SMF Catatkan Efek Beragun Aset Rp 181,600 Miliar  

Reporter

Editor

Agoeng Wijaya

Jumat, 4 Desember 2015 13:21 WIB

Ilustrasi perumahan. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta - PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) melakukan pencatatan perdana atas Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) di Bursa Efek Indonesia (BEI). EBA-SP Kredit Pemilikan Rumah "SMF-BTN01" yang diterbitkan sebesar Rp 181,6 miliar dengan kupon 8,6 persen.

Direktur Utama SMF Raharjo Adisusanto mengatakan, efek hasil sekuritisasi tagihan KPR PT Bank Tabungan Negara (BTN) tersebut menjadi yang pertama di Indonesia. Pencatatan EBA-SP ini bertujuan memperkuat pasar keuangan Indonesia dan mendukung pengembangan basis investor domestik. "Hal ini sebagai tonggak sejarah bagi SMF dalam menjalankan peran untuk mengembangkan Pasar Pembiayaan Sekunder Perumahan (PPSP) di Indonesia," ujar Raharjo Adisusanto saat ditemui seusai peluncuran pencatatan perdana di Bursa Efek Jakarta pada Jumat, 4 Desember 2015.

Dalam pelaksanaan sekuritisasi ini, SMF berperan sebagai penerbit sekaligus sebagai penata sekuritisasi, pendukung kredit, dan investor. Sedangkan BTN berperan sebagai kreditur asal dan penyedia jasa, lalu PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai Wali Amanat dan Bank Kustodian.

Kata Raharjo, dengan adanya peluncuran ini, investor akan semakin yakin karena SMF sebagai penerbitnya dimiliki 100% oleh pemerintah yang ditugaskan khusus untuk mengembangkan PPSP. “Hasil sekuritisasi ini oleh BTN akan digunakan untuk mendanai Program Satu Juta Rumah yang memerlukan dana jangka panjang yang cukup besar,” ujarnya.

Nantinya, PT Penilai Harga Efek Indonesia (IBPA) akan melakukan penilaian dan penetapan harga pasar wajar (HPW) atas EBA-SP yang diperdagangkan di pasar sekunder dan dapat digunakan sebagai harga acuan dalam menghitung nilai portofolio atas aset EBA-SP. SMF sendiri telah melakukan tujuh kali transaksi sekuritisasi sejak 2009, yang keseluruhannya bekerja sama dengan BTN. Semuanya mendapatkan rating idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keungan (OJK), Nurhaida, mengatakan, EBA-SP ini merupakan jenis produk yang semakin memperkaya jenis instrumen investasi di pasar modal. Dengan demikian, EBA-SP tersebut didukung penuh oleh OJK. “OJK tentu sangat mendukung karena memang ini merupakan salah satu yang kita anggap bisa memperdalam market kami atau dalam kaitan market deepening (pendalaman pasar) membutuhkan adanya produk yang lebih banyak lagi di pasar modal,” katanya.

DESTRIANITA K

Berita terkait

United E-Motor Sedang Siapkan Motor Listrik Baru Tahun Ini, Model Apa?

3 Februari 2024

United E-Motor Sedang Siapkan Motor Listrik Baru Tahun Ini, Model Apa?

Produsen United Bike dan motor listrik United E-Motor bersiap menghadapi gempuran dalam persaingan bisnis motor listrik Tanah Air.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah, Sektor Transportasi dan Logistik Turun Paling Dalam

1 Februari 2024

IHSG Ditutup Melemah, Sektor Transportasi dan Logistik Turun Paling Dalam

IHSG ditutup melemah 6,24 poin atau 0,09 persen ke posisi 7.201,70 pada Kamis sore, 1 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Dibuka Melemah Selasa Pagi, Bagaimana dengan Saham LQ45?

30 Januari 2024

IHSG Dibuka Melemah Selasa Pagi, Bagaimana dengan Saham LQ45?

Senin sore, IHSG ditutup menguat di tengah pelaku pasar wait and see (menantikan) hasil pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC).

Baca Selengkapnya

Segera Melantai di BEI, United E-Motor Genjot Produksi Motor Listrik

27 Januari 2024

Segera Melantai di BEI, United E-Motor Genjot Produksi Motor Listrik

Produsen sepeda United Bike dan motor listrik United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa (TDI) Tbk siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Baca Selengkapnya

BEI Optimistis RNTH Pasar Saham Indonesia Capai Rp 12,25 Triliun

26 Januari 2024

BEI Optimistis RNTH Pasar Saham Indonesia Capai Rp 12,25 Triliun

Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) di pasar saham Indonesia capai Rp 12,25 triliun.

Baca Selengkapnya

Pekan Ketiga 2024, Nilai Transaksi Harian Saham Capai Rp 10,68 Triliun

21 Januari 2024

Pekan Ketiga 2024, Nilai Transaksi Harian Saham Capai Rp 10,68 Triliun

Bursa Efek Indonesia mengungkapkan data perdagangan pada pekan ketiga 2024. Mayoritas saham ditutup pada zona positif.

Baca Selengkapnya

Biaya Eksplorasi Preliminary Unaudited Antam Capai Rp 278,03 Miliar

16 Januari 2024

Biaya Eksplorasi Preliminary Unaudited Antam Capai Rp 278,03 Miliar

Antam mengumumkan laporan eksplorasi sebagai ketentuan Bursa Efek Indonesia.

Baca Selengkapnya

Analis Memprediksi IHSG Pekan Depan Menguat ke Level 7.450

5 Januari 2024

Analis Memprediksi IHSG Pekan Depan Menguat ke Level 7.450

Secara teknikal IHSG pekan depan masih akan menguat.

Baca Selengkapnya

Wapres Ma'ruf Amin: Bursa Tidak Lagi Eksklusif Milik Korporasi Besar

2 Januari 2024

Wapres Ma'ruf Amin: Bursa Tidak Lagi Eksklusif Milik Korporasi Besar

Bursa tidak lagi eksklusif milik korporasi besar, tapi juga rumah pendanaan bagi usaha kecil dan menengah.

Baca Selengkapnya

Optimistis Pasar Modal Indonesia 2024 Berkinerja Positif, Wapres Ma'ruf Amin Beri Wejangan Berikut

2 Januari 2024

Optimistis Pasar Modal Indonesia 2024 Berkinerja Positif, Wapres Ma'ruf Amin Beri Wejangan Berikut

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin membuka perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 2 Januari 2024.

Baca Selengkapnya