Bank Dunia: Pertumbuhan Bagus, Ketimpangan Indonesia Parah  

Selasa, 8 Desember 2015 16:05 WIB

Aktivitas warga yang bermukim di bantaran Kanal Banjir Barat, Kuningan, Jakarta, 23 Juli 2015. Jumlah penduduk miskin tahun 2015 diprediksikan mencapai 30,25 juta orang atau sekitar 12,25 persen dari jumlah penduduk Indonesia. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo A. Chaves menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mengagumkan selama lima belas tahun terakhir ternyata tak berbanding lurus dengan pengurangan ketimpangan ekonomi masyarakatnya.

“Pertumbuhan ekonomi menguntungkan warga terkaya 20 persen, tapi 80 persen populasi tertinggal di belakang,” kata Chaves di Ballroom Djakarta Theatre, Selasa, 8 Desember 2015. “Ketimpangan di Indonesia kini adalah yang tertinggi dalam sejarah.”

Chaves menjelaskan koefisien gini atau indikator yang menunjukkan tingkat ketimpangan di Indonesia pada 2000 tercatat sebesar 30 dan naik menjadi 41 pada 2014. Menurut Bank Dunia, angka ini tertinggi yang pernah terukur di Tanah Air.

Penyebabnya, kata Chaves, pertumbuhan pendapatan 10 persen orang terkaya Indonesia tiga kali lipat lebih cepat daripada pertumbuhan 40 persen warga termiskin. Hal tersebut berbanding terbalik dengan negara tetangga, seperti Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam yang berhasil menurunkan atau menstabilkan koefisien gini mereka.

Lebih jauh, Chaves mengungkapkan, ketimpangan pendapatan di Indonesia naik dengan cepat dan hampir sepertiganya berasal dari ketimpangan kesempatan. Chaves mencontohkan, anak-anak yang sehat dan terdidik hidup berdampingan dengan anak-anak yang menderita malnutrisi, tidak mampu belajar di sekolah, dan putus sekolah terlalu dini.

Begitu pula dengan ketimpangan daerah, menurut Chaves, juga mencolok. Buktinya, hanya 6 persen anak di Jakarta yang tidak memiliki akses terhadap fasilitas sanitasi. Sedangkan di Papua, mayoritas atau hingga 98 persen anak tidak memiliki akses sanitasi yang layak.

Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Rahma Iryanti mengatakan laporan dari Bank Dunia menjadi masukan yang berharga untuk pemerintah. "Dalam dokumen perencanaan lima tahun ke depan, kami akan mengupayakan penurunan tingkat ketimpangan," katanya.

Rahma menjelaskan, pemerintah berkomitmen mengurangi beban penduduk miskin dan meningkatkan pendapatan masyarakat dengan jumlah penduduk Indonesia saat ini 242 juta jiwa, yang sekitar 120 juta jiwa di antaranya adalah pekerja. Dari jumlah pekerja itu, 50 persen tenaga kerja di antaranya berpendidikan sekolah dasar.
"Mereka kelompok penduduk yang bekerja informal di sektor mikro, yakni di bidang pertanian pedesaan," ujar Rahmah.

Langkah-langkah yang dilakukan Bappenas untuk mengurangi beban penduduk miskin, kata Rahma, salah satunya dengan menggenjot investasi padat karya dan mendorong tumbuhnya sektor industri manufaktur. Selain itu pemerintah memperkuat basis perekonomian pedesaan dengan cara mengimplementasikan Undang-Undang Desa dan mengembangkan potensi ekonomi lokal dan mendorong masyarakat desa lebih produktif.




REZKI ALVIONITASARI

Berita terkait

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

7 jam lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

5 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

7 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

11 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

13 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Tony Blair dan Prabowo Subianto berdiskusi membahas isu-isu global dan strategi untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi negara maju

Baca Selengkapnya

Muhadjir Effendy Sebut Anggaran Rp 496,8 Triliun untuk Perlinsos Sudah Disetujui DPR

28 hari lalu

Muhadjir Effendy Sebut Anggaran Rp 496,8 Triliun untuk Perlinsos Sudah Disetujui DPR

Muhadjir Effendy menyebut program perlinsos ditujukan untuk menurunkan tingkat kemiskinan masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Muhadjir Effendy Sebut Bansos Penting untuk Dorong Daya Beli Masyarakat Miskin

28 hari lalu

Muhadjir Effendy Sebut Bansos Penting untuk Dorong Daya Beli Masyarakat Miskin

Tak hanya Muhadjir, tiga menteri lain juga turut memberikan keterangan terkait bansos di sidang sengketa pilpres hari ini.

Baca Selengkapnya

PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

30 hari lalu

PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

Penilaian awal ini kemungkinan besar merupakan perkiraan yang terlalu rendah terhadap kerusakan, kerugian, dan kebutuhan nyata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

31 hari lalu

Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

Sumber di Bank Dunia memperingatkan Ukraina bisa terperosok dalam utang jika negara-negara Barat tak hapus atau restrukturisasi utang

Baca Selengkapnya

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

32 hari lalu

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

Hari Bank Dunia atau World Bank Day diperingati setiap 1 April. Hal ini karena pada tanggal tersebut, organisasi bank dunia atau World Bank didirikan

Baca Selengkapnya