Taksi Express dan Blue Bird Akui Dorong Aturan Anti Uber

Jumat, 18 Desember 2015 23:02 WIB

Ilustrasi Uber Taxi. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Express Group Daniel Podiman mengakui pernyataan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan yang meminta polisi menegakkan UU Lalu Lintas No.22 Tahun 2009 menguntungkan perusahaannya. "Pagi ini saham kami memang naik cukup besar. Lebih dari 15 persen," ujar Daniel, Jumat 18 Desember 2015.

Hingga siang tadi, kata dia, harga saham taxi Express melonjak hingga 28,44 persen ke level Rp 140 per lembar. Pada pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia, saham perusaaan ini dibuka langsung menguat 2,75 persen ke level Rp 112 per lembar, dari penutupan kemarin di level Rp 109.

Daniel mengungkapkan selama ini perusahaannya merasa dirugikan oleh angkutan berbasis aplikasi seperti taksi uber. Sebab, kata dia, terjadi persaingan yang tak sehat antara taksi konvensional dan taksi uber yang berbasis online. "Mereka (taksi uber) tidak berbadan hukum dan tidak bayar retribusi. Tidak setara dong dengan kami yang sebaliknya," ujar Daniel.

Selain itu, ujar Daniel, taksi Uber menerapkan tarif sendiri di luar ketentuan yang berlaku. Hal ini tentu saja amat berdampak pada pendapatan perusahaannya. "Mereka membuat tarif sendiri lebih murah, sedangkan kami harus ikuti tarif Organda," ujar Daniel.

Senada dengan Daniel, Head of Public Relation Blue Bird Group Teguh Wijayanto mengungkapkan hal serupa. Teguh menilai persaingan usaha bisa berjalan harmonis jika semua aturan dapat dipatuhi. "Iklim usaha bisa lebih baik. Terjadi persaingan yang sehat, bukan yang menjatuhkan," ujarnya.

Teguh menilai, selama taksi uber atau taksi online seperti grabcar masih beroperasi, akan terjadi diskriminasi terhadap taksi konvensional. "Nanti semua jadi penyelenggara. Padahal izinnya tidak ada. Ini kan diskriminatif," ujarnya.

Menurut Teguh, larangan beroperasi taksi uber dapat melindungi kepentingan semua pihak termasuk konsumen dan perusahaan transportasi. "Ini supaya melindungi semua agar lebih harmonis," ujar dia.

DEVY ERNIS

Berita terkait

Taksi Bluebird Ganti Transmover Avanza Baru, Tarif Bakal Naik

12 Desember 2023

Taksi Bluebird Ganti Transmover Avanza Baru, Tarif Bakal Naik

Bluebird di tahun ini menambah sekaligus melakukan peremajaan dengan total 750 unit Transmover terbaru.

Baca Selengkapnya

Imbas Kenaikan Harga BBM, Tarif Bus Ekonomi Antarkota di Jawa Barat Naik 16 Persen

14 September 2022

Imbas Kenaikan Harga BBM, Tarif Bus Ekonomi Antarkota di Jawa Barat Naik 16 Persen

Tarif bus ekonomi antarkota dalam provinsi (AKDP) di Jawa Barat resmi naik 16 persen usai kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya

Pemberlakuan Batas Tarif Taksi Online Akan Diawasi Ketat

19 Desember 2018

Pemberlakuan Batas Tarif Taksi Online Akan Diawasi Ketat

Pemerintah memastikan bakal mengawasi ketat kepatuhan para operator taksi online dalam memberlakukan tarif operasionalnya.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Taksi Online Diteken, Tarif Tak Boleh Lebih Rp 6.500

13 Desember 2018

Aturan Baru Taksi Online Diteken, Tarif Tak Boleh Lebih Rp 6.500

Kemenhub meneken aturan baru tentang taksi online.

Baca Selengkapnya

Black Cab, Taksi Ikonik Kota London Kini Bertenaga Listrik

7 Desember 2017

Black Cab, Taksi Ikonik Kota London Kini Bertenaga Listrik

Tarif taksi bertenaga listrik ini sama dengan tarif taksi konvensional sehingga penumpang tak perlu mengeluarkan biaya tambahan.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Tarif Baru Taksi Online, Perusahaan Tawarkan Harga Beragam

1 November 2017

Hari Pertama Tarif Baru Taksi Online, Perusahaan Tawarkan Harga Beragam

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 108 Tahun 2017 tentang taksi online resmi berlaku hari ini, Rabu, 1 November 2017.

Baca Selengkapnya

Mahalnya Tarif Taksi di Jepang: Jarak 40 KM Argo Tembus Jutaan

29 Oktober 2017

Mahalnya Tarif Taksi di Jepang: Jarak 40 KM Argo Tembus Jutaan

Tarif taksi di Jepang jauh lebih mahal dibandingkan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kinerja Anjlok, Ini Rencana Bisnis Taksi Express

8 Oktober 2017

Kinerja Anjlok, Ini Rencana Bisnis Taksi Express

Kinerja keuangan operator taksi Express , PT Express Trasindo Utama Tbk, pada semester pertama 2017, turun hingga 57 persen.

Baca Selengkapnya

MTI Jelaskan Penyebab Laba Industri Taksi Semakin Kecil

6 Oktober 2017

MTI Jelaskan Penyebab Laba Industri Taksi Semakin Kecil

Ketua Dewan Pakar Masyarakat Transportasi Indonesia Danang Parikesit mengatakan margin atau laba industi taksi semakin lama semakin kecil.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Turun 50 Persen, Ini Curhatan Sopir Taksi Express

6 Oktober 2017

Pendapatan Turun 50 Persen, Ini Curhatan Sopir Taksi Express

Pendapatan sopir taksi Express menurun 50 persen dalam setahun terakhir.

Baca Selengkapnya