Wapres JK: Impor Beras Hidupi Petani Luar Negeri

Reporter

Editor

Sugiharto

Selasa, 1 Desember 2015 13:33 WIB

Seorang pekerja tidur di atas tumpukan karung beras saat dilakukan bongkar muat beras impor dari Vietnan dari kapal Hai Phong 08 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 11 November 2015. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyoroti impor beras meski jumlahnya turun-naik. Dia mengatakan pemerintah masih mengimpor beras meski baru 1 juta ton karena El Nino (bencana kekeringan).

"Kita masih impor jagung, kita masih impor kedelai, kita masih impor daging. Artinya, kita masih menghidupi petani luar negeri, kita memberikan lapangan kerja bagi (pasar) luar negeri," katanya dalam pidato pembukaan acara "Economic Outlook 2016" di Hotel Borobudur pada hari ini, Selasa, 1 Desember 2015.

Kalla menjelaskan, masalah ekonomi Indonesia adalah pertumbuhan jumlah lapangan kerja. Karena itu, dia ingin pertumbuhan ekonomi harus dibarengi produktivitas sehingga industri dan semua sektor berjalan. Kebiasan impor pada masa lalu, kata Kalla, dapat berubah menjadi positif dengan meningkatkan produktivitas dalam negeri untuk memenuhi permintaan pasar.

SIMAK:
Setahun Jokowi, Menteri Pertanian Bangga Tak Impor Beras
4 Juta Ton Beras Ilegal Vietnam Banjiri Indonesia, Kok Bisa?

Pemerintah juga masih mengimpor sebagian produk tekstil, makanan, dan permesinan. Banyaknya impor barang ini, Kalla melanjutkan, merupakan peluang industri dalam negeri untuk mengisi permintaan pasar domestik. Peluang ini tidak ditemukan di Jepang dan Cina karena hampir semua sektor mengimpor bahan baku dan mengekspor produk industrinya.

Kedua negara itu, menurut Kalla, sulit mengurangi impor jika ingin mengembangkan ekspornya. Karena itu, dia menuturkan kebijakan pemerintah adalah meningkatkan swasembada pangan dan produktivitas industrinya. Dengan alasan tersebut, pemerintah menaikkan anggaran Kementerian Pertanian untuk penyediaan bibit dan pupuk serta perbaikan pengairan.

SIMAK: Beras | Impor dan masalahnya

"Tapi kunci dari itu semua adalah persaingan, persaingan harus lebih efisien. Persaingan itu antara lain jatuhnya ke logistik, artinya ke infrastruktur," ucapnya. Untuk itu, dia meminta kementerian terkait membangun jalan, rel kereta api, dan irigasi sebanyak-banyaknya.

ALI HIDAYAT

SIMAK:
BPOM: Ini Daftar Lengkap Obat Tradisional Berbahaya
Kontrak Freeport, Sudirman Said: Analisis Saya yang Benar
Jadi CEO MeoTalk, Gadis "Ngapak" Ini Tetap Rendah Hati
Yuan Masuk Jadi Mata Uang Cadangan Resmi, Ini Kata Analis
Garuda Kelola Pondok Cabe, Pertamina Dapat Rp 40 Miliar

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

3 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

4 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

6 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

7 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

18 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

18 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

18 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

19 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

19 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

36 hari lalu

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.

Baca Selengkapnya