

Berburu Tiket Murah dengan Teknik Skiplagging, Apa Itu?

Apakah sudah pernah mendengar istilah skiplagging sebelumnya?

Baca Selengkapnya

Alasan Wisatawan Disarankan Menggunakan Hand Luggage Saat Bepergian

31 hari lalu

Alasan Wisatawan Disarankan Menggunakan Hand Luggage Saat Bepergian

Jika ingin menghemat waktu selama penerbangan wisatawan disarankan menggunakan hand luggage

Baca Selengkapnya

Tertarik Menjadi Pramugari? Ini 5 Hal yang Sering Disalahpahami Banyak Orang

32 hari lalu

Tertarik Menjadi Pramugari? Ini 5 Hal yang Sering Disalahpahami Banyak Orang

Seorang pramugari mengatakan banyak kesalahpaman tentang profesi pramugari

Baca Selengkapnya

5 Hal Penting untuk Memudahkan Mudik Menggunakan Pesawat Terbang

36 hari lalu

5 Hal Penting untuk Memudahkan Mudik Menggunakan Pesawat Terbang

Memesan tiket jauh hari sebelum mudik bisa menghindari naiknya harga tiket.

Baca Selengkapnya

Posisi Kursi Pesawat yang Lebih Luas untuk Kaki Ini Disertai Tanggung Jawab Besar

38 hari lalu

Posisi Kursi Pesawat yang Lebih Luas untuk Kaki Ini Disertai Tanggung Jawab Besar

Barisan kursi pesawat ini memiliki ruang yang cukup lega untuk kaki tapi menurut pramugari tidak semua orang bisa duduk di situ

Baca Selengkapnya

Mengenang Wafatnya Bapak Dirgantara Indonesia, Nurtanio Pringgoadisuryo

42 hari lalu

Mengenang Wafatnya Bapak Dirgantara Indonesia, Nurtanio Pringgoadisuryo

Sayangnya saat Nurtanio memasuki sekolah penerbangan di era kolonial Jepang itu dirinya hanya disuruh untuk mendorong dan membersihkan pesawat terbang

Baca Selengkapnya

Tips Mengatasi Anak Menangis di Pesawat Terbang

24 Februari 2024

Tips Mengatasi Anak Menangis di Pesawat Terbang

Momen anak menangis di pesawat terbang bisa menggangu wisatawan lain. Cara ini dapat membantu para orang tua menenangkan anak menangis

Baca Selengkapnya

Apa Peran PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dalam Pengembangan Mobil Terbang Vela Alpha

22 Februari 2024

Apa Peran PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dalam Pengembangan Mobil Terbang Vela Alpha

PT Dirgantara Indonesia (Persero) turut serta dalam pengembangan mobil terbang Vela Alpha. Bagaimana peran PTDI di proyek ini?

Baca Selengkapnya

Bappenas, PT DI dan Pemprov Bali Teken Kerja Sama Pemanfaatan Pesawat N219

17 Februari 2024

Bappenas, PT DI dan Pemprov Bali Teken Kerja Sama Pemanfaatan Pesawat N219

PT Dirgantara Indonesia (PT DI) , Kementerian PPN/Bappenas, dan pemerintah provinsi Bali menandatangani kesepakatan bersama pemanfaatan pesawat N219.

Baca Selengkapnya