Dongkrak Produksi, Jawa Barat Bagikan Dua Juta Benih Kopi

Reporter

Editor

Zed abidien

Kamis, 31 Desember 2015 23:00 WIB

Petani memperlihatkan biji kopi usai dipanen di perkebunan Paradise Lost di Kiambu, Kenya, 10 November 2015. Industri kopi Kenya menargetkan hasil panen tahun 2016 meningkat hingga 50.000 metrik ton. REUTERS/Siegfried Modola

TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, tahun ini sudah dua juta bibit kopi yang dibagikan untuk menambah luas lahan kebun kopi.

“Kemampuan maksimal sertifikasi baru dua juta bibit, kalau bisa ditambah bisa lebih banyak lagi,” kata dia di sela penyerahan simbolis bibit kopi itu di halaman Gedung Sate Bandung, Kamis, 31 Desember 2015.

Aher, sapaan Ahmad Heryawan mengatakan, kopi Jawa Barat saat ini menjadi komoditas yang sangat laku di pasaran dunia. Jawa Barat menjadi tempat pertama pengembangan tanaman kopi setelah ditemukan pertama kali di dunia di Kenya oleh Belanda. “Belakangan ketika muncul kembali di perdagangan dunia, langsung dikenal luas,” kata dia.

Menurut Aher, produksi kopi Jawa Barat juga terus tumbuh. “Harganya juga merangsek sejak pertama kali diperkenalkan kembali dengan nama Java Cofee Preanger. Harganya naik signifikan, naik tiga kali lipat hingga lima kali lipat di wilayah-wialyah tertentu,” kata dia.

Aher mengatakan, produksi kopi Jawa Barat saat ini berasal dari kebun rakyat. Luas lahan kebun kopi milik swasta justru berkurang. “Lahan swasta dari 300 hektare, saat ini menjadi 197 hektare pada tahun 2014. Saya khawatirkan perkebunan kopi sudah berubah jadi properti. Harus ada komitmen tata ruang dari sebelas darah di Jawa Barat yang memiliki indikasi geografis tanaman kopi,” kata dia.

Menurut Aher, kualitas kebun rakyat juga harus digenjot karena produktivitasnya relatif rendah. “Produktifvitas kopi rakyat 961 kilogram per hektare, sementara perkebunan besar bisa menghasilkan 1.800 kilogram per hektare, dua kali lipatnhya. Ini persoalan,” kata dia.

Aher mengatakan, kendati dikenal di dunia luar sebagai penghasil kopi unggul, tapi warga Jawa Barat bukan pencinta kopi. “Kita ingin memprovokasi masyarakat agar mencintai kopi, dan ikut dikonsumsi,” kata dia. Dia beralasan, masih banyak hasil kopi Jawa Barat yang belum bisa menembus pasaran interasnional karena masalah kemasan.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

7 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

17 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

22 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

27 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

53 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

4 Maret 2024

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

3 Maret 2024

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.

Baca Selengkapnya

Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

15 Februari 2024

Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.

Baca Selengkapnya