Super Cave PT Freeport Akan Beroperasi Secara Simultan  

Reporter

Jumat, 18 Desember 2015 04:14 WIB

Tambang Grasberg atau Freeport di Papua, Indonesia. Lubang raksasa ini mulai digali tahun 1973, merupakan penghasil emas terbesar dan penghasil tembaga nomor tiga terbesar di dunia. OLIVIA RONDONUWU/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - PT Freeport Indonesia mengungkapkan rencananya untuk terus membangun Deep Ore Zone (DOZ). Lokasinya berada di bawah Grasberg Open Pit dan lebih dalam dibandingkan DOZ. "Ketika dibangun akan ada super cave yang beroperasi secara simultan," kata Senior Vice President bagian Geo Engineering Wahyu Sunyoto, Jakarta, Kamis, 17 Desember 2015.

Tambang bawah tanah DMLZ merupakan target masa depan PT Freeport Indonesia. Cadangan DMLZ diperkirakan sebesar 472 juta ton bijih dengan kadar tembaga 0,87 persen, emas 0,71 gr/ ton, dan perak 4,36 gram/ton. Tambang ini diperkirakan akan berproduksi sejak akhir 2015 hingga 2041. Untuk puncak produksi sendiri diperkirakan akan terjadi pada 2021, yaitu dengan 80 Kton/hari.

Saat ini tambang bawah tanah yang masih beroperasi adalah DOZ. DOZ sudah mulai beroperasi sejak 2000. Produksi rata-rata mencapai 80Kton/hari. Produksi ini menurut Wahyu merupakan block caving dengan produksi tertinggi di dunia. Tambang ini diperkirakan akan habis cadangannya pada tahun 2021.

Tambang ini merupakan rangkaian tambang bawah tanah milik PT Freeport Indonesia. Beberapa lokasi tambang bawah tanah Freeport adalah Grasberg bawah tanah, Kucing Liar, Big Gossan, DOZ, dan DMLZ. Nantinya ini akan terhubung dan akan beroperasi secara simultan. "Ini merupakan kebanggaan dari Freeport, ini adalah cave terbesar," ucap Wahyu.

Saat ini pengeboran sudah berlangsung sampai dengan elevasi 1500 meter. Elevasi ini setara dengan 1000 meter di bawah GBC/KL. Pembangunan ini akan terus dilanjutkan. Namun Wahyu mengatakan masih akan menunggu pemerintah untuk kelanjutan pembangunan. "Ini merupakan investasi jangka panjang."

Berdasarkan penuturan Wahyu, saat ini penghasil mineral paling besar masih berasal dari Grasberg. Grasberg mampu memproduksi 70 persen. Sedangkan untuk DOZ Block Cave memproduksi 30 persen. Unit lainnya, seperti Big Gossan Grasberg block cave, Kucing Liar, dan Deep MLZ Block Cave masih belum beroperasi. Big Gossan sendiri dijadwalkan mulai diproduksi tahun depan.

MAWARDAH NUR HANIFIYANI

Berita terkait

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

3 hari lalu

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan proses perpanjangan izin Freeport, yang habis pada 2041, hampir selesai.

Baca Selengkapnya

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

20 hari lalu

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

Presiden Jokowi memerintahkan divestasi saham lanjutan PT Freeport Indonesia sehingga negara mempunyai saham 61 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

36 hari lalu

Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

Presiden Jokowi kembali mengingatkan bahwa Indonesia merupakan mayoritas pemegang saham PT Freeport.

Baca Selengkapnya

Freeport Produksi 1,6 Miliar Pon Tembaga dan 1,9 Juta Ons Emas per November 2023

3 Desember 2023

Freeport Produksi 1,6 Miliar Pon Tembaga dan 1,9 Juta Ons Emas per November 2023

Hingga November tahun ini, PT Freeport Indonesia telah memproduksi 1,6 miliar pon tembaga dan 1,9 juta ons emas .

Baca Selengkapnya

Freeport Rogoh USD 370 Juta untuk Tutup Tambang Tembagapura pada 2041, Untuk Apa?

2 Desember 2023

Freeport Rogoh USD 370 Juta untuk Tutup Tambang Tembagapura pada 2041, Untuk Apa?

Freeport menyiapkan dana sebesar 370 juta dolar AS untuk menutup tambang di Tembagapura.

Baca Selengkapnya

Sejarah Konsesi Tambang PT Freeport Indonesia yang Kembali Diperpanjang hingga 2061

19 November 2023

Sejarah Konsesi Tambang PT Freeport Indonesia yang Kembali Diperpanjang hingga 2061

Izin operasi tambang perusahaan Freeport Indonesia kembali diperpanjang hingga 2061. Begini awal mula konsesi tambang tembaga dan emas di Papua ini.

Baca Selengkapnya

Kemendag Targetkan Perpanjangan Izin Ekspor Freeport Rampung Pekan Ini

6 Juli 2023

Kemendag Targetkan Perpanjangan Izin Ekspor Freeport Rampung Pekan Ini

Kemendag buka suara soal perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga milik PT Freeport Indonesia.

Baca Selengkapnya

Perpanjangan Izin Ekspor PT Freeport, Stafsus Menteri ESDM: Masalah Waktu Pembangunan Smelter

12 Juni 2023

Perpanjangan Izin Ekspor PT Freeport, Stafsus Menteri ESDM: Masalah Waktu Pembangunan Smelter

Staf Khusus Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara, Irwandy Arif, membantah pemerintah tidak tegas dalam melarang ekspor tembaga.

Baca Selengkapnya

RI Minta Tambahan Saham 10 Persen, Begini Kata Luhut dan Bos Freeport

31 Mei 2023

RI Minta Tambahan Saham 10 Persen, Begini Kata Luhut dan Bos Freeport

Menko Luhut Binsar Pandjaitan dan Bos Freeport Indonesia Tony Wenas buka suara tentang tambahan kepemilikan saham 10 persen.

Baca Selengkapnya

Izin Ekspor Freeport Diperpanjang, Pengamat Khawatir Program Hilirisasi Berantakan

2 Mei 2023

Izin Ekspor Freeport Diperpanjang, Pengamat Khawatir Program Hilirisasi Berantakan

Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan pemerintah seharusnya tidak memberikan izin perpanjangan relaksasi ekspor konsentrat PT Freeport Indonesia (PTFI).

Baca Selengkapnya