Gagal di KA Cepat Indonesia, Jepang Permudah Syarat Pinjaman  

Reporter

Minggu, 22 November 2015 14:11 WIB

Seorang model melihat sebuah replika kereta api kecepatan tinggi yang dipamerkan oleh Perusahaan China Railway Corporation di Jakarta, 13 Agustus 2015. Pameran tersebut berlangsung pada 13-16 Agustus 2015. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Tokyo - Pemerintah Jepang akan mempemudah persyaratan pinjaman untuk proyek infrastruktur di Asia. Menurut sumber kepada Reuters, Jepang sepertinya ketakutan atas agresifnya Bank Infrastruktur Asia (Asian Infrastructure Investment Bank/AIIB) bentukan Cina dalam menawarkan pinjaman kepada negara Asia untuk proyek infrastruktur.

Bank infrastruktur yang belum genap setahun itu sudah banyak menggaet anggota. Indonesia merupakan salah satunya dan menjadi pemegang saham terbesar kedelapan lembaga keuangan yang bermarkas di Beijing itu.

Rencana pemerintah Jepang memberikan kemudahan persyaratan pinjaman proyek infrastruktur ini gara-gara kalah tender dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung pada September lalu. Seperti dilansir dari Japan Today, yang mengutip Reuters, Jepang kalah karena Cina memberikan pinjaman tanpa jaminan kepada pemerintah Indonesia senilai US$ 5 miliar atau sekitar Rp 68,5 triliun.

Menurut sumber yang dekat dengan sumber pemerintahan itu, pemerintah Jepang akan memfasilitasi kemudahan pinjaman dalam mata uang yen untuk negara-negara berkembang yang membutuhkan. Jepang akan membuat aplikasi yang lebih fleksibel dari regulasi saat ini yang mensyaratkan adanya jaminan 100 persen dari negara debitur. Namun, kata sumber itu, belum bisa dipastikan apakah Jepang juga akan memberikan pinjaman tanpa jaminan seperti AIIB.

"Pemerintah Jepang juga akan memperpendek jangka waktu proses pinjaman dari saat ini selama tiga tahun," ucap sumber itu.

Pada Mei lalu, Jepang mengumumkan akan mengucurkan pinjaman sekitar US$ 110 miliar untuk proyek infrastruktur di Asia selama jangka waktu lima tahun. Hal ini untuk menyaingi Bank Infrastruktur Asia.

SETIAWAN ADIWIJAYA

Berita terkait

Mengelola Utang Negara Melalui Pinjaman dan Hibah

22 Oktober 2022

Mengelola Utang Negara Melalui Pinjaman dan Hibah

Pemanfaatan utang negara yang produktif serta sumber pembiayaan yang efisien dan berisiko rendah akan meringankan beban generasi mendatang.

Baca Selengkapnya

Menimbang Modernisasi Alutsista TNI Dengan Anggaran Rp 1,7 Kuadriliun

30 Mei 2021

Menimbang Modernisasi Alutsista TNI Dengan Anggaran Rp 1,7 Kuadriliun

Pemerintah tengah merancang Perpres modernisasi alutsista untuk jangka panjang hingga waktu 25 tahun. Total anggaran mencapai Rp 1.773 triliun.

Baca Selengkapnya

Mengintip Anggaran Alutsista TNI 10 Tahun Terakhir

30 Mei 2021

Mengintip Anggaran Alutsista TNI 10 Tahun Terakhir

Kementerian Pertahanan mengklaim Presiden Jokowi sudah memberi lampu hijau. Pengadaan alutsista TNI bisa didapat lewat pinjaman asing.

Baca Selengkapnya

Beredar Draf Perpres Pengadaan Alutsista, Total Anggaran Disebut Rp1.773 T

30 Mei 2021

Beredar Draf Perpres Pengadaan Alutsista, Total Anggaran Disebut Rp1.773 T

Saat dikonfirmasi, Kemenhan enggan memastikan kebenaran besaran kebutuhan anggaran alutsista bagi TNI di draft Perpres yang beredar.

Baca Selengkapnya

Pengadaan Alutsista, Kemenhan dapat Pinjaman Asing Sampai Rp 100 T

30 Mei 2021

Pengadaan Alutsista, Kemenhan dapat Pinjaman Asing Sampai Rp 100 T

Kemenhan mengatakan sumber dana pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang sedang dibahas berasal dari pinjaman luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kemenhan Pastikan Perpres Pengadaan Alutsista Sudah Libatkan 3 Matra TNI

30 Mei 2021

Kemenhan Pastikan Perpres Pengadaan Alutsista Sudah Libatkan 3 Matra TNI

Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Kemenhan membantah bila penyusunan Perpres alutsista tak melibatkan TNI sebagai pengguna.

Baca Selengkapnya

Kemenhan Sebut Presiden Jokowi Sudah Setuju Perpres Pengadaan Alutsista

29 Mei 2021

Kemenhan Sebut Presiden Jokowi Sudah Setuju Perpres Pengadaan Alutsista

Kementerian Pertahanan menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah setuju Perpres pengadaan alutsista dengan skema anggaran pinjaman luar negeri.

Baca Selengkapnya

Beri Pinjaman 7 Triliun Rupiah, Ini Harapan Jepang Dari Indonesia

21 Oktober 2020

Beri Pinjaman 7 Triliun Rupiah, Ini Harapan Jepang Dari Indonesia

Kunjungan PM Jepang Yoshihide Suga tidak hanya membahas kerjasama saja, namun juga soal pemberian pinjaman ke Indonesia senilai 50 Miliar Yen.

Baca Selengkapnya

Pemulihan Pascabencana Indonesia, ADB Beri Pinjaman USD 500 Juta

20 November 2018

Pemulihan Pascabencana Indonesia, ADB Beri Pinjaman USD 500 Juta

ADB telah menyetujui pinjaman bantuan darurat senilai US$ 500 juta untuk pemerintah Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dapat pinjaman dari Jepang, Pembangunan MRT Fase 2 Siap Dimulai

31 Oktober 2018

Dapat pinjaman dari Jepang, Pembangunan MRT Fase 2 Siap Dimulai

Pembangunan jalur MRT fase 2 ini akan mendapat banyak kesilitan karena melewati banyak gedung tua dan Sungai Ciliwung.

Baca Selengkapnya