Kontrak Proyek Gedung pada 2016 Diprediksi Tumbuh Tipis

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 7 Januari 2016 00:10 WIB

Pengunjung melihat maket perumahan dalam pameran Real Estate Indonesia di Jakarta, 5 Mei 2015. Penjualan properti tahun ini diprediksi menurun 50 persen dibanding tahun sebelumnya. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan kontraktor memproyeksikan pertumbuhan kontrak konstruksi di sektor bangunan gedung pada 2016 masih relatif rendah seiring keputusan sejumlah pengembang yang masih akan menahan laju pembangunan proyek properti baru.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) Zali Yahya mengatakan, pertumbuhan di sektor properti selama 2015 relatif lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dalam pembicaraan bersama sejumlah pelaku usaha di bidang properti, tuturnya, ada indikasi sejumlah pengembang masih akan menahan diri untuk mengembangkan proyek-proyek baru di 2016, khususnya sektor perkantoran dan apartemen.

Hal tersebut tentu turut berimbas bagi prospek usaha kalangan kontraktor, terutama yang mengandalkan proyek-proyek dari sektor bangunan gedung. Meski belum memiliki data yang akurat, tetapi menurutnya sejumlah pelaku usaha masih melihat peluang pertumbuhan kontrak bangunan gedung masih akan rendah sepanjang 2016.

“Pertumbuhan bukan tidak ada atau menurun, tetapi berkurang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dengan sendirinya itu menyebabkan besaran pasarnya juga berkurang. Itu proyeksi 2016 berdasarkan pembicaraan dengan kalangan yang berkompeten,” katanya kepada Bisnis.com, Rabu (6 Januari 2015).

Menurutnya, rendahnya pertumbuhan juga dipacu oleh moratorium yang ditetapkan pemerintah Jokowi-JK bagi pembangunan gedung perkantoran baru dengan dana APBN atau APBD. Pembangunan gedung melalui dana pemerintah hanya difokuskan pada rumah susun, bukan perkantoran.

Meski demikian, menurutnya kebijakan tersebut secara umum cukup baik untuk menekan penggunaan anggaran negara dan mendorong pemanfaatan gedung-gedung perkantoran yang sudah ada secara lebih efektif dan efisien.

Di sisi lain, Asosiasi Aspal dan Beton Indonesia (AABI) menilai prospek dunia konstruksi 2016 relatif cukup cerah bila dibandingkan dengan 2015. Meski belum dapat melaju kencang, pertumbuhan sektor kontruksi 2016 diyakini akan lebih tinggi.

Ketua Umum AABI Zulkarnain Arief mengatakan, penyerapan material beton untuk bangunan gedung akan kembali pulih di 2016 setelah cukup terpukul di 2015. Selain itu, investasi infrastruktur pemerintah yang akan mulai bergulir sejak Januari 2016 diyakini akan memberikan efek berantai bagi sektor lainnya untuk bertumbuh.

“Berbagai kebijakan yang sudah dikeluarkan pemerintah juga akan memberi prospek yang cerah, berbeda dengan tahun kemarin,” katanya saat dihubungi terpisah.

Selain itu, era Masyarakat Ekonomi Asean yang telah dimulai pun menurutnya akan cukup merangsang geliat pertumbuhan sektor properti Indonesia mulai tahun ini, terutama karena masuknya pemain asing untuk berinvestasi. Di tahun-tahun mendatang, pertumbuhan sektor properti diyakini akan kembali melaju kencang.

“Tahun ini ada peluang yang baik sektor properti untuk mulai tumbuh dan penyerapan beton dan material lainnya juga akan tumbuh,” katanya.
BISNIS

Berita terkait

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

1 hari lalu

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

6 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Pria Bermobil Kepergok Curi Bra Wanita di Perumahan Discovery Bintaro Tangerang Selatan

27 hari lalu

Pria Bermobil Kepergok Curi Bra Wanita di Perumahan Discovery Bintaro Tangerang Selatan

Seorang pria pengendara minibus berwarna putih kepergok mencuri pakaian dalam atau bra milik warga. Aksi tersebut dilakukan di Perumahan Discovery Bintaro.

Baca Selengkapnya

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

35 hari lalu

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

Seperti yang diketahui, kini harga rumah naik terus. Lalu, bagaimana cara membelinya? Simak beberapa tipsnya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024

43 hari lalu

Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024

BTN mengklaim memperoleh laba pada 2023 sebesar Rp 3,5 triliun dari kehati-hatian penyaluran kredit cost of credit.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Soal Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran: Bagus, tapi Belum Dibahas

50 hari lalu

Basuki Hadimuljono Soal Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran: Bagus, tapi Belum Dibahas

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku belum ada pembicaraan soal program tiga juta rumah yang diusung pemerintah baru.

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja di SMF Indonesia, Lulusan Hukum dan Akuntansi Bisa Melamar

52 hari lalu

Lowongan Kerja di SMF Indonesia, Lulusan Hukum dan Akuntansi Bisa Melamar

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Tbk. atau SMF Indonesia membuka lowongan kerja pada bulan ini.

Baca Selengkapnya

Sebut BTN Contoh Bank Sehat dengan Laba Bersih Rp 3,5 Triliun, Erick Thohir Wanti-wanti Ini ke Direksi dan Komisaris

3 Maret 2024

Sebut BTN Contoh Bank Sehat dengan Laba Bersih Rp 3,5 Triliun, Erick Thohir Wanti-wanti Ini ke Direksi dan Komisaris

Erick Thohir berharap BTN bisa turut membangun ekosistem pembangunan perumahan yang solutif untuk membantu mengatasi backlog perumahan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Pemenuhan Perumahan Rakyat

28 Februari 2024

Bamsoet Dorong Pemenuhan Perumahan Rakyat

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, dipercaya menjadi Dewan Pembina Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra).

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pastikan Insentif PPN Pembelian Rumah Rp 5 Miliar Berlanjut Tahun Ini

30 Januari 2024

Sri Mulyani Pastikan Insentif PPN Pembelian Rumah Rp 5 Miliar Berlanjut Tahun Ini

Sri Mulyani mengatakan saat ini Kementerian Keuangan sedang mengurus regulasinya.

Baca Selengkapnya