BPS Klaim Nilai Tukar Petani Turun, Menteri Amran Bilang Naik

Reporter

Rabu, 6 Januari 2016 19:01 WIB

Petani mencoba mengolah lahannya kembali setelah tanamannya rusak akibat terkena abu vulkanik gunung Bromo di desa Ngadisari, Sukapura, Probolinggo, Jawa Timur, 4 Januari 2016. Akibat guyuran abu vulkanik gunung Bromo, lahan pertanian seluas 1.360 hektare rusak dan gagal panen dengan katagori berat hingga ringan terutama di kecamatan Sukapura dan Sumber. ANTARA/Ari Bowo Sucipto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengklaim nilai tukar petani naik. Tapi ia enggan menyebutkan besaran kenaikan tersebut. Ini berbeda dengan hasil yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik yang mengatakan NTP turun 0,11 persen.

"Kami harap harga gabah naik. Sekarang harganya naik Rp 1.000 per kilogram. Artinya, itu menguatkan petani kita 1.000 dikalikan produksi 70 juta ton, sama dengan Rp 70 triliun," katanya di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu, 6 Januari 2016.

Ia juga mengklaim bahwa pemerintah dapat mengendalikan impor. "Hanya di ujung pena kita mengendalikan impor. NTP naik, padahal ada El Nino, berarti Rp 70 triliun dinikmati warga kecil," ucapnya.

Pada 4 Januari 2016, Badan Pusat Statistik mengeluarkan data resmi penurunan NTP. BPS mengklaim terjadi penurunan NTP pada Desember 2015 sebesar 0,11 persen.

Kepala BPS Suryamin mengatakan nilai tukar petani dan harga gabah pada Desember 2015 mengalami penurunan. “Ini sedikit menurun pada Desember terhadap November sebesar 0,11 persen,” tuturnya di kantor BPS saat itu.

Suryamin mengatakan penurunan NTP ini disebabkan oleh indeks harga yang diterima petani lebih kecil dibanding kenaikan indeks harga yang dibayar petani. “Indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,77 persen lebih kecil dibanding kenaikan yang dibayar petani sebesar 0,89 persen,” katanya.

Penurunan juga dipengaruhi turunnya NTP di sektor tanaman pangan sebesar 0,18 persen, seperti pada gabah, kacang kedelai, dan jagung. Ada juga sektor peternakan yang turun 0,52 persen dan sektor perikanan yang turun 0,13 persen.

Meskipun didasari data BPS, Amran berkukuh bahwa NTP naik. "Logikanya, kalau harga gabah naik, hasil produksinya juga naik, kesejahteraan petani juga naik," ujarnya.

ARKHELAUS W

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

4 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

11 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

11 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

11 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

11 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

11 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

11 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya