BI: Peredaran Uang Palsu Meningkat, Hingga 280.655 Lembar

Reporter

Selasa, 8 Desember 2015 04:00 WIB

Ilustrasi pungli. ANTARA/Agus Bebeng

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia mencatat sepanjang 2015 hingga Oktober terdapat 280.655 lembar uang palsu yang beredar, jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan 2014 yang berjumlah 122,091 lembar.


Kepala Divisi Pengelolaan ‎Data dan Penanggulangan Pemalsuan Uang Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Hasiholan Siahaan mengatakan uang palsu itu beredar dalam berbagai pecahan dengan nilai paling tinggi Rp100.000 hingga paling rendah Rp10.000.


"Secara rasio ditemukan 19 lembar uang palsu di antara satu juta lembar uang yang diedarkan pada tahun ini," katanya dalam konferensi pers terkait pengungkapan tindak pidana uang palsu di Bareskrim, Jakarta, Senin 7 Desember 2015.


Siahaan mengungkapkan kalau dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya ada peningkatan karena 2014 uang palsu yang beredar sembilan lembar per satu juta, pada 2013 uang palsu beredar 11 lembar per satu juta dan delapan lembar per satu juta pada 2012.


Menurut dia, peningkatan jumlah itu diketahui melalui pengungkapan-pengungkapan yang dilakukan pihak Bareskrim dan BI. "Maret lalu Polres Jember mengungkap kasus uang palsu terbesar sebanyak 120.000 lembar, tersangka sudah divonis 14 tahun penjara," katanya.


Advertising
Advertising

Selain itu, imbuh Siahaan, BI bersama Polri dan Kejaksaan Agung mengoptimalkan sanksi pidana bagi pemalsuan uang agar memberikan efek jera. Dengan cara itu diharapkan dapat menekan pidana uang palsu.


"Upaya preventif kami iklan 3 D yakni dilihat, diraba, dan diterawang. Kami akan tingkatkan terus," katanya.


BISNIS.COM

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

7 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya