Efek Cina Terlalu Besar bagi Ekonomi Indonesia

Reporter

Jumat, 11 Desember 2015 02:00 WIB

sxc.hu

TEMPO.CO, Jakarta -Pengamat ekonomi Lana Soelistianingsih menilai perekonomian Indonesia sangat tergantung pada Cina sebagai negara dengan konsumen komoditas terbesar di dunia. Jika Perekomian Cina belum membaik, kondisi ekonomi Indonesia pun belum bisa membaik. “Efek Cina itu besar, kalau dia tumbuh bagus komoditas Indonesia membaik,” ujar Lana di kantor Bank Indonesia pada Kamis, 10 Desember 2015.

Lana berujar jika Indonesia masih mengandalkan ekspor sektor sumber daya alam, ketergantungan pada Cina belum bisa dilepaskan. Sebab, saat ini sekitar 70 persen ekspor Indonesia berasal dari sumber daya alam. “Indonesia masih berharap pada Cina,” kata dia.

Harga komoditas Indonesia diperkirakan akan cenderung menurun selama ekonomi Cina belum membaik. Lana mengatakan selain dipengaruhi Cina, harga komoditas Indonesia juga dipengaruhi harga minyak mentah. “Harga minyak mentah turun, pasti yang basisnya energi juga turun seperti batu bara,” ujar Lana.

Lana menilai Indonesia harus memprioritaskan peningkatan daya beli masyarakat. Ekonomi domestik dari sisi konsumen rumah tangga harus diperkuat. Ia menilai daya beli masyarakat adalah kunci dari pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Uaha tidak akan tumbuh jika daya beli masyarakat rendah. Dampak lain, kata Lana, adalah perlambatan kredit pelaku usaha terhadap bank. Pelaku usaha akan menurunkan volume produksi dan menunda kredit jika permintaan dari masyarakat turun. “Ngapain saya kredit kalau tidak saya pakai,” ujar Lana.

Menurut Lana, kebijakan BI tetap tidak menurunkan suku bunga di level 7,5 persen adalah tepat. Kestabilan akan terjaga sehingga pelaku usaha bisa menentukan biaya produksi di masa depan. “Tunggu sampai triwulan satu perkembangan rupiah stabil tidak, kalo itu stabil pelaku usaha pun bisa menghitung harga biaya produksi,” kata dia.

DANANG FIRMANTO

Berita terkait

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

29 menit lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

6 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

6 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya