Dirjen Pajak Mundur, Ini Reaksi Jusuf Kalla  

Reporter

Editor

Anton Septian

Rabu, 2 Desember 2015 13:24 WIB

Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla saat memberikan keynote speech pada Tempo Economic Briefing dengan tema "Mengembalikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2016" di Jakarta, 17 November 2015. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menghargai pilihan Sigit Priadi Pramudito yang mundur dari posisinya sebagai Direktur Jenderal Pajak. Kalla mengatakan mundurnya Sigit dari jabatannya merupakan langkah yang sportif dan jujur.

"Kami menghargai bahwa target tak tercapai itu bukan karena banyak masalah ketidakmampuan, tapi juga masalah ekonomi keseluruhan di dunia ini. Tapi yang penting, saya menghargai kejujuran," kata Kalla di Hotel Ritz-Carlton, Rabu, 2 Desember 2015.

Kalla berujar, target pemerintah dalam mencapai pendapatan dari pajak sebenarnya tidak terlalu tinggi. Namun pertumbuhan ekonomi sedang melemah. Jadi target yang seharusnya bisa dicapai itu menjadi terhambat.

"Ya, bukan ketinggian, tapi ekonominya yang menurun, melambat. Kalau ekonomi kita sama dengan dua-tiga tahun lalu, itu masih bisa dicapai," ucap Kalla.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menuturkan Direktur Jenderal Pajak Sigit Priadi Pramudito resmi mengundurkan diri. Dia mengatakan telah melantik Ken Dwijugiasteadi sebagai pelaksana tugas Direktur Jenderal Pajak.

Bambang menjelaskan, dalam surat pengunduran dirinya pagi ini, Sigit menyatakan tak mampu mengejar target penerimaan pajak tahun ini.

Awal November lalu, Bambang kembali merevisi perkiraan shortfall penerimaan negara tahun ini. Semula, ia memperkirakan kekurangan pajak Rp 120 triliun. Kini ia memperkirakan shortfall penerimaan negara Rp 160-180 triliun.

Selisih target dan realisasi penerimaan negara tersebut terdiri atas penerimaan pajak, bea-cukai, dan penerimaan negara bukan pajak non-migas. Selisih penerimaan pajak akan dijaga agar tak lebih dari Rp 160 triliun. Sedangkan sisanya adalah selisih bea-cukai dan PNPB non-migas.

Angka tersebut terdiri atas reinventing policy Rp 30 triliun, revaluasi aset Rp 10 triliun, penagihan pemeriksaan Rp 5 triliun, dan ekstensifikasi Rp 5 triliun. Adapun target pajak tahun ini sebesar Rp 1.294 triliun.

REZA ADITYA





Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

8 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

9 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

9 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

11 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

12 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

23 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

23 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

23 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

24 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

24 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya