Hadapi Persaingan MEA, Kontraktor Indonesia Terancam?  

Reporter

Sabtu, 2 Januari 2016 20:49 WIB

Sejumlah wanita melakukan aksi teatrikal saat unjuk rasa memperingati Hari Pergerakan Perempuan Indonesia di Jakarta, 22 Desember 2015. Mereka menyatakan penolakan terhadap Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) Zali Yahya mengaku dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAn (MEA) atau pasar ASEAN sebagian besar organisasi yang menaungi kontraktor masih tersandung masalah setifikasi. "Kesadaran anggota untuk melakukan sertifikasi tenaga kerja atau sertifikasi bagi teknisi (enginer) masih rendah," kata Zali kepada Tempo, Sabtu, 2 Januari 2016.

Zali mengatakan MEA membawa ancaman sekaligus tantangan bagi kontraktor Indonesia. Hal ini dianggapnya wajar karena setiap pasar baru pasti memunculkan regulasi baru. Untuk itu ia berpesan agar setiap organisasi mampu mengantisipasi ancaman tersebut dengan lebih baik untuk bisa menciptakan peluang.

Masalah sertifikasi, menurut Zali, seharusnya sudah diantisipasi sejak awal. Zali mencatat hanya sekitar 50-60 persen teknisi yang sudah melakukan sertifikasi. Padahal pintu pasar ASEAN sudah dibuka. "Biasanya ini terjadi akibat tidak tanggapnya organisasi tersebut, sehingga tidak mampu mengantisipasi ancaman MEA," kata Zali.

Zali mengatakan tak sedikit organisasi atau lembaga kontraktor saat ini justru masih ketar-ketir dalam menghadapi MEA. Menurutnya, ini merupakan akibat dari organisasi tersebut yang meremehkan sertifikasi bagi teknisi atau enginer.

Padahal, menurut Zali, upaya pemerintah dan lembaga lain sepeti Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) dalam mensosialisasikan pentingnya sertifikasi sudah optimal. "Tak jarang mereka harus diingatkan berkali-kali agar mau bergerak," kata Zali.

Dalam proses sertifikasi tidak sulit. Zali menerangkan bagi teknisi atau enginer yang sudah masuk kelas utama, sebetulnya mereka hanya perlu registrasi ulang jika sudah terdaftar utama di Indonesia. Sehingga dengan sendirinya mereka terdaftar dan berlaku ke seluruh negara ASEAN.

"Masalahnya, masih banyak orang yang mengabaikan hingga mereka benar-benar menemukan hambatan baru sadar," ujar Zali.

Menghadapi masalah ini, Zali menimbang agar asosiasi, lembaga, maupun pemerintah agar semakin sering sosialiasasi dan edukasi kepada organisasi tersebut. Namun, bagi organisasi yang bersangkutan harus segera evaluasi internal, seperti mempersiapkan diri dan membaca dengan baik apa yang harus dipersiapkan dalam menghadapi MEA. "Kalau tidak, untuk proyek tertentu mereka tidak bisa ikut tender," tutur Zali.

Sejauh ini, Zali menyebutkan perusahaan kontraktor yang siap untuk ekspansi dalam pasar ASEAN masih sedikit, yaitu berkisar 5-10 persen. "Peluang mereka besar untuk saat ini. Namun, untuk perusahaan lain masih memerlukan waktu," kata Zali menambahkan.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Bocoran Lengkap Ponsel Sony Xperia 1 VI Muncul dan POCO F6 Pro Pakai Snapdragon 8 Gen 2

1 menit lalu

Bocoran Lengkap Ponsel Sony Xperia 1 VI Muncul dan POCO F6 Pro Pakai Snapdragon 8 Gen 2

Dapur pacu ponsel Sony Xperia 1 VI akan mengandalkan Snapdragon 8 Gen 3.

Baca Selengkapnya

Hasil Proliga 2024 Minggu 5 Mei: Jakarta Lavani Allo Bank Bangkit, Kalahkan Bhayangkara Presisi 3-0

6 menit lalu

Hasil Proliga 2024 Minggu 5 Mei: Jakarta Lavani Allo Bank Bangkit, Kalahkan Bhayangkara Presisi 3-0

Tim bola voli putra Jakarta LaVani Allo Bank Electric mengalahkan Jakarta Bhayangkara Presisi 3-0 pada pekan kedua Proliga 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

19 menit lalu

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

Eko Patrio dianggap telah berhasil memimpin PAN untuk meraih kursi dalam DPRD DKI Jakarta dan DPR RI.

Baca Selengkapnya

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

30 menit lalu

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

41 menit lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

46 menit lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya

Taman Doa Our Lady of Akita PIK 2 Resmi Dioperasikan, Jadi Destinasi Wisata Rohani

1 jam lalu

Taman Doa Our Lady of Akita PIK 2 Resmi Dioperasikan, Jadi Destinasi Wisata Rohani

Taman doa yang berlokasi di Kawasan Osaka PIK 2 yang menjadi destinasi wisata rohani ini di desain sama persis dengan gereja aslinya di Akita, Jepang.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

1 jam lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

1 jam lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya

Pelaksanaan UTBK 2024 di Universitas Jambi Diikuti 9.412 Peserta

1 jam lalu

Pelaksanaan UTBK 2024 di Universitas Jambi Diikuti 9.412 Peserta

Universitas Jambi atau Unja menyediakan fasilitas ujian untuk UTBK sebanyak 16 laboratorium dan dilaksanakan dalam dua sesi setiap harinya.

Baca Selengkapnya