Pamer Penerimaan, Jokowi: Apa yang Ditakutkan Tidak Terjadi  

Reporter

Senin, 4 Januari 2016 11:04 WIB

Presiden Jokowi, didampingi Ibu Negara Iriana (belakang kiri), bersama Menteri Perhubungan Ignasius Jonan saat meninjau Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, Papua, 31 Desember 2015. Rusman/Setpres

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menuturkan banyak rakyat yang meragukan pencapaian target Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara 2015. Namun, pada penutupan akhir tahun, realisasi pendapatan negara melebihi prediksi banyak pihak.

Pendapatan negara mencapai 84,7 persen atau Rp 1.491 triliun. Begitu pula dengan penerimaan pajak yang mencapai 83 persen atau senilai Rp 1.235 triliun, penerimaan nonpajak 93,8 persen (Rp 252,4 triliun), dan penerimaan hibah sekitar Rp 30 triliun.

"Artinya apa? Apa yang kita takutkan tidak terjadi. Kalau kita kerja biasa-biasa, ya, mungkin yang seperti diperkirakan orang terjadi," kata Jokowi saat membuka perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 4 Januari 2016. Dengan paket kebijakan yang berisi deregulasi yang keluar tiap minggu, Jokowi yakin dapat memperbaiki ekonomi dengan lebih baik.

Beratnya tantangan pada sektor keuangan, kata Jokowi, disebabkan banyak hal, terutama perlambatan ekonomi, ketakutan kenaikan suku bunga Amerika Serikat, serta kepercayaan dan optimisme belum muncul pada 2015. "Saat ekonomi sulit, itulah kesempatan pemerintah merombak tatanan yang menghambat," ujar Jokowi. "Itu akan terus kita lakukan, dan saya yakin dengan itu perbaikan ekonomi akan lebih baik."

Jokowi bercerita caranya meraih penerimaan APBN 2015. Dia mengaku terus mengontrol raihan penerimaan dengan menelepon para menterinya pada bidang perekonomian dari pagi hingga tengah malam. "Itu setiap hari, Bapak-Ibu bisa tanya ke Menko Perekonomian, boleh bertanya ke Menteri Keuangan, setiap pagi, malam, tengah malam, saya cek, saya kontrol penerimaannya seperti apa," tutur Jokowi.

Hal itu dilakukan Jokowi karena masyarakat banyak yang meragukan besarnya nilai belanja dan penerimaan negara. "Pajaknya paling-paling 70 persen, realisasinya paling-paling di bawah 80 persen," ucap Jokowi menirukan prediksi sejumlah kalangan selama ini.

ALI HIDAYAT

Berita terkait

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

15 menit lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

2 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

2 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

3 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

3 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

7 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

9 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

19 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

19 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

21 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya