Inflasi Desember Diprediksi Naik, Ini Pemicunya

Reporter

Senin, 28 Desember 2015 04:14 WIB

TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik memprediksi akan terjadi kenaikan inflasi pada Desember ini. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo mengatakan setiap memasuki hari raya tren inflasi kerap meningkat dibanding bulan sebelumnya.

Ia menyebut inflasi bulan ini bisa menyentuh angka 0,5 persen. "Perayaan Natal dan harga bahan pokok menjadi pendorongnya," kata Sasmito saat dihubungi, Ahad, 27 Desember 2015.

Sejumlah komponen yang menjadi pendorong inflasi diantaranya harga ayam, telur, daging, dan biaya transportasi. Kendati diprediksi inflasi bulanan akan naik, menurut Sasmito inflasi tahunan akan tetap terjaga di level empat persen. Ia menyatakan dampak kenaikan harga bahan bakar minyak pada November 2014 sudah tidak menjadi faktor pendorong inflasi tahunan.

November lalu BPS melaporkan inflasi sebesar 0,21 persen. Angka itu merupakan yang terendah sepanjang tahun 2015. Sementara untuk inflasi tahun kalender tercatat sebesar 2,37 persen. Sedangkan untuk inflasi komponen inti tahunan mencapai 4,77 persen dengan inflasi tahun ke tahun (year on year) dicatat 4,89 persen. "Akhir tahun nanti kami prediksi inflasi tahunan di kisaran tiga persen," ucap Sasmito.

Selain harga bahan pokok seperti ayam dan telur yang mendorong terjadinya inflasi, harga dua produk hortikultura seperti cabai merah dan bawang merah mulai merangkak naik. Dalam sebulan terakhir kenaikan harga keduanya mencapai 50 persen.

Data harga bahan pokok dari Kementerian Perdagangan menunjukkan harga cabai merah tercatat naik 51,41 persen selama sebulan terakhir. Pada 25 November 2015, harga cabai masih Rp 24.700 per kilogram. Namun per 25 Desember kemarin naik menjadi Rp 37.400 per kilogram.

Tak berbeda dengan harga bawang merah yang naik 49,3 persen dari Rp 21.700 per kilogram pada 25 November 2015 menjadi Rp 32.400 per kilogram, kemarin. Harga bawang merah terendah berada di Mataram, yaitu sebesar Rp 14 ribu per kilogram sedangkan tertinggi di Gorontalo mencapai Rp 70 ribu per kilogram.

ADITYA BUDIMAN | PINGIT ARIA

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

11 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

14 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

10 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

10 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

10 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

10 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

10 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

10 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

28 hari lalu

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.

Baca Selengkapnya