Soal DKE, Pengamat: Sebenarnya Bagus, tapi Jargonnya Salah  

Reporter

Sabtu, 2 Januari 2016 05:19 WIB

Presiden Joko Widodo (tengah) berbincang dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said (kiri) dan Direktur PT. Len Industri (Persero) Ahraham Mose (kanan), saat meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang diresmikan di desa Oelpuah Kabupaten Kupang, NTT, 27 Desember 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance, Aviliani, mendukung niatan pemerintah mengganti energi fosil ke energi terbarukan. Karena itu dia setuju wacana dibentuknya badan layanan umum dana ketahanan energi sebagai sumber dana penelitian tersebut.

Avi, sapaan Aviliani, mengatakan pemerintah perlu melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan stakeholder terkait terhadap cita-cita tersebut. “Kata pungutan seolah-olah membuat masyarakat yang mensubsidi pemerintah,” ujarnya di Jakarta, Jakarta, Jumat, 1 Januari 2016.

Menurut dia, pemerintah seharusnya menggunakan jargon yang tak terkesan memalak masyarakat kecil. Padahal, di lapangan sendiri, masyarakat kelas bawah yang menerima subsidi bahan bakar minyak sendiri tak lebih dari 10 persen.

“Jadi pemerintah cukup menyampaikan mengambil sejumlah dana dari selisih cost dan harga pokok hasil penjualan,” katanya. Begitu pula komunikasi dengan PT Pertamina (Persero), yang akan sensitif jika pemerintah menggunakan kata margin penjualan sebagai jargon dana ketahanan energi.

Menurut dia, masalah yang tersisa dari dana ketahanan energi ini tinggal berupa dasar hukumnya saja. “Kalau semua mengerti, pungutan ini diperbesar pasti akan lebih bagus,” katanya.

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup Kementerian Koordinasi Perekonomian Montty Girianna mengatakan saat ini pemerintah sedang ngebut pembentukan DKE. “Basisnya bisa selesai (5 Januari mendatang), kalau pungutannya bisa tidak,” ujar Montty di kantornya.

Dia berujar jika pungutan telat ditetapkan, pemerintah tinggal menghitung dan memungutnya kemudian ketika landasan hukumnya sudah ditemukan. “Kami masih memilih mau pakai Undang-Undang Migas atau Energi,” katanya. “By law kita harus bikin peraturan pemerintah kalau Undang-Undang Energi (Nomor 30 Tahun 2007) jadi dipakai,” katanya.

ANDI RUSLI

Berita terkait

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

10 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

12 hari lalu

Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

Pendiri perusahaan teknologi Microsoft, Bill Gates, mengatakan bahwa ada tiga profesi yang tahan dari AI. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

58 hari lalu

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari Energi Sedunia yang Jatuh Pada 22 Oktober

22 Oktober 2023

Kilas Balik Hari Energi Sedunia yang Jatuh Pada 22 Oktober

Hari Energi Sedunia menekankan betapa pentingnya energi terbarukan sebagai landasan utama untuk menjaga keberlanjutan dan sebagai prioritas strategis.

Baca Selengkapnya

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

16 Oktober 2023

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

MKementerian ESDM akan memberikan bantuan 600 ribu unit rice cooker secara gratis, apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Sebut Rumput Laut Bisa Menjadi Sumber Energi Alternatif

26 Juli 2023

Peneliti BRIN Sebut Rumput Laut Bisa Menjadi Sumber Energi Alternatif

Rumput laut belum dieksplorasi untuk menjadi energi biomassa.

Baca Selengkapnya

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

26 Juli 2023

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

Energi surya memiliki peran strategis dalam mengakselerasi upaya transisi energi khususnya di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Minta Gelombang Laut Jadi Sumber Energi Untuk Diatur Dalam Raperda RUED

24 Mei 2023

DPRD DKI Minta Gelombang Laut Jadi Sumber Energi Untuk Diatur Dalam Raperda RUED

Dengan letak geografis Indonesia, seharusnya gelombang laut dapat dijadikan energi alternatif.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Dukung Energy Absolute Tanamkan Investasi di Indonesia

22 Mei 2023

Ketua MPR Dukung Energy Absolute Tanamkan Investasi di Indonesia

Salah satu kelebihan yang diusung oleh Energy Absolute adalah kemampuan fast charging.

Baca Selengkapnya