Thomas Lembong Sarankan ASEAN Mereformasi Ekonomi

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 23 November 2015 23:02 WIB

Thomas Lembong. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Thomas Lembong menyarankan agar negara-negara anggota ASEAN melakukan reformasi ekonomi, khususnya untuk meningkatkan perekonomian kawasan ASEAN pada tahun 2025.

"Apabila ASEAN ingin lebih meningkatkan pertumbuhan ekonominya, maka kawasan ini harus melakukan reformasi ekonomi," kata Thomas, dalam siaran pers yang diterima, Senin, 23 November 2015.

Di sela-sela pertemuan KTT ASEAN ke-27 yang diselenggarakan di Kuala lumpur, Malaysia, Thomas memaparkan Paket Kebijakan Ekonomi pada Global Investors Dialogue. Pada pertemuan tersebut para Menteri Ekonomi ASEAN berdiskusi dengan beberapa investor berskala dunia yang berminat menanamkan modalnya di ASEAN.

"Indonesia telah menerbitkan beberapa paket kebijakan ekonomi yang diharapkan mampu menarik masuknya investor sehingga dapat menumbuhkan perekonomian nasional tahun depan," kata Thomas.

Paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia merupakan bagian dari reformasi ekonomi yang sedang dilaksanakan Pemerintahan Joko Widodo. Dalam pertemuan tersebut, juga dibahas investasi di bidang infrastruktur, energi, pasokan air, transportasi, dan sektor lainnya yang diharapkan dapat semakin menunjang peningkatan integrasi ASEAN.

Thomas yang kerap disapa Tom tersebut juga menyampaikan apresiasi kepada Vietnam atas inisiatifnya membangun perekonomian melalui industri berteknologi tinggi. Hal itu pula yang telah mendorong Vietnam menandatangani perjanjian Free Trade Agreement dengan Uni Eropa dan Trans Pacific Partnership (TPP) beberapa waktu lalu.

Reformasi ekonomi ini merupakan langkah yang sangat berani dan diperkirakan akan membawa pertumbuhan ekonomi yang signifikan bagi Vietnam.

Lebih lanjut, Tom menambahkan, Indonesia juga harus responsif dengan perkembangan ekonomi yang terjadi saat ini. Itu sebabnya Indonesia telah mengaktifkan kembali perundingan bilateral dengan Uni Eropa dan sedang melakukan kajian untuk tergabung dalam TPP.

Menurut Tom, Indonesia akan lebih agresif melakukan kerja sama perdagangan bebas dengan negara-negara mitranya sehingga Indonesia dapat dilihat sebagai destinasi yang menarik bagi investor dunia yang ingin menanamkan modalnya di ASEAN.

Selain itu, pada pertemuan KTT ASEAN, para Kepala Negara atau Pemerintahan sepakat untuk meningkatkan nilai perdagangan antara ASEAN dengan negara mitranya. Salah satunya dengan Tiongkok yang telah menjadi mitra dagang utama seluruh negara anggota ASEAN.

Hingga tahun 2014, nilai perdagangan ASEAN-Tiongkok tercatat mencapai 370 miliar dolar AS dengan nilai surplus untuk Negeri Tirai Bambu tersebut. Untuk menjaga keseimbangan nilai perdagangan, pada pertemuan KTT ASEAN-Tiongkok, ASEAN meminta Tiongkok untuk lebih memuluskan arus barang dan jasa dari negara anggota ASEAN.

Salah satu langkah untuk memuluskan arus barang dan jasa dari negara anggota ASEAN ke Tiongkok melalui penandatanganan amandemen atas perjanjian ASEAN-Tiongkok FTA. Amandemen tersebut telah memberikan kemudahan dalam memenuhi persyaratan asal barang bagi produk-produk ekspor ASEAN, termasuk produk-produk unggulan ekspor Indonesia untuk memasuki pasar RRT.

ASEAN juga berharap agar Tiongkok meningkatkan nilai investasinya di negara-negara ASEAN karena hingga saat ini investasi Tiongkok di ASEAN, khususnya di Indonesia, dinilai masih terlalu rendah. KTT ASEAN-Tiongkok merupakan rangkaian dari pertemuan KTT ASEAN ke-27 yang berlangsung pada 21-22 November 2015, di Kuala Lumpur Convention Centre, Kuala Lumpur, Malaysia.

ANTARA

Berita terkait

Krisis Rohingya Dorong Revisi Prinsip Non-Intervensi ASEAN

27 September 2017

Krisis Rohingya Dorong Revisi Prinsip Non-Intervensi ASEAN

Perwakilan Indonesia untuk Komisi HAM Antarnegara ASEAN, Dinna Wisnu mengusulkan revisi prinsip non-intervensi sehubungan bencana kemanusiaan Rohingya

Baca Selengkapnya

Kerjsama Asean - Mercosur Fokus ke Investasi dan Perdagangan

24 September 2017

Kerjsama Asean - Mercosur Fokus ke Investasi dan Perdagangan

Asean mengekspor banyak mesin, peralatan listrik dan otomotif ke Mercosur.

Baca Selengkapnya

Konflik Rohingnya, Yenny Wahid: Represif Tak Membuahkan Hasil

9 September 2017

Konflik Rohingnya, Yenny Wahid: Represif Tak Membuahkan Hasil

Yenny berpendapat, Myanmar seharusnya mengedepankan dialog ketimbang pendekatan keamanan yang kaku, karena pendekatan represif tidak membuahkan hasil.

Baca Selengkapnya

50 Tahun ASEAN, 2 Tantangan Terbesar ke Depan

27 Agustus 2017

50 Tahun ASEAN, 2 Tantangan Terbesar ke Depan

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan menjaga stabilitas dan keamanan untuk damai dan stabil menjadi tantangan yang paling besar bagi ASEAN.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ajak Turnbull Bentuk Kawasan Tangguh ASEAN-Australia  

8 September 2016

Jokowi Ajak Turnbull Bentuk Kawasan Tangguh ASEAN-Australia  

Menlu Retno mengatakan ini untuk menangani masalah Transnational Organized Crime serta memerangi ekstremisme dan radikalisme.

Baca Selengkapnya

3 WNI Luka dalam Insiden Mobil Seruduk Kuil Erawan Bangkok  

23 Juli 2016

3 WNI Luka dalam Insiden Mobil Seruduk Kuil Erawan Bangkok  

Sebuah mobil menerobos pelataran Kuil Erawan, Bangkok, yang sedang ramai dikunjungi peziarah pada Jumat, 22 Juli 2016, pukul 20.04 waktu setempat.

Baca Selengkapnya

Kim Jong-un Ingin Bersahabat dengan ASEAN

3 Juni 2016

Kim Jong-un Ingin Bersahabat dengan ASEAN

Korea Utara memiliki kedekatan emosional dengan ASEAN karena punya banyak kesamaan, misalnya dalam sejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Panglima TNI: Mei Ini SOP Patroli 3 Negara Selesai Disusun

5 Mei 2016

Panglima TNI: Mei Ini SOP Patroli 3 Negara Selesai Disusun

Kerja sama tiga negara ini berbeda dengan konsep yang selama

ini diberlakukan ASEAN.

Baca Selengkapnya

Bertemu Obama, Ditunggu Janji Penegakan HAM Pimpinan ASEAN  

19 Februari 2016

Bertemu Obama, Ditunggu Janji Penegakan HAM Pimpinan ASEAN  

Sepuluh kepala negara ASEAN membuat komitmen setelah bertemu Presiden Obama. Soal HAM, jangan sampai hanya retorika.

Baca Selengkapnya

Begini Pengalaman Wartawan Tempo Ikuti Konferensi Pers Obama

17 Februari 2016

Begini Pengalaman Wartawan Tempo Ikuti Konferensi Pers Obama

Wartawan TEMPO Dewi Rina Cahyani memperoleh kesempatan untuk mengikuti konperensi pers Presiden Barack Obama usai digelarnya KTT AS-ASEAN.

Baca Selengkapnya