Soal Tarif Impor Gula, Indonesia dan Thailand Tarik Ulur

Reporter

Jumat, 27 November 2015 23:03 WIB

Pekerja memindahkan karung gula kristal putih dari kapal berbendera Thailand MV Chailan, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (26/1). Perum Bulog menargetkan kontrak impor gula akan sampai di Indonesia paling lambat Februari 2010. TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Mojokerto – Indonesia dan Thailand masih tarik ulur mengenai tarif impor gula. Indonesia menginginkan tarif impor gula, khususnya dari Thailand, tetap diberlakukan. Sebaliknya, Thailand ingin bebas tarif atau nol persen sebagaimana kebanyakan perdagangan komoditas barang sesuai perjanjian perdagangan bebas tingkat ASEAN atau ASEAN Free Trade Agreement (AFTA).

Pada 2015 Indonesia masih memberlakukan tarif impor gula dari negara ASEN sebesar 5 persen dan berharap tetap diberlakukan untuk tahun depan. Pemberlakuan tarif impor itu setidaknya melindungi keberlangsungan industri gula dalam negeri termasuk petani tebu. Sebab jika tarif impor gula nol persen maka dipastikan gula dari Thailand akan membanjiri dalam negeri dan mematikan industri gula dalam negeri.

Perwakilan Indonesia dan Thailand sudah beberapa kali melakukan pertemuan untuk membicarakan tarif impor gula tersebut. “Pemerintah Indonesia dan Thailand bersepakat melakukan komunikasi intensif agar tercipta kesepahaman mengapa Indonesia tetap ingin mempertahankan tarif impor gula,” kata Kepala Subdirektorat Regional Multilateral Direktorat Pemasaran Internasional Kementerian Pertanian Okta Muchtar melalui rilis PT Perkebunan Nusantara X saat mendampingi utusan Thailand di Pabrik Gula Gempolkrep, Mojokerto, Jumat, 27 November 2015.

Menurut Ota kedua negara telah melakukan pertemuan tujuh kali yang digelar bergantian di Indonesia dan Thailand. “Kami berkepentingan agar petani lokal terlindungi. Di sisi lain, Thailand membidik Indonesia sebagai pasar yang potensial,” ujarnya.

Thailand salah satu produsen utama gula dunia dengan total produksi lebih dari 10,6 juta ton per tahun dari 50 pabrik gula. Kebutuhan lokalnya hanya sekitar 2 juta ton per tahun. Sisa produksi tersebut menjadikan Thailand sebagai salah satu eksportir gula terbesar dunia bersama Brazil. Selama ini, sekitar 30 persen ekspor gula Thailand dikirim ke Indonesia.

Total kapasitas giling pabrik gula di Thailand mencapai 940 ribu ton tebu per hari (TTH) dengan tingkat rendemen bisa sampai 12 persen. “Negeri Gajah Putih” itu juga sangat efisien dengan biaya produksi gula yang hanya berkisar Rp4.000 per kilogram.

Senior Expert Kantor Pertebuan dan Pergulaan Kementerian Perindustrian Thailand Porntip Siripanuwat mengatakan negaranya berharap Indonesia bisa menurunkan tarif pajak impor gula hingga nol persen sesuai skema pasar bebas AFTA. “Kami ke sini dalam rangka berkomunikasi dan melakukan bilateral consultative meeting agar tarif bisa dinolkan, meski mungkin bertahap,” ujarnya.

Gempolkrep dipilih sebagai tempat kunjungan lapangan karena satu-satunya pabrik gula di Indonesia yang sudah terintegrasi dengan pabrik bioetanol dari limbah tebu. Porntip menuturkan dari hasil kunjungan lapang ke Gempolkrep, dia menyimpulkan industri gula di Indonesia sebenarnya sudah cukup maju dan terintegrasi. “Di sektor on farm (budidaya) juga cukup bagus, apalagi bila sistem mekanisasi sudah penuh dilakukan oleh semua petani,” ujarnya.

Kepala Divisi Perencanaan dan Pengembangan PT Perkebunan Nusantara X Dicky Irasmanto menambahkan pihaknya berharap kunjungan delegasi Thailand bisa ikut meningkatkan daya saing. “Kami memanfaatkan momentum ini untuk belajar dan bertukar pengalaman dengan Thailand yang merupakan salah satu produsen gula terbaik di dunia,” ujar Dicky.

ISHOMUDDIN

Berita terkait

Sempat Diungkap Eks Kepala Bea Cukai Yogya, Begini Modus Penyelundupan Gula di Riau yang Rugikan Negara Triliunan

16 Desember 2023

Sempat Diungkap Eks Kepala Bea Cukai Yogya, Begini Modus Penyelundupan Gula di Riau yang Rugikan Negara Triliunan

Menurut penegak hukum itu, penyelundupan gula terjadi sekitar dua tahun. Pada 2023 saja misalnya, PT SIMP mengimpor gula sekitar 8,6 juta kg.

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Penyebab Harga Gula di Dalam Negeri Melambung: India Pemilu Mei

4 Desember 2023

Zulhas Ungkap Penyebab Harga Gula di Dalam Negeri Melambung: India Pemilu Mei

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengungkapkan penyebab tingginya harga gula disebabkan harga gula impor sedang merangkak naik.

Baca Selengkapnya

Kepala Bapanas Tuding Importir Sebabkan Harga Gula Melambung, IKAGI Sebut 4 Hal Ini

9 November 2023

Kepala Bapanas Tuding Importir Sebabkan Harga Gula Melambung, IKAGI Sebut 4 Hal Ini

Ketua IKAGI merespons pernyataan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi yang menyebut importir sebagai penyebab harga gula melonjak belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Kepala Bapanas Blak-blakan soal Penyebab Harga Gula Melambung: Kalau Importir Kerja dengan Benar..

9 November 2023

Kepala Bapanas Blak-blakan soal Penyebab Harga Gula Melambung: Kalau Importir Kerja dengan Benar..

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi blak-blakan membeberkan alasan harga gula di tingkat retail tembus ke atas Rp 16.000 per kilogram belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Mulai Hari Ini Harga Gula di Retail Naik jadi Rp 16.000 per Kilogram, Ini Penjelasan Detail Bapanas

9 November 2023

Mulai Hari Ini Harga Gula di Retail Naik jadi Rp 16.000 per Kilogram, Ini Penjelasan Detail Bapanas

Bapanas per hari ini memberlakukan relaksasi harga gula konsumsi di tingkat konsumen dari Rp 14.500 per kilogram menjadi Rp 16.000 per kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Lantik Kembali Amran Sulaiman jadi Mentan, Ekonom Ini Ingatkan Jorjoran Impor Beras dan Gula di Masa Lalu

25 Oktober 2023

Jokowi Lantik Kembali Amran Sulaiman jadi Mentan, Ekonom Ini Ingatkan Jorjoran Impor Beras dan Gula di Masa Lalu

Ekonom Celios sangat menyayangkan kembali dilantiknya Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian (Mentan) oleh Presiden Jokowi. Ini sebabnya.

Baca Selengkapnya

Harga Gula Kian Melonjak, Kepala Badan Pangan Minta Impor Secepatnya Masuk

16 Oktober 2023

Harga Gula Kian Melonjak, Kepala Badan Pangan Minta Impor Secepatnya Masuk

Badan Pangan Nasional mengatakan salah satu penyebabnya adalah realisasi impor gula yang rendah. Berdasarkan catatan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, tutur Arief, realisasi impor gula saat ini hanya 26 persen.

Baca Selengkapnya

Keran Impor Gula dan Jagung Industri Akan Dibuka, Mendag: Kita Lihat Perkembangan, Jangan Sampai Terlambat

9 Oktober 2023

Keran Impor Gula dan Jagung Industri Akan Dibuka, Mendag: Kita Lihat Perkembangan, Jangan Sampai Terlambat

Pemerintah akan mengimpor gula dan jagung industri untuk mengatasi kenaikan harga dua komoditas tersebut di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Tidak Akan Panggil Zulkifli Hasan dalam Perkara Dugaan Korupsi Impor Gula

7 Oktober 2023

Kejaksaan Agung Tidak Akan Panggil Zulkifli Hasan dalam Perkara Dugaan Korupsi Impor Gula

Kejaksaan Agung menyatakan dugaan korupsi dalam kebijakan impor gula tak berkaitan dengan Zulkifli Hasan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Kekayaan Syahrul Yasin Limpo, Sosok Siti Nurbaya Menteri Nasdem yang Tersisa di Kabinet Jokowi

5 Oktober 2023

Terkini: Kekayaan Syahrul Yasin Limpo, Sosok Siti Nurbaya Menteri Nasdem yang Tersisa di Kabinet Jokowi

Terkini: rekam jejak dan harta Syahrul Yasin Limpo, sosok Siti Nurbaya menteri dari Nasdem yang tersisa di kabinet Jokowi.

Baca Selengkapnya