Hari Ini IHSG Bisa Naik, tapi Terbatas  

Reporter

Editor

Sugiharto

Selasa, 15 Desember 2015 09:05 WIB

Siluet seorang pengunjung dengan latar monitor pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 13 November 2015. ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Jakarta - Analis Ekonomi dari First Asia Research David Sutyanto mengatakan, pada perdagangan pasar modal hari ini indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak bervariasi dan berpeluang rebound terbatas. Itu karena rendahnya kekhawatiran anjloknya harga komoditas setelah harga minyak rebound tadi malam.

"IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 4340 hingga 4410. Saham-saham berbasiskan komoditas berpeluang mengalami technical rebound," kata David Sutyanto dalam siaran tertulisnya pagi ini, Selasa, 15 Desember 2015.

Seiring meningkatnya risiko pasar global dan emerging market, kemarin IHSG kembali ditutup di teritori negatif, tapi berhasil mengurangi koreksi di akhir sesi. IHSG setelah sempat terkoreksi 48,223 poin di sesi pertama, akhirnya ditutup hanya koreksi 19,331 poin atau 0,44 persen di angka 4374,191.

Sejumlah saham unggulan, seperti Astra International Tbk (ASII) dan Unilever Indonesia Tbk (UNVR) berhasil rebound. Koreksi IHSG masih didominasi aksi jual pemodal asing yang tercermin dari penjualan bersih asing kemarin yang mencapai Rp 467,19 miliar.

Kemarin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di Rp 14.076 (kurs Jisdor), melemah 1 persen dari akhir pekan lalu di Rp 13.937.

Pelemahan rupiah turut dipicu akibat anjloknya harga obligasi pemerintah Indonesia di tengah kekhawatiran merosotnya harga komoditas, kenaikan tingkat bunga AS, dan kebijakan Cina melemahkan mata uang Yuan. Yield obligasi pemerintah Indonesia tenor 10 tahun kemarin naik 28 bp ke 9 persen. "Ini kenaikan tertinggi sejak Januari 2014," ujar David.

Meningkatnya risiko capital outflow turut menekan rupiah atas dolar AS sejalan dengan pelemahan mata uang emerging market terhadap dolar AS menjelang pertemuan The Fed pada tanggal 15 hingga 16 Desember pekan ini.

Wall Street tadi malam berhasil berbalik arah menguat setelah akhir pekan lalu drop di atas 1,8 persen. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,60 persen dan 0,48 persen, tutup di 17368,50 dan 2021,94.

Penguatan terutama ditopang oleh saham energi setelah harga minyak mentah berhasil rebound 1,74 persen di harga US$ 36,24 per barel, tapi penguatan itu juga masih dibayangi kekhawatiran kenaikan bunga dan perlambatan ekonomi global.

DESTRIANITA K.


Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

6 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

10 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

11 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

13 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

13 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

13 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

13 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

17 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

19 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya