Komponen Otomotif di MEA, Pemerintah Diminta Libatkan UKM

Reporter

Jumat, 1 Januari 2016 17:59 WIB

Tumpukan suku cadang sepeda motor yang berada dalam proses penyelesaian di sebuah pabrik kawasan Bekasi, Jawa Barat, 4 Desember 2015. Melemahnya sektor ekonomi turut menpengaruhi industri otomotif, termasuk pabrik komponen. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mengklaim Indonesia siap menguasai pasar otomotif ASEAN. Namun peneliti ekonomi internasional dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Pangky Tri Febiyansyah, mengatakan berdasarkan temuan timnya di lapangan, komponen otomotif tidak bisa langsung masuk dalam industri.

“Ini perlu jadi catatan, ketika pemerintah mengatakan otomotif menjadi motor utama di Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), komponen otomotif juga harus diatur agar network-nya bisa masuk. Cina, Taiwan itu sukses karena melibatkan UKM dalam produksi network-nya,” kata Pangky saat dihubungi Tempo, Jumat, 1 Januari 2016.

Negara-negara kawasan Asia Tenggara telah bersepakat mulai memberlakukan pasar tunggal mulai 1 Januari 2016. Ini dilakukan guna meningkatkan daya saing ASEAN dengan Cina dan India dalam menarik investasi asing. Pembentukan pasar tunggal ini memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi semakin ketat.

Pangky berujar komponen otomotif yang diimpor juga menjadi masalah. “Ini karena UKM sendiri yang belum dilibatkan dalam sistem produksi. Misal dari Cina harga kompetitif dengan harga murah dengan kualitas yang hampir sama dengan kualitas domestik.”

Untuk itu, pemerintah perlu melihat kebijakan impor komponen otomotif dan aksesorinya. Temuan lapangan menunjukan bahwa banjirnya produk Cina menjadi masalah untuk usaha kecil menengah, seperti di Jakarta dan Jawa Timur.

“Fundamentalnya yang harus diperhatikan. Harus seperti apa kebijakan impor dan seperti apa melakukan inovasi dan peningkatan kapasitas dari UKM,” kata Pangky.

Pangky mencontohkan, bentuk konkret dari kebijakan rencana industri nasional. Memang ada kebijakan peningkatan inovasi, peningkatan industri hulu, tapi tidak diikuti implementasi. “Kami lihat breakdown-nya masih belum mengarah ke sana hanya berupa besaran saja. Bahayanya kalau itu dilakukan pemerintah, hasilnya tidak akan tepat sasaran.”

Contoh untuk industri baja saja, sudah ditetapkan baja seperti apa yang dibutuhkan untuk keperluan domestik. "Nah, secara langsung kalau ini tidak disediakan mereka akan impor dan harga tidak kompetitif lagi,” ujar Pangky.

ARKHELAUS W.

Berita terkait

LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

23 Agustus 2023

LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

Awal pembentukan LIPI pada 1967 dimulai dengan peleburan lembaga-lembaga ilmiah yang lebih dulu didirikan.

Baca Selengkapnya

Kebun Raya Purwodadi Buka Lagi, Kendaraan Dilarang Masuk

27 Juli 2020

Kebun Raya Purwodadi Buka Lagi, Kendaraan Dilarang Masuk

Selain Kebun Raya Purwodadi, LIPI telah membuka kembali Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, dan Kebun Raya Eka Karya Bali.

Baca Selengkapnya

Tips Cegah Kontaminasi Bakteri Listeria pada Jamur Enoki

29 Juni 2020

Tips Cegah Kontaminasi Bakteri Listeria pada Jamur Enoki

Peneliti LIPI mengatakan pengolahan dan penyimpanan yang baik dapat mencegah kontaminasi bakteri Listeria monocytogenes di jamur enoki.

Baca Selengkapnya

Menristek: Akhir Mei, 50 Ribu Alat Tes PCR Lokal Diproduksi

5 Mei 2020

Menristek: Akhir Mei, 50 Ribu Alat Tes PCR Lokal Diproduksi

Bambang Brodjonegoro mengatakan alat pendeteksi Virus Corona alias COVID-19 baik berbasis PCR maupun non-PCR tengah dikembangkan di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

LIPI Tunggu Sikap Pemerintah Terhadap Lembaga Riset dan BRIN

18 Oktober 2019

LIPI Tunggu Sikap Pemerintah Terhadap Lembaga Riset dan BRIN

LIPI akan mengikuti kebijakan yang dikeluarkan pemerintah karena tentang pembentukan BRIN

Baca Selengkapnya

Reorganisasi Internal, Kepala LIPI: Sudah Disetujui Kemenpan-RB

31 Januari 2019

Reorganisasi Internal, Kepala LIPI: Sudah Disetujui Kemenpan-RB

Menurut Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko, reorganisasi internal sudah disetujui Kemenpan-RB.

Baca Selengkapnya

2 Dekade COREMAP, Ini Pencapaian LIPI di Ekosistem Pesisir

10 Desember 2018

2 Dekade COREMAP, Ini Pencapaian LIPI di Ekosistem Pesisir

Sejak tahun 1998, LIPI terlibat dalam kegiatan COREMAP.

Baca Selengkapnya

Laksana Tri Handoko Dilantik Jadi Kepala LIPI yang Baru

31 Mei 2018

Laksana Tri Handoko Dilantik Jadi Kepala LIPI yang Baru

Sebelum menjadi Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko menjabat sebagai Deputi Ilmu Pengetahuan Teknik.

Baca Selengkapnya

Rayakan HUT Ke-201, Kebun Raya Bogor Gelar Pameran Seni Botani

18 Mei 2018

Rayakan HUT Ke-201, Kebun Raya Bogor Gelar Pameran Seni Botani

Kegiatan berlangsung selama tiga hari mulai 18 sampai 20 Mei 2018 di Gedung Samida Kebun Raya Bogor.

Baca Selengkapnya

LIPI dan Singapura Gelar Ekspedisi Kelautan di Palung Sunda-Jawa

24 Maret 2018

LIPI dan Singapura Gelar Ekspedisi Kelautan di Palung Sunda-Jawa

Ekspedisi kelautan LIPI dan Singapura itu menggunakan kapal Baruna Jaya VIII milik LIPI yang berlayar selama 14 hari.

Baca Selengkapnya