Jam Tangan Kayu Ciptaan Anak Muda Bandung Ini Banyak Diburu

Reporter

Senin, 4 Januari 2016 18:04 WIB

Jam tangan kayu di pameran Pekan Kerajinan Jawa Barat di Graha Manggala Siliwangi, Bandung, 23-27 Desember 2015. (TEMPO/ANWAR SISWADI)

TEMPO.CO, Bandung - Sekumpulan lulusan Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung 2015 memproduksi jam tangan kayu khusus anak muda. Tak semuanya berbahan kayu, pemakainya bisa memakai tali pengikat (strap) bergantian seperti berbahan kulit atau kain tenun. Penjualan rata-rata per bulan kini 80-100 buah jam tangan.

Jam tangan bermerek Woodka itu meluncur sejak Januari 2013. Usaha ini dibangun sebelas mahasiswa SBM ITB angkatan 2012. Namun kini tinggal sembilan orang yang menjalankannya. "Sampai sekarang, sudah lebih dari 40 model jam tangan kayu diciptakan," ujar Shavira Mayola, 21 tahun, pendiri dan anggota staf pemasaran jam tangan kayu itu.

Sejak awal, mereka menyasar kalangan anak muda berusia 18-25 tahun. Harga jam disesuaikan dengan modelnya, mulai Rp 695 ribu hingga Rp 795 ribu per buah. Walau cukup mahal bagi anak muda kebanyakan, jam tangan kayu itu tetap digandrungi. "Penjualan sudah sekitar 5.000 jam," ucap Vira—panggilan Shavira.

Setiap dua atau tiga bulan sekali, mereka mengeluarkan jam tangan kayu model baru. Begitu pula tali jam pengganti yang dijual terpisah. Tali jam berbahan kain tenun dan kulit, misalnya, dihargai Rp 150-250 ribu.

Penjualan jam yang dibuat hasil kerja sama sejumlah pemasok bahan dan perajin itu mereka lakukan secara online. Selain dijual di website sendiri, produk mereka baru-baru ini dipasarkan situs online di Singapura dan Paris. Penjualan langsung dilakukan saat ikut pameran atau pembeli datang ke kantor mereka di Jalan Bagusrangin, Bandung.

Selain ada Woodka, di Bandung Raya ada pembuat jam tangan kayu merek Matoa dan Kay yang tergolong baru muncul dari Kota Cimahi. Produk Kay yang dibanderol Rp 600-900 ribu seluruhnya memakai bahan kayu. Sama seperti Woodka, jenis kayu yang dipakai adalah jati, sonokeling, maple, dan eboni.

Produsen Kay, Rizki Pebriani, menuturkan, sejak dipasarkan Mei 2015, jam tangan produksinya sudah terjual sedikitnya 250 buah hingga ke Afrika Selatan. Pembeli biasanya menginginkan untuk kado pasangan.

ANWAR SISWADI




Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

1 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

11 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

16 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

21 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Lion Air Group Gandeng 16 Perguruan Tinggi untuk Perkuat Ekosistem Penerbangan

37 hari lalu

Lion Air Group Gandeng 16 Perguruan Tinggi untuk Perkuat Ekosistem Penerbangan

Maskapai penerbangan Lion Air Group menggandeng 16 perguruan tinggi di Indonesia untuk memperkuat ekosistem penerbangan.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

47 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

54 hari lalu

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

55 hari lalu

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

58 hari lalu

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.

Baca Selengkapnya