Pekerja mengerjakan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Gorontalo di desa Maleo, Pohuwato, propinsi Gorontalo, 11 November 2015. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta kepada pihak-pihak terkait agar mempercepat pembangunan pembangkit listrik dan kilang minyak karena banyak investor yang siap masuk.
"Sekarang hanya kesiapan kita untuk berikan kecepatan pelayanan sehingga peluang ini tidak hilang," kata Presiden Jokowi dalam rapat terbatas tentang Pertamina dan PLN di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis, 3 Desember 2015.
Presiden berharap agar semua pihak bersiap untuk memanfaatkan peluang yang ada sehingga dapat segera direalisasikan. Presiden Jokowi mengatakan pada akhir 2019, rasio elektrifikasi bisa mencapai 100 persen seperti yang kita harapkan.
Kilang yang lebih dari 30 tahun tidak dibangun, menurut Presiden Jokowi, juga dapat segera direalisasikan, sehingga pada akhir 2019 akan terbangun kilang, baik di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa.
"Saya minta semua dipercepat, baik oleh pemerintah, BUMN. Jangan ada alasan, jangan sampai ditunda-tunda," ucap Presiden.
Rapat terbatas tersebut dihadiri Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Direktur Utama PLN Sofyan Basir, dan Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto.
BNPT Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital
16 jam lalu
BNPT Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital
BNPT menggencarkan asesmen dan sosialisasi Pedoman Pelindungan Sarana Prasarana Objek Vital yang strategis dalam Pencegahan Tindak Pidana Terorisme setelah melakukan serangkaian asesmen venue pendukung acara Word Water Forum Ke-10.