Jokowi Minta Kepala Desa Siap Hadapi MEA

Reporter

Editor

Zed abidien

Sabtu, 26 Desember 2015 20:22 WIB

Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pres terkait proses sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI di Istana Negara, Jakarta, 15 Desember 2015. Jokowi menyampaikan jika dirinya terus mengikuti sidang etik Ketua DPR Setya Novanto di MKD. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Boyolali - Presiden Joko Widodo mengingatkan para anggota Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) ihwal kesiapan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

“Lima hari lagi kita sudah masuk tahun 2016. Artinya, akan ada persaingan 11 negara ASEAN yang kita tidak tahu persaingannya seberat apa,” kata Jokowi dalam pidatonya saat membuka Rapat Kerja Nasional APDESI di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, pada Sabtu, 26 Desember 2015.

Menurut Jokowi, hingga menjelang diberlakukannya MEA, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum menyadari ihwal ketatnya persaingan dalam sistem perdagangan bebas tersebut. Sebab, dalam integrasi ekonomi ASEAN tersebut. “Batas-batas negara sudah tidak ada,” kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, sejumlah presiden dan perdana menteri dari ASEAN mengaku khawatir jika negara mereka bakal dibanjiri produk-produk dan tenaga kerja dari Indonesia. Tapi di sisi lain, sebagian masyarakat dan kalangan pengusaha di Indonesia juga takut dengan dibukanya MEA.

“Saya ingatkan, mereka saja takut pada kita, kok kita ikut-ikutan takut. Jangan takut dan khawatir, tapi harus mempersiapkan diri. Apa yang kurang diperbaiki. Kalau tidak, kita tidak tahu kejadiannya seperti apa,” kata Jokowi.

Jokowi berujar, Indonesia tidak bisa mundur dari keikutsertaan MEA lantaran sudah menandatangani kesepakatan pada tahun lalu. “Ini baru MEA. Dua tiga tahun lagi akan ada Trans Pasific Partnership (TPP), digabung dengan negara-negara Amerika dan teman-temannya,” ujar Jokowi.

Jika tidak bergabung dalam TPP, kata Jokowi, produk-produk dari Indonesia yang dijual ke negara-negara peserta TPP akan dikenai pajak tinggi berkisar 15 - 20 persen. “Kalau tidak gabung, kita tidak bisa jualan apa-apa. Ini saya hanya memberi bayangan-bayangan ke depan seperti apa,” kata Jokowi.

Menurut Jokowi, Indonesia musti bergabung dengan bermacam bentuk integrasi ekonomi dunia. Sebab, Indonesia sudah sejak lama menjadi negara terbuka. “Kita tidak mungkin jadi negara tertutup. Maka itu kita harus siap. Ini tantangan sekaligus peluang,” kata Jokowi.

Jokowi menambahkan, ketatnya persaingan antarnegara di masa depan musti diberitahukan sampai ke tingkat desa karena imbasnya akan dirasakan seluruh lapisan masyarakat. Menurut dia, kunci agar Indonesia mampu bersaing dalam perdagangan bebas ada di tangan kepala desa dan perangkat desa.

Sebab, para kepala desa dan perangkat desa bisa langsung memberikan motivasi dan bimbingan kepada masyarakat, terutama petani, agar mengubah pola-pola lama. “Kalau tidak, begitu kita dibanjiri produk-produk dari luar, kita mau apa,” kata Jokowi.

DINDA LEO LISTY

Berita terkait

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

31 menit lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

2 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

3 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

3 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

4 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

7 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

9 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

19 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

19 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

21 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya