Harga Minyak Anjlok, 2.000 Buruh Migas Riau Terancam Dipecat  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 5 Januari 2016 04:29 WIB

Ilustrasi perusahaan minyak dan gas. Pixabay.com

TEMPO.CO, Pekanbaru - Sebanyak 2.000 buruh minyak dan gas di Riau terancam mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) menyusul masa kontrak kerja sejumlah perusahaan sektor migas akan habis pada 2016. Terlebih jatuhnya harga minyak mentah dunia hingga level terendah membuat industri hulu migas kian terpukul.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Provinsi Riau Rasidin mengatakan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah menyampaikan tidak akan ada perpanjangan kontrak bagi perusahaan sektor migas yang masa kontraknya akan berakhir pada 2016.

“Kontrak kerja yang tidak menjadi prioritas tidak akan diperpanjang, otomatis bakal terjadi PHK,” ujarnya kepada Tempo, Senin, 4 Januari 2016.

Namun Rasidin belum tahu persis berapa jumlah perusahaan sektor migas yang bakal habis masa kontraknya. “Ada ratusan perusahaan yang kontraknya akan berakhir,” tuturnya.

Rasidin mengatakan anjloknya harga minyak mentah dunia hingga level terendah membuat industri hulu migas di Riau melakukan efisiensi, baik dari sisi anggaran operasional maupun produksi. Dengan adanya penghematan itu, karyawan tidak lagi mendapat tunjangan seperti biasa.

“Kalaupun tidak diberhentikan, karyawan akan berhenti dengan sendirinya,” katanya.

Untuk itu, menurut Rasidin, pemerintah memberikan solusi agar tidak terjadi pemberhentian besar-besaran. Sambil menunggu berharap adanya kenaikan harga minyak mentah di pasar dunia, perusahaan diminta melakukan efisiensi kegiatan operasional dengan mengurangi jam kerja karyawan. “Kurangi jam lemburnya,” ucapnya.

Selain itu, perusahaan sebaiknya merumahkan lebih dulu karyawannya. Dengan demikian, karyawan tetap menerima gaji pokok meskipun tidak ada tunjangan. Kemudian perusahaan melakukan klarifikasi akhir karyawan. “Ini yang membuat pengurangan tenaga kerja, jangan sampai karyawan terabaikan berlama-lama,” katanya.

Rasidin mengaku, jika pemecatan 2.000 karyawan benar-benar terjadi pada tahun ini, pemerintah Riau akan mensertifikasi para pekerja korban PHK untuk meningkatkan daya saing.

Sebab, menurut Rasidin, era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah dimulai pada Januari ini justru memberi peluang bagi tenaga kerja berkarier di banyak perusahaan migas di 10 negara ASEAN. Dengan adanya sertifikasi sektor migas ini, para buruh migas berpeluang bekerja di perusahaan migas luar negeri, seperti Malaysia dan negara ASEAN lain.

RIYAN NOFITRA

PHK

Berita terkait

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

5 hari lalu

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

6 hari lalu

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

Salah satu karyawan Google pun buka suara terkait PHK yang dilakukan Google terhadap 28 karyawan.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

6 hari lalu

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

Perusahaan yang melakukan PHK perlu memperhatikan beberapa ketentuan mengenai hak dan kewajibannya terhadap karyawan.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

9 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

9 hari lalu

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

Raksasa teknologi Tesla, Google, dan Amazon melakukan PHK karyawan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Cerita Pilu RM, Mahasiswi Universitas Jambi Kerja Paksa di Jerman dari Sortir Buah hingga Kuli Bangunan

28 hari lalu

Cerita Pilu RM, Mahasiswi Universitas Jambi Kerja Paksa di Jerman dari Sortir Buah hingga Kuli Bangunan

Hingga detik ini, RM, mahasiswa Universitas Jambi itu menyimpan kisah pilu ferienjob dengan kedok magang mahasisw dengan tidak memberitahu keluarga.

Baca Selengkapnya

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

37 hari lalu

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Bos Unilever Beberkan Alasan Pisahkan Unit Bisnis Es Krim dan PHK 7.500 Pekerja

37 hari lalu

Bos Unilever Beberkan Alasan Pisahkan Unit Bisnis Es Krim dan PHK 7.500 Pekerja

Unilever membeberkan alasan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 7.500 karyawannya di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Unilever Akan PHK 7.500 Karyawan, Begini Penjelasan Lengkap CEO Hein Schumacher

38 hari lalu

Unilever Akan PHK 7.500 Karyawan, Begini Penjelasan Lengkap CEO Hein Schumacher

Unilever bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 7.500 karyawannya di seluruh dunia. Begini penjelasan lengkap CEO Unilever

Baca Selengkapnya

Terdampak Operasi Houthi di Laut Merah, Pelabuhan Israel Terancam PHK Pekerja

39 hari lalu

Terdampak Operasi Houthi di Laut Merah, Pelabuhan Israel Terancam PHK Pekerja

Separuh pekerja di Pelabuhan Eilat Israel berisiko di-PHK akibat serangan milisi Houthi terhadap kapal Israel atau kapal menuju dan dari Israel

Baca Selengkapnya