TEMPO.CO, Jakarta - Associate Director Colliers Internasional Ferry Salanto melihat tren para pengembang properti melirik komersialisasi kawasan industri pada 2016 ini. "Perkembangan komersial mengarah ke sana," kata Ferry di World Trade Center I, Rabu, 6 Januari 2016.

Yang menarik, menurut Ferry, developer atau pengembang sudah tidak berfokus pada pembangunan gedung atau pergudangan di kawasan industri, terutama dengan kondisi harga yang sekarang memang sudah ada kenaikan. Para pengembang properti lebih cenderung membangun sektor perumahan dan apartemen, terutama dengan melihat populasi penduduk. Karena itu, kawasan seperti Bekasi dan Karawang yang penduduknya padat dan memiliki banyak perusahaan asing di kawasan industri menjadi target pasar yang potensial.

Saat ini, kata Ferry, banyak pengelola kawasan industri yang mulai memikirkan untuk mengembangkan lahan yang tersisa sebagai area komersial. Targetnya adalah pekerja level menengah atas yang tak tahan dengan kondisi di Jakarta yang sudah penuh dan macet.

Untuk komersialisasi, kawasan industri bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan apartemen atau hotel. Apartemen dinilai bisa untuk mengakomodasi pekerja kelas menengah atas. Sedangkan hotel bisa menyasar kelas ekspatriat karena banyak perusahaan di kawasan industri yang butuh tempat untuk meeting atau rapat. Selain itu, potensi lainnya, komersialisasi kawasan bisa untuk mengembangkan pusat belanja atau tempat hiburan.

LARISSA HUDA