Ikan Tangkap Lesu, Udang Jadi Komoditas Unggulan

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 22 Desember 2015 15:52 WIB

Seorang pekerja menunjukan hasil tangkap berupa udang. Selain ikan air tawar, beberapa hewan laut seperti udang berhasil di budidayakan oleh warga Gaza di kolam penampungan. Gaza, 5 Juni 2015. AP Photo / Khalil Hamra

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Bidang Kelautan dan Perikanan Kamar Dagang dan Industri Yugi Prayanto mengatakan, di tengah kelesuan ekonomi, udang merupakan salah satu komoditas yang permintaannya masih tinggi. Apalagi saat ini komoditas ikan tangkap masih lesu akibat adanya moratorium.

"Secara komposisi, udang bisa sampai 40 persen untuk kontribusi ekspornya," katanya di Jakarta, Selasa, 22 Desember 2015.

Komposisi ini lebih tinggi dibanding komoditas lain, seperti tuna dan rumput laut. Hal ini ditambah adanya moratorium oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan yang menyebabkan kondisi perikanan tangkap masih lesu.

Yugi mengatakan, dibanding dari negara lain, permintaan ekspor udang dari Indonesia masih tinggi. Hal ini terjadi karena kualitas udang Indonesia masih diminati mancanegara.

Menurut Yugi, sebenarnya ada negara lain yang juga mengekspor udang, seperti India dan Vietnam. Namun, menurut dia, ada ketidakpercayaan pasar terhadap udang dari negara tersebut akibat isu penggunaan antibiotik pada udang di India dan virus yang menyebar pada udang Vietnam.

Selain kebutuhan untuk ekspor, udang sangat diminati industri pengolahan makanan di dalam negeri. Banyak perusahaan dalam negeri memerlukan udang sebagai bahan baku makanan olahannya.

Hal ini, ujar dia, menyebabkan adanya daya saing pembelian udang antara perusahaan olahan dan untuk kebutuhan ekspor. Tak jarang, akhirnya pengusaha olahan udang berani membayar mahal agar kebutuhan perusahaan terpenuhi. "Jadi demand udang memang masih tinggi," tuturnya.

Saat ini, berdasarkan data Perhimpunan Petambak Plasma Udang Windu, harga udang mencapai Rp 70 ribu per kilogram untuk ukuran 60. Harga tertinggi untuk udang sempat mencapai Rp 88 ribu pada 2012.

MAWARDAH NUR HANIFIYANI

Berita terkait

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

1 jam lalu

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah agar berhati-hati dalam pembentukan Badan Otorita Penerimaan Negara.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

6 jam lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

1 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

2 hari lalu

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

Pengusaha beri Rp 23 miliar. Masing-masing pemain Timnas U-23 Indonesia akan dapat bonus berkisar Rp 605,2 juta.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

2 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

3 hari lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

4 hari lalu

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

Sejumlah pengusaha, yang diinisiasi oleh Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT), mengumpulkan dana Rp23 milar untuk Timnas U-23.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

7 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

8 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

Pengusaha muda kelahiran 24 April 1987, Rudy Salim pernah menolak denda untuk 9 mobil mewah dari Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Rupiah Terus Melemah, Kadin Khawatir Dunia Usaha Terdampak

15 hari lalu

Rupiah Terus Melemah, Kadin Khawatir Dunia Usaha Terdampak

Nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dolar menyebabkan para pengusaha khawatir.

Baca Selengkapnya