Lindungi Petani, Special Safeguard Mechanism Diterbitkan

Reporter

Editor

Grace gandhi

Kamis, 24 Desember 2015 04:14 WIB

Petani merontokan bulir padi dengan mesin huller saat panen raya di Desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 27 September 2015. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan akan menerbitkan Special Safeguard Mechanism (SSM) untuk produk pertanian. Menurut Direktur Jenderal Kerja Sama Internasional Bachrul Chairi saat ini belum ada pengamanan untuk komoditas pertanian.

"Kalau untuk barang kan ada KPPI (Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia). Kalau untuk komoditi pertanian belum ada," kata Bachrul di Jakarta, Rabu, 23 Desember 2015.

Apabila ada lonjakan impor, KPPI dapat segera bergerak untuk meningkatkan bea masuk. Sehingga, pergerakan produk dapat lebih terkendali. Namun, pengamanan ini tidak berlaku untuk produk pertanian. Pembicaraan sudah berjalan selama 16 tahun, tetapi baru pada tahun ini kesepakatan ini diakui oleh negara-negara maju.

Padahal, negara-negara maju seperti Jepang dan Amerika, memberikan subsidi ke pertaniannya. Subsidi ini menyebabkan produk-produk pertanian dari negara tersebut lebih murah. Akhirnya, pertanian dalam negeri sulit untuk bersaing dengan produk-produk impor dari negara tersebut.

Menurut Bachrul, untuk mengendalikan gempuran produk impor maka perlu disusun suatu kesepakatan bersama terkait dengan pengamanan komoditas pertanian.

Untuk mekanisme SSM, Bachrul mengatakan masih dalam tahap pembahasan. Namun, secara umum, penambahan bea masuk akan dilakukan jika terdapat kerugian yang dialami oleh petani dalam negeri. Indikator kerugian ini nantinya akan dilihat apabila adalah apabila ada kenaikan volume dan penurunan harga. Untuk kenaikan harga, idealnya apabila mencapai 5 hingga 10 persen.

Sementara untuk penerbitan, menurut Bachri, penambahan bea masuk akan didasarkan pada laporan maupun inisiatif pemerintah. Penambahan bea masuk ini diberikan kepada komoditas bahan pokok, hortikultura, dan perkebunan.

Untuk jangka waktu penerbitan penambahan bea masuk memang masih dibicarakan. Menurut Bachri, idealnya dalam waktu dua sampai tiga bulan sudah dapat bergerak. "Gak bisa kalau waktu terlalu lama nanti keburu busuk," ujar dia.

Penerbitan SSM ini merupakan bagian dari hasil pertemuan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di Nairobi 15 hingga 19 Desember 2015. Dalam keputusan ini terdapat enam butir kesepakatan yang disepakati yang secara garis besar berhubungan dengan pertanian.

Kesepakatan ini terkait dengan export competition, special safeguard mechanism (SSM), public stock holding for security purpose (PSH), dan cotton (kapas). Selain itu, untuk negara kurang berkembang (Least Developing Countries) juga terdapat dua paket yang disepakati, yakni preferensi ROO dan preferensi sektor jasa.

MAWARDAH NUR HANIFIYANI









Berita terkait

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

1 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

1 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

3 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

4 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

5 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

7 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

7 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

8 hari lalu

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menggelar festival untuk memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas).

Baca Selengkapnya