Ini 7 Masalah Bank Syariah

Reporter

Editor

Sugiharto

Minggu, 22 November 2015 04:39 WIB

Chairman International Islamic Financial Market (IIFM) Khalid Hamad; Direktur Perbankan Syariah, Mulya Siregar; dan CEO IIFM, Ijlal Alvi dalam konferensi Pers di Jakarta. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Bogor - Direktur Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan Dhani Gunawan Idhat mengatakan, terdapat tujuh masalah yang menjadi tantangan dan perlu diatasi oleh perbankan syariah agar dapat maju dan berkembang.

"Ada tujuh isu strategis yang perlu jadi perhatian," ujarnya di Hotel Rancamaya, Bogor, pada Sabtu 21 November 2015.

Pertama, dia menjelaskan, dimulai dari masih kurangnya sinergi antara OJK dan pemerintah dalam membangun industri keuangan syariah. Dhani pum membandingkan industri keuangan syariah di Indonesia dengan Malaysia yang sudah lebih maju. Pemerintah Malaysia memberi dukungan dengan bentuk insentif pajak, tax holiday, riset, dan pengelolaan anggaran belanja negara.

Kedua, yaitu permasalahan modall perbankan syariah. Pada blueprint perbankan syariah setiap tahunnya menurut Dhani selalu memuat misi bank syariah harus mampu mandiri hingga mampu memisahkan diri dari induknya. Tetapi hal tersebut belum dapat dilakukan karena kapasitas yang masih terbatas. "Karena hukumnya kan modal kecil jangan harap jadi pemain besar," katanya.

Dari total 12 bank syariah saat ini, 6 bank masih berada di kategori BUKU 1 atau permodalan kurang dari Rp 1 triliun, dan 6 bank lain berada di kategori BUKU 2 atau permodalan antara Rp 1-5 triliun.

Dhani mengatakan, permasalahan yang ketiga adalah biaya dana perbankan syariah yang mahal. "Semua perbankan syariah alami ini, karena kalau biaya yang diperoleh mahal, jualnya juga nanti mahal," ucapnya.

Hal ini, menurut dia, menjadi penyebab masyarakat mengeluh perbankan syariah lebih mahal dibandingkan bank umum konvensional. Kondisi saat ini, bank syariah banyak bergantung dari deposito masyarakat yaitu sebesar 60 persen, lalu 40 persen sisanya merupakan tabungan, berkebalikan dari bank umum. "Karena kalau deposito kan bukan dana murah ya pasti mintanya bunga tinggi, jadi struktur dananya tidak kompetitif," ujar Dhani.

Kemudian permasalahan keempat adalah produk bank syariah yang tidak variatif dan belum dapat diakses masyarakat. Akses pendanaan bank syariah masih kurang pada sektor-sektor tertentu, khususnya infrastruktur, pertanian, maritim, dan perkebunan. "Padahal ini kan sektor yang prospek, jadi sejauh ini masih main di sektor riil saja" kata Dhani. Ia menuturkan perbankan syariah Indonesia saat ini baru memiliki 17 produk, sedangkan Malaysia sudah mencapai 45 produk.

Permasalahan kelima adalah terkait dengan kualitas sumber daya manusia di perbankan syariah yang kurang memadai. "Hanya sedikit SDM berkualitas yang mau bergabung, kebanyaknya di konvesnional, jadi ada gap of human resources," ujar Dhani.

Kemudian permasalahan keenam adalah terkait dengan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang perbankan syariah yang masih kurang. "Edukasi terus dilakukan, tapi kan generasi baru terus muncul, jadi ini proses yang tidak akan selesai," katanya. Dhani mengatakan selama 10 tahun terakhir sosialisasi dan edukasi terus dilakukan, sehingga masyarakat yang tadinya tidak memiliki minat terhadap perbankan syariah mulai tertarik.

Adapun permasalahan yang terakhir, menurut Dhani, adalah terkait dengan pengaturan dan pengawasan perbankan syariah oleh OJK yang masih harus ditingkatkan. "Pengaturan dan pengawasan ini penting untuk meningkatkan daya saing dan untuk mencapai good corporate governance," kata Dhani lagi.



GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

4 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

13 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

13 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

16 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

24 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

26 hari lalu

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.

Baca Selengkapnya

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

29 hari lalu

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam

Baca Selengkapnya

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

29 hari lalu

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

31 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.

Baca Selengkapnya