Cabai dan Bawang Penyumbang Inflasi  

Reporter

Senin, 4 Januari 2016 13:55 WIB

Pedagang sayuran menata dagangannya di pasar Senen, Jakarta, Selasa (4/2). Sayuran di pasar tradisional mengalami kenaikan sebesar 30 persen. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Srie Agustina mengakui kenaikan beberapa bahan pangan turut menyumbang inflasi sepanjang Desember 2015.

“Kemarin memang ada keterlambatan masa tanam sehingga panennya juga tertunda dan pasokan jadi berkurang,” ujar Srie, Senin, 4 Januari 2016.

Harga bahan pangan yang naik paling tinggi sepanjang bulan lalu antara lain cabai dan bawang merah. Menurut catatan di Direktorat Perdagangan Dalam Negeri, harga cabai merah naik sekitar 50 persen selama sebulan terakhir dari Rp 27 ribu menjadi Rp 40 ribu per kilogram. Begitu juga harga bawang merah naik dari Rp 23 ribu per kilogram menjadi Rp 35 ribu per kilogram.

Namun Srie optimistis tren kenaikan harga itu hanya akan berlangsung sementara. “Ini tidak lama, kok, sampai akhir bulan inilah,” katanya.

Srie memprediksi hal ini berdasarkan pernyataan Kementerian Pertanian yang mengklaim telah melakukan antisipasi dengan penanaman cabai dan bawang secara besar-besaran di berbagai daerah. Tak hanya itu, menurut Srie, penanaman berbagai komoditas hortikultura ini juga disesuaikan dengan selera masyarakat setempat.

Ia mencontohkan, selama ini ternyata masyarakat Padang menyukai varietas cabai yang ditanam di Lampung. Sedangkan warga Lampung justru membeli cabai dari Pasar Kramatjati di Jakarta. “Sekarang penanaman sudah disesuaikan dengan preferensi masyarakat setempat, jadi rantai distribusinya tidak terlalu panjang,” tuturnya.

Siang ini, Badan Pusat Statistik mengumumkan inflasi sebesar 0,96 persen pada Desember 2015. Dari 82 kota yang dipantau, semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke 2,87 persen dan terendah terjadi di Cirebon 0,27 persen.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran. Yang terbesar kenaikannya adalah kelompok bahan makanan, yakni 3,20 persen. Selain itu, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,50 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,40 persen; kelompok sandang 0,09 persen; kelompok kesehatan 0,24 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,06 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,45 persen.

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Desember) 2015 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2015 terhadap Desember 2014) masing-masing sebesar 3,35 persen.

PINGIT ARIA

Berita terkait

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

2 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

3 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

3 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

8 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

8 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

8 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

10 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

11 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

15 hari lalu

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menggelar festival untuk memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas).

Baca Selengkapnya