Mendag: Pemerintah Harus Waspada El Nino Gelombang Dua  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 23 Desember 2015 07:12 WIB

Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong (tengah) melihat produk yang tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia di Kementerian Perdagangan, Jakarta, 22 Desember 2015. Hasil pengawasan selama semester II tahun 2015, Kemendag mengklaim 60 persen dari 295 produk yang diawasi telah sesuai dengan aturan SNI Wajib, petunjuk penggunaan manual dan garansi (MKG) serta pencantuman label berbahasa Indonesia. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengatakan fenomena El Nino belum selesai hingga pertengahan tahun depan. Menurut dia, pemerintah harus waspada karena akan ada El Nino gelombang kedua. "Sejauh yang saya ketahui, padi sedang masuk musim tanam. Kita harus berjaga El Nino gelombang kedua untuk antisipasi gagal panen, menjaga stok dan psikologi pasar supaya tenang," katanya.

Sejauh ini, untuk sektor pangan, Thomas mengatakan sudah berjalan dengan baik. Namun belum memuaskan karena harga pangan masih tinggi. Thomas mengatakan pemerintah akan mengambil pendekatan multidimensi dengan upaya keras dari Kementerian Pertanian untuk meningkatkan produktivitas petani. Dengan efisiensi dan produktivitas yang makin baik, diharapkan harga yang lebih kompetitif dapat tercipta.

Selama ini, kenaikan harga dan kelangkaan stok membuat pemerintah harus membuka keran impor. Sebab, kepentingan konsumen atau kestabilan ekonomi tidak mungkin dikorbankan kalau memang tidak ada barang di pasar domestik. "Kami akan berkomunikasi dengan kementerian teknis, baik pertanian, perindustrian, maupun melalui rakor di Kementerian (Koordinator) Perekonomian untuk menjaga stabilitas pangan," kata Thomas.

Untuk menghadapi fenomena El Nino, Thomas mengaku belum ada kontrak impor beras dengan Thailand dan Vietnam untuk mengatasi keterbatasan stok beras. Menurut dia, masih terlalu dini untuk mengomentari importasi saat ini. "Kami masih tahap perencanaan dengan Bappenas dan Kementan (Kementerian Pertanian) untuk perencanaan 2016 untuk kuota impor sapi, gula, beras, dan sebagainya. Saya tidak mau mendahului Menko Perekonomian," kata Thomas.





LARISSA HUDA

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

3 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

5 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

7 hari lalu

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

8 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

11 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

18 hari lalu

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

Faisal Basri mengkritik statment Airlangga Hartarto dalam sidang sengketa Mahkamah Konstitusi yang menyebut produksi beras di Indonesia turun karena El Nino.

Baca Selengkapnya

Pemahaman ENSO, IOD, dan Hujan Ekstrem di Indonesia Dinilai Masih Sangat Terbatas

27 hari lalu

Pemahaman ENSO, IOD, dan Hujan Ekstrem di Indonesia Dinilai Masih Sangat Terbatas

Kemungkinan besar hujan ekstrem semakin ekstrem di masa depan termasuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut Perlinsos Sudah Dibahas Transparan dan Akuntabel Bersama DPR

27 hari lalu

Airlangga Sebut Perlinsos Sudah Dibahas Transparan dan Akuntabel Bersama DPR

Airlangga mengatakan sejumlah negara termasuk Indonesia terdampak El Nino pada bulan Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut Pemberian Bansos untuk Atasi Dampak El Nino, Singgung Program di Negara Lain

27 hari lalu

Airlangga Sebut Pemberian Bansos untuk Atasi Dampak El Nino, Singgung Program di Negara Lain

Bansos ditujukan untuk menjawab permasalahan akibat fenomena alam El Nino.

Baca Selengkapnya