Mengapa Mantan Bos Perusahaan Busana Muslim Jadi CEO PT Pos?

Selasa, 29 Desember 2015 18:28 WIB

Direktur Utama baru PT Pos Indonesia Gilarsi Wahju Setijono berfoto untuk wartawan saat rehat pelatihan bagi pimpinan-pimpinan PT Pos di Bandung, Jawa Barat, 30 November 2015. Gilarsi adalah seorang profesional yang pernah menduduki jabatan penting di beberapa perusahaan global terkemuka, diantaranya sebagai Business Excellence Director Philips Lighting Asia Pacific dan Managing Director untuk wilayah Thailand, China dan Filipina di perusahaan investasi Merrill Lynch Investment, serta CEO Shafira. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri BUMN Rini Soemarno mengambil keputusan mengejutkan saat menunjuk Gilarsi Wahyu Setijono sebagai Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero). Banyak kalangan bertanya-tanya, mengapa CEO perusahaan busana muslim ini ditunjuk menggawangi PT Pos yang sekarang kembang-kempis dihajar perkembangan bisnis internet?

Rini memang tak menjelaskan secara rinci. Namun, Gilarsi dianggap mumpuni. Gilarsi ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri BUMN hasil Rapat Umum Pemegang Saham PT Pos Indonesia (Persero) Nomor : SK-229/MBU/11/2015 tentang Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan PT Pos Indonesia (Persero).

Gilarsi adalah profesional berpengalaman dan pernah menduduki jabatan penting di beberapa perusahaan global terkemuka, yaitu sebagai Business Excellence Director Philips Lighting Asia Pacific dan Managing Director untuk wilayah Thailand, China dan Filipina di perusahaan investasi Merrill Lynch Investment.

Sebelum ditunjuk sebagai orang nomor satu di BUMN yang bergerak di jasa pengiriman surat dan barng itu, Gilarsi yang lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini adalah CEO PT Shafira Corporation Enterprise dan menjadi sosok di balik kebangkitan perusahaan ritel busana tersebut.

Lantas apa yang mendorong Gilarsi mau menjadi CEO PT Pos Indonesia? “Panggilan merah putih,” ucapnya saat ditanya alasan tertarik bergabung dengan Pos Indonesia.

Lama tinggal di luar negeri lantas membuat Gilarsi ingin pulang ke Indonesia untuk melakukan sesuatu. Ia bercerita tahun 2005 ada satu momen yang saat itu dirinya ingin sekali pulang ke Indonesia untuk membantu membenahi perusahaan BUMN di Tanah Air. “Waktu itu, saya di Shanghai. Ada peristiwa di mana Garuda Indonesia tidak boleh landing di Eropa dengan alasan security, saya kesal sekali. Jadinya, saat itu saya ingin kerja di Garuda untuk membantu membenahinya,” kenang Gilarsi.

Sukses membangun kembali perusahaan busana muslim Shafira yang sempat terpuruk, Gilarsi sebagai Dirut Pos Indonesia memandang opportunity luar biasa dalam bisnis ini karena mempunyai 4.500 kantor Pos yang berada dari Sabang hingga Merauke. Menurutnya Pos juga mempunyai misi mulia, karena bisa menjangkau hingga ke pelosok-pelosok negeri

Masyarakat pada umumnya menyebut PT Pos sebagai raksasa yang tidurnya kepanjangan. Akan tetapi, di mata Gilarsi berbeda. “Saya melihat PT Pos adalahi raksasa yang tidak diurus, raksasa yang tidak sadar dirinya kuat, Jadi harus dibangunkan, karena saya melihat potensi PT Pos ini luar biasa. Jadi di kantor Pos yang harus pertama dilakukan adalah membangkitkan awareness untuk dibangunkan,” dia menegaskan.

Awal masa kerjanya, pria kelahiran 10 Februari 1962 ini mengaku langsung melakukan beberapa kegiatan yang bertujuan merangkul semua elemen untuk bergerak membangun ketertinggalan kantor Pos dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Ia mengumpulkan sekitar 400 orang untuk menyampaikan apa yang sedang terjadi di kantor pos, mengenai bisnis landscape dengan kompetitor. Selain itu, melakukan video conference dengan semua regional.


“Pada hari yang sama saya melakukan video conference semua region saya kumpulkan, seminggu kemudian saya mengundang top 100 nya Pos untuk bikin workshop tiga hari. Kami harus memulai tidak hanya membangun sebuah impian, tapi juga membangun bagaimana kita mencapai impian itu. Saya merasakan super semangatnya di PT Pos sekarang,” ujarnya.

Adapun strategi yang akan dibangun ke depannya, salah satunya soal teknologi. Menurutnya teknologi ini memang salah satu bottle neck, sehingga nanti pihaknya bakal menggandeng Telkom untuk memecahkan bottle neck tersebut. Tak hanya itu, cara lain dengan melakukan pendekatan dengan universitas-universitas.

“Kami juga gandeng perguruan tinggi-perguruan tinggi dan pemerintah daerah. Perguruan tinggi kan punya pendekatan yang harusnya akademis, 10 langkah di depannya industri. Jadi, saya ingin menjadi sebuah jembatan menuju transformasi PT Pos ke depa . Perubahan ini harus memberikan peran yang besar,” jelasnya.

Dengan merubah tagline Pos Indonesia menjadi “We Carry Mission”, ia berhadap kelak permasalahan demi permasalahan PT Pos Indonesia dapat diselesaikan secepat mungkin “Memang agak lama, tapi saya targetkan harus selesai dua sampai tiga tahun ke depan. Target saya dalam lima tahun nanti PT Pos harus mendekati 10 persennya DHL,” ujar Gilarsi berharap.


SWA

Berita terkait

Fakta-fakta Lady Rocker Nike Ardilla, 29 Tahun Lalu Berpulang di Usia 19 Tahun

43 hari lalu

Fakta-fakta Lady Rocker Nike Ardilla, 29 Tahun Lalu Berpulang di Usia 19 Tahun

Mengenang kesuksesan legenda musik Indonesia, Nike Ardilla. Berikut fakta-fakta selama perjalanannya di industri hiburan Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Pos Indonesia Sediakan Mudik Gratis Lebaran, Ini Rute dan Jadwalnya

49 hari lalu

Pos Indonesia Sediakan Mudik Gratis Lebaran, Ini Rute dan Jadwalnya

PT Pos Indonesia mengadakan mudik gratis pada lebaran 2024. Rute Jakarta-Surabaya, Bandung-Surabaya, serta Surabaya-Bandung.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

6 Februari 2024

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

Anies Baswedan menyebut penyaluran bansos harus disebut dana dari negara karena berasal dari APBN/APBD. Ia melakukan saat jadi Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Tiba-tiba Muncul Bansos Jokowi Berbentuk BLT Rp 600 Ribu, dari Mana Uangnya?

1 Februari 2024

Tiba-tiba Muncul Bansos Jokowi Berbentuk BLT Rp 600 Ribu, dari Mana Uangnya?

Presiden Jokowi akan membagikan bansos terbaru berbentuk BLT sebesar Rp 600 ribu untuk 18,8 juta keluarga. Dari mana uangnya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Groundbreaking Super Hub Logistik Nusantara di IKN, Harap Perkuat Rantai Pasok Domestik

17 Januari 2024

Jokowi Groundbreaking Super Hub Logistik Nusantara di IKN, Harap Perkuat Rantai Pasok Domestik

Jokowi mengatakan Nusantara Logistic Hub Pos Indonesia akan berkontribusi secara signifikan memicu kekuatan rantai pasok domestik

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Klaim Kegiatan di IKN Semakin Padat

17 Januari 2024

Presiden Jokowi Klaim Kegiatan di IKN Semakin Padat

Presiden Jokowi mengklaim kegiatan di IKN semakin padat menjelang beroperasinya sejumlah gedung pemerintahan di sana.

Baca Selengkapnya

Besok Groundbreaking Keempat IKN: 2 Proyek BUMN, 4 Swasta, 4 Lembaga Negara

16 Januari 2024

Besok Groundbreaking Keempat IKN: 2 Proyek BUMN, 4 Swasta, 4 Lembaga Negara

Groundbreaking pertama IKN di tahun ini digelar pada 17 Januari dan akan dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Beasiswa Ikatan Dinas di ULBI, Pintu Masuk Jadi Pegawai PT Pos Indonesia

26 Desember 2023

Beasiswa Ikatan Dinas di ULBI, Pintu Masuk Jadi Pegawai PT Pos Indonesia

ULBI membuka seleksi penerimaan melalui program beasiswa ikatan dinas.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Layanan, Pos Indonesia Terapkan Teknologi Robotik

26 November 2023

Tingkatkan Layanan, Pos Indonesia Terapkan Teknologi Robotik

PT Pos Indonesia (Persero) melakukan transformasi dan inovasi menerapkan teknologi robotik dan teknologi RFID untuk meningkatkan pelayanan.

Baca Selengkapnya

BPJS Ketenagakerjaan dan Pos Indonesia Sukses Berkolaborasi

28 Oktober 2023

BPJS Ketenagakerjaan dan Pos Indonesia Sukses Berkolaborasi

Telah ditetapkan 10 Kantor Cabang (KC) pemenang dalam Racing Contest Joint Marketing periode kedua ini

Baca Selengkapnya