Jam Tangan Kayu, Kado untuk Pasangan di Tahun Baru

Reporter

Editor

Zed abidien

Senin, 28 Desember 2015 06:05 WIB

Jam tangan kayu di pameran Pekan Kerajinan Jawa Barat di Graha Manggala Siliwangi, Bandung, 23-27 Desember 2015. (TEMPO/ANWAR SISWADI)

TEMPO.CO, Bandung - Pembuat dan penjual jam tangan berbahan kayu di Bandung dan sekitarnya terus bertambah seiring jumlah peminatnya. Di ajang Pekan Kerajinan Jawa Barat di Graha Manggala Siliwangi, Bandung, jam tangan kayu ikut mencuri perhatian pengunjung.

"Biasanya untuk kado pasangan," kata seorang pembuat jam tangan kayu, Rizki Pebriani, kepada Tempo di acara yang berlangsung 23-27 Desember 2015 itu.

Jam tangan itu terbuat dari kayu di antaranya jenis jati, sonokeling, maple, serta eboni. Saat dipakai, jam tangan kayu itu terasa lebih ringan dibanding jam seukuran berbahan plastik atau logam. “Beratnya paling sekitar 10-11 gram,” kata Rizki.

Sejumlah pengunjung pada pameran kerajinan yang didominasi kain dan pakaian batik itu sempat menjajal dan membeli. “Saya lihat peminatnya banyak, jadi tertarik mau coba,” kata Dian, seorang pengunjung. Sedikitnya 25 buah jam tangan kayu itu dibeli, termasuk bonus gratisan karena sedang diobral.

Harga normalnya, menurut Rizki, jam tangan kayu itu tergantung jenis kayunya, berkisar Rp 600-900 ribu. Selama pameran berlangsung, harganya sekitar Rp 500 ribu, termasuk kemasan jam berupa kotak kayu. Ia memproduksi jam tangan kayu itu sejak Mei 2015 setahun setelah mendapat hak atas kekayaan intelektual untuk desain barangnya.

Rizki menambahkan, ia baru pertama kali ini berjualan jam tangan kayu langsung dalam pameran. “Biasanya hanya jualan online, peminatnya lumayan banyak. Biasanya pasangan beli sepasang biar kompak,” kata perempuan berkerudung itu. Jam tangan kayu itu dibuat sendiri di bengkel kerja rumahnya di Kota Cimahi.

Berbeda dengan jam tangan biasa, pemakai harus menghindari jam tangan kayu dari air. Alasannya, kayu yang dipakai masih ‘hidup’ sehingga bisa berubah bentuknya. “Pada bagian kaca, jam juga harus dibuat khusus karena bisa copot akibat kayu yang bisa mengembang dan mengerut,” ujar Rizki. Garansi jam itu berlaku setahun.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

6 hari lalu

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

Kain tenun Bima yang sudah ada sejak sebelum Islam masuk ke Bima ini memiliki ciri khas, misalnya warna hitam pada tenun Donggo.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

7 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

PNM Sukses Berdayakan Nasabah Hingga Mengekspor Produknya

15 hari lalu

PNM Sukses Berdayakan Nasabah Hingga Mengekspor Produknya

Nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Unit Cempaka Banjarmasin, Salasiah, berhasil mengolah rumput purun menjadi berbagai produk yang fungsional seperti tikar, topi, dompet dan tas sebagai produk andalan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

17 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

22 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

27 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

53 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

4 Maret 2024

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Berawal Iseng jadi Rezeki, Desainer Kerajinan Perhiasan Bunga Kering Ini Raup Omzet Rp 800 Juta

4 Maret 2024

Berawal Iseng jadi Rezeki, Desainer Kerajinan Perhiasan Bunga Kering Ini Raup Omzet Rp 800 Juta

Berawal dari kecintaannya dengan bunga, desainer kerajinan ini membuat perhiasan dari bunga kering dan akhirnya bisa meraup omzet hingga ratusan juta.

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

3 Maret 2024

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya