Wapres Minta BI Rate Turun, BNI: Agar Bunga Kredit Turun  

Reporter

Rabu, 25 November 2015 13:48 WIB

Ahmad Baiquni. TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Ahmad Baiquni berharap suku bunga kredit bisa turun. Untuk itu, sebelumnya Bank Indonesia harus menurunkan suku bunga acuan (BI Rate).

"Kita berharap BI Rate turun," kata Baiquni di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, pada Rabu, 25 November 2015. Dia datang ke BEI untuk membuka perdagangan bursa pagi tadi sekaligus memperingati 19 tahun BNI melantai.

Baiquni berujar, jika BI tetap akan memberlakukan kebijakan moneter yang ketat dengan menjaga BI Rate di level 7,5 persen, peluang bank menurunkan suku bunga kredit menjadi bergantung pada likuiditas masing-masing bank. "Kalau tahun depan semua bank sudah mulai agresif salurkan kredit, ini akan berpengaruh ke likuiditas perbankan juga."

SIMAK : Bila Tekanan Mereda BI Rate Bisa Turun, Ini Hitungannya

Baiquni menjelaskan, BNI tahun ini sudah mengikuti kebijakan pemerintah, yaitu menurunkan tingkat bunga kredit usaha rakyat (KUR) dari 22 persen menjadi 12 persen. Apabila ke depan pemerintah berencana melakukan penurunan bunga lagi, diharapkan dapat diikuti dengan peningkatan efisiensi perbankan.

"Kami berfokus tingkatkan CASA (current account saving account), agar biaya dana bisa kami dijaga di tingkatan yang tidak terlalu tinggi," tuturnya. Dengan begitu, kata Baiquni, imbauan pemerintah menurunkan suku bunga kredit nantinya tidak akan berpengaruh pada laba.

SIMAK: Kebijakan Suku Bunga, JK Minta BI Berpikir Jernih

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan Bank Sentral masih berhati-hati dalam menentukan BI Rate yang saat ini masih berada di level 7,5 persen. "Kalau inflasinya sudah rendah dan kondisi eksternalnya sudah lebih stabil, tingkat bunga bisa menjadi lebih rendah," ujar Agus saat ditemui dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa malam kemarin.

Terlebih, menurut dia, saat ini BI masih harus berhati-hati dalam memutuskan setiap kebijakan moneternya, termasuk BI Rate, karena kondisi eksternal atau dunia yang masih tidak stabil. "Kalau tidak berhati-hati dalam mengelola moneter, nilai tukar bisa jatuh, likuiditas juga nanti terpengaruh," ucapnya.

GHOIDA RAHMAH




Berita terkait

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

2 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

7 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

7 hari lalu

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

11 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

11 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

BI Rate Turun Tanpa Tunggu The Fed, DGS: Kalau Domestik Sudah Oke

7 Februari 2024

BI Rate Turun Tanpa Tunggu The Fed, DGS: Kalau Domestik Sudah Oke

Bank Indonesia menyebut BI Rate bisa diturunkan tanpa menunggu penurunan suku bunga The Fed jika kondisi domestik sudah oke.

Baca Selengkapnya

Daftar Lowongan Kerja BUMN dan Swasta dengan Tenggat 31 Januari 2024

20 Januari 2024

Daftar Lowongan Kerja BUMN dan Swasta dengan Tenggat 31 Januari 2024

Peluang lowongan kerja terbuka untuk Anda dengan pendidikan minimal SMA dan S1 yang baru lulus (fresh graduate) maupun yang sudah berpengalaman.

Baca Selengkapnya