Hadapi MEA Nelayan Lokal Harus Punya Alat Tangkap Canggih

Reporter

Rabu, 9 Desember 2015 17:28 WIB

Ilustrasi nelayan. TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo

TEMPO.CO, Jakarta - Nelayan Jawa Barat pesimistis dapat bersaing saat memasuki pasar bebas Asean apabila hanya mengandalkan kapal dan teknologi penangkapan ikan yang digunakan saat ini.

Presidium Serikat Nelayan Indonesia (SNI) Jabar Budi Laksana menilai saat pasar bebas Asean nelayan harus bisa bersaing dengan negara lain.

Menurutnya, nelayan harus siap bertarung dalam mempertahankan dan mengatasi persoalan tangkapan, baik dari sisi strategi maupun teknis lapangan.

"Memang persoalannya nelayan tradisional tidak diuntungkan dengan situasi dalam negeri. Apalagi akan dihadapkan dengan pasar bebas ini, tentu akan sulit bersaing secara regional," ujarnya.

Oleh karena itu, SNI mendorong pemerintah memberikan fasilitas bagi nelayan agar mampu menggairahkan hasil tangkapan ikan.

Bantuan armada kapal pada tahun depan diharapkan mampu menopang kebutuhan nelayan tradisional.

"Kami minta pemerintah juga harus mulai mengintesifkan transfer teknologi terhadap nelayan agar mereka bisa bersaing," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Jabar Rali Sukari menyatakan para nelayan harus meningkatkan produksi tangkapan ikan mereka agar mendongkrak pendapatan terlebih saat pemberlakuan pasar bebas Asean.

Selama ini nelayan mencari ikan masih di kawasan pesisir sehingga optimalisasi tangkapan belum maksimal.

"Kami optimistis ke depan produksi perikanan tangkapan surplus dan memenuhi permintaan pasar lokal jika nelayan benar-benar komitmen untuk meningkatkannya," katanya kepada Bisnis, Rabu (9 Desember 2015).

Kendati demikian, untuk meningkatkan produksi tangkapan ikan pemerintah perlu memfasilitasi nelayan dengan transfer teknologi maupun sarana dan prasarana yang memadai.

Hal tersebut agar daya jelajah nelayan untuk berlayar mencari ikan bisa sampai ke laut lepas.

Saat ini pemerintah terus berupaya meningkatkan produksi tangkapan dengan berbagai program bantuan untuk nelayan, salah satunya bantuan armada kapal pada tahun depan.

"Bantuan armada kapal harus benar-benar tepat sasaran, agar nelayan bisa menikmatinya," ujarnya.

Dia menjelaskan pemberian armada kapal tersebut harus diikuti dengan pendampingan karena masih banyak nelayan yang belum mengetahui cara kinerja kapal tertama di atas 10 GT.

Untuk itu, pemerintah harus memberdayakan nelayan dengan pendekatan teknologi sehingga hasil tangkapan lebih maksimal.

“Nelayan harus diajari teknologi cara menemukan ikan, sehingga nelayan bisa mendapatkan ikan lebih banyak lagi,” katanya.

Selain itu, selama ini nelayan kesulitan untuk mendapatkan akses perbankan, sehingga untuk meningkatkan kesejahteraan masih mengandalkan pemerintah.

Secara terpisah, Pemerintah Provinsi Jabar terus mendorong nelayan untuk membentuk lembaga berbadan hukum salah satunya koperasi guna mempermudah segala persoalan yang belum terselesaikan saat ini.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlut) Jabar Jafar Ismail mengatakan lembaga berbadan hukum salah satunya berguna untuk menerima bantuan hibah dari pemerintah.Hal ini tentunya dianggap penting karena pada tahun depan pemerintah pusat akan menyalurkan beberapa bantuan sarana dan prasarana terhadap nelayan.

"Inilah yang terus coba kita matangkan di tingkat nelayan. Agar mereka bisa mendapat bantuan dari pemerintah tanpa adanya hambatan di lapangan," katanya.

Jafar menyebutkan produksi ikan tangkapan di pantai utara terhitung sebanyak 1,9 juta ton. Sedangkan, di pantai selatan jumlahnya hanya 430.000 ton.



BISNIS.COM

Berita terkait

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

7 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

10 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

10 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

14 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

15 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

21 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

25 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

33 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

43 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

45 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya