Pertamina Berkukuh Tak Beli Tanah Taman Nasional Kerinci  

Reporter

Editor

Anton Septian

Minggu, 22 November 2015 17:12 WIB

Nelayan beraktivitas di objek wisata Danau Kerinci dengan latar Gunung Raja di Kerinci, Jambi, 12 November 2015. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina meyakini bahwa pembelian tanah di Desa Bintang Marak, Kerinci, Jambi, bukan merupakan bagian dari tanah Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) seperti yang dituduhkan masyarakat adat. Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan status tanah tersebut sudah jelas dalam dua aturan menteri atau di bawah menteri.

"Ada dua aturan menteri atau di bawah menteri yang peta lampirannya berbeda, yaitu sebagai Area Penggunaan Lain (APL) dan TNKS. Kami sudah klarifikasi ke Kementerian Kehutanan Direktorat Planologi dan hasilnya daerah yang akan dibuat lokasi bor termasuk APL," ujarnya saat dihubungi, Minggu, 22 November 2015.

BACA:
Tanah Taman Nasional Kerinci Dijual, Pertamina Terlibat?
Tanah Taman Nasional Dibeli Pertamina, Adat Usir Kepala Desa
Tanah Taman Nasional Dibeli Pertamina, Kades Diduga Rekayasa
Tanah Taman Nasional Kerinci Dijual, Adat Curigai Pertamina


Karena itu, menurut Wianda, pembebasan tanahnya langsung dari masyarakat dengan bukti kepemilikan dari kelurahan dan camat. Menurut dia, kesalahpahaman warga adalah menganggap tanah yang dibeli masih termasuk TNKS. "Mungkin ada kelompok masyarakat yang lain masih menganggap tanah yang kami bebaskan adalah Taman Nasional Kerinci Seblat," ujarnya.

Wianda juga mengatakan, untuk lahan di TNKS, sampai ini, belum ada aturan untuk izin kehutanan sehingga penggunaannya untuk kepentingan perusahaan dilarang.

Terkait dengan dugaan surat keterangan tanah (SKT) palsu sehingga lahan bisa diperjualbelikan, Wianda menanggapi santai hal ini. "Hal yang wajar bila ada dinamika," katanya. Ia meyakinkan bahwa semua pembelian yang dilakukan Pertamina harus berdasarkan sertifikat tanah yang jelas dan surat keterangan dari pemerintah setempat.

"Bila masuk wilayah taman nasional, kami tidak akan dapatkan izin. Kami juga telah koordinasi dengan Direktur Planologi KLH," katanya.

Warga Desa Bintang Marak, Kerinci, Jambi, mengusir kepala desa mereka, Halwati, karena dituduh membuat SKT palsu sehingga lahan bisa dijual kepada Pertamina Geothermal Energy (PGE). Padahal, menurut mereka, tanah tersebut adalah tanah adat dan merupakan bagian dari Taman Nasional Kerinci Seblat.

EGI ADYATAMA

Berita terkait

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

3 hari lalu

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup

Baca Selengkapnya

Turis Pose Telanjang di Big Daddy Dune, Pemerintah Namibia Marah

4 hari lalu

Turis Pose Telanjang di Big Daddy Dune, Pemerintah Namibia Marah

Big Daddy Dune menjadi simbol keindahan alam Namibia dan menjadi tujuan populer bagi para wisatawan yang mencari petualangan.

Baca Selengkapnya

Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

10 hari lalu

Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

Timnas Tajikistan berhasil lolos 8 besar Piala Asia U-23 2024. Di manakah letak negara ini, destinasi wisata apa saja yang ditawarkannya?

Baca Selengkapnya

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

42 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

Aktivis Kuatkan Alasan Petambak Jadi Tersangka Perusak Lingkungan di Karimunjawa

45 hari lalu

Aktivis Kuatkan Alasan Petambak Jadi Tersangka Perusak Lingkungan di Karimunjawa

Persidangan kasus kriminalisasi warga Karimunjawa ungkap bukti-bukti pencemaran lingkungan akibat aktivitas tambak udang.

Baca Selengkapnya

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

46 hari lalu

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

46 hari lalu

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.

Baca Selengkapnya

5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

48 hari lalu

5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

Kasus gajah yang mati akibat diracun telah lama terjadi di Indonesia. Beberapa terjadi karena ingin mengambil gadingnya

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Liburan Musim Semi di Korea Selatan

56 hari lalu

7 Destinasi Liburan Musim Semi di Korea Selatan

Merayakan musim semi di Korea melihat keindahan alam dari bunga Sakura, Desa Gwangyang, Taman Hutan, Seoraksan, Gyeongju, Festival Tulip, Pulau Nami.

Baca Selengkapnya

Hijaukan Hutan Wisata, Kementerian LHK Tanam Pohon di Punti Kayu hingga TN Berbak Sembilang

59 hari lalu

Hijaukan Hutan Wisata, Kementerian LHK Tanam Pohon di Punti Kayu hingga TN Berbak Sembilang

Sejumlah kawasan hutan wisata dan taman nasional yang ada di Sumatera Selatan dilakukan penghijauan.

Baca Selengkapnya