BI: Perbaikan Ekonomi AS Positif bagi Indonesia

Reporter

Jumat, 18 Desember 2015 23:01 WIB

Gubernur Deputi Gubernur Perry Warjiyo. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia menilai langkah bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve, menaikkan suku bunga acuan (Fed rate) juga memberi dampak positif bagi negara berkembang seperti Indonesia. Naiknya Fed rate menandakan pulihnya perekonomian negara tersebut.

"Pertumbuhan ekonomi AS diprediksi lebih baik dari 2,2 persen ke 2,4 persen; ini akan memperbaiki permintaan global dari berbagai negara ekonomi berkembang termasuk Indonesia," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, di kantornya, Jumat 17 Desember 2015.

Perry mengatakan Indonesia bisa memanfaatkan momentum kebangkitan perekonomian Amerika Serikat dengan meningkatkan ekspornya di produk manufaktur, tekstil, mesin, dan elektronik. "Itu faktor positif yang bisa mendorong ekspor ke depan," ujar Perry.

Namun ekspor Indonesia menghadapi hambatan lantaran masih lemahnya pertumbuhan perekonomian Cina yang berdampak pada turunnya harga komoditas. Untuk mengatasinya, menurut Perry, perlu ada kebijakan refomasi struktural untuk mendorong produk manufaktur.

"Itu yang akan meningkatkan daya saing, memperbaiki iklim investasi, dan memberikan optimisme pertumbuhan ekonomi yang lebih baik."

Bank Indonesia, kata Perry, memprediksi pertumbuhan perekonomian domestik di kisaran 5,2-5,6 persen. Dia optimistis perekonomian 2016 akan membaik lantaran pemerintah memberikan stimulus fiskal lebih cepat dibandangkan tahun ini. Kementerian dan lembaga juga mulai melelang proyek pada triwulan pertama 2016.

"Langkah ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi dari sisi permintaan," kata Perry.

Adapun Bank Indonesia melonggarkan kebijakan makro prudential seperti menurunkan giro wajib minimum dan kesiapan penyaluran kredit untuk mendongrak perekonomian nasional.

The Fed akhirnya menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,25-0,5 persen untuk pertama kalinya sejak 2008 lalu pada Kamis dinihari. The Fed beralasan terjadi peningkatan yang cukup besar di pasar tenaga kerja. The Fed juga optimistis inflasi akan menjadi dua persen dalam jangka waktu menengah.

SINGGIH SOARES

Berita terkait

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

7 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

6 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya