Wapres Dukung BEI Jaring Lebih Banyak Emiten Melalui IPO  

Reporter

Editor

Sugiharto

Kamis, 31 Desember 2015 04:39 WIB

Beberapa pialang dan trader berfoto selfie dalam penutupan lantai bursa di Jakarta, 30 Desember 2015. Ini merupakan penutupan perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2015. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di posisi 4.593,01 poin. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mendukung Bursa Efek Indonesia menyiapkan serangkaian inisiatif yang difokuskan pada empat area utama pengembangan BEI, yakni menambah jumlah emiten, memperkuat peran anggota bursa, meningkatkan jumlah investor, serta menyempurnakan reputasi Bank Indonesia.

Mengenai penambahan jumlah emiten, Jusuf Kalla memandang penting bagi perusahaan yang ingin berkembang untuk dapat melakukan penawaran umum perdana saham atau IPO. "IPO mempunyai dua fungsi, untuk rising fund atau menambah modal dan ada transparansi. Kalau ada transparansi, perusahaan akan lebih baik dibanding perusahaan yang tertutup," kata Jusuf Kalla di Bursa Efek Indonesia pada Rabu, 30 Desember 2015.

Hingga akhir perdagangan bursa di tahun 2015, Bursa Efek Indonesia telah mencatat sebanyak 16 perusahaan baru sejak Januari sampai Desember 2015. Namun, jika dibandingkan dengan tahun lalu, penambahan jumlah emiten mengalami penurunan karena tahun kemarin BEI mencatatkan 23 perusahaan yang melakukan pelepasan saham perdana atau IPO dan 1 perusahaan melakukan relisting.

Enam belas perusahaan tersebut adalah PT Bank Yudha Bakti Tbk. (BBYB), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT PP Properti Tbk (PPRO), PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT), PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC), PT Binakarya Jaya Abadi Tbk (BIKA), PT Bank Harda International Tbk (BBHI), PT Victoria Insurance Tbk (VINS), PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT), PT Dua Putra Makmur Tbk (DPUM), PT Ateliers Mecaniques D’Indonesie Tbk (AMIN), PT Indonesia Pondasi Raya Tbk (IDPR), dan PT Kino Indonesia Tbk (KINO).

Selain mencatat perusahaan baru, BEI mencatat 2 perusahaan yang melakukan relisting, yaitu PT Mitra Energi Persada Tbk (KOPI) dan PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK). Di sisi lain, tercatat juga 1 reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (Exchange Traded Funds/ETF), yaitu Reksa Dana Premier ETF Indonesia State-Owned Companies (XISC).

Total dana yang berhasil dihimpun pada periode Januari hingga Desember 2015 sebesar Rp 57,70 triliun, yang terdiri atas IPO sebesar Rp 11,31 triliun, rights issue sebesar Rp 45,57 triliun, dan waran sebesar Rp 824 miliar. Pada 2015, BEI juga telah menghapuskan pencatatan saham (delisting) milik 3 perusahaan tercatat, yaitu PT Davomas Abadi Tbk (DAVO), PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (BAEK), dan PT Unitex Tbk (UNTX).

DESTRIANITA K.

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

7 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

8 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

10 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

11 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

22 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

22 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

22 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

23 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

23 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

40 hari lalu

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.

Baca Selengkapnya