Sertifikasi Sawit Terganggu Masalah Transparansi

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 18 November 2015 16:15 WIB

Kelapa sawit. REUTERS/Roni Bintang

TEMPO.CO, Jakarta - The Roundtable on Sustainable Palm Oil atau (RSPO) terus mendorong sertifikasi yurisdiksi untuk memastikan seluruh minyak sawit dan olahan sawit telah tersertifikasi.

Upaya itu terlihat dalam salah satu sesi pembahasan RSPO dalam 13th Annual Roundtable Meeting (RT13) 16-19 November 2015 yang mengusung tema 'Global Vision, Regional Action: From 2015-2020' di Kuala Lumpur.

Datuk Darrel Webber, Sekretaris Jenderal RSPO, mengatakan agenda tahunan tersebut kali ini menitikberatkan pada komitmen perusahaan, lembaga swadaya masyarakat, pemangku kebijakan, dan kaum akademisi dalam upayanya mendukung keberlanjutan lingkungan dan sosial.

"Konferensi ini penting untuk membahas kondisi industri, salah satu poin utama yakni mengenai sertifikasi yurisdiksi yang menunjukkan inisiatif memastikan bahwa minyak sawit yang diproduksi sudah tersertifikasi," jelasnya, Rabu (18 November 2015).

Secara khusus, sertifikasi yurisdiksi menyoroti kegiatan usaha di wilayah Sabah-Malaysia serta Kalimantan Tengah dan Sumatra Selatan yang menuntut kesadaran perusahaan untuk memastikan hasil dari produksi ketiga wilayah tersebut sudah memegang sertifikasi RSPO.

Sementara itu, faktor transparansi dalam proses standardisasi sertifikasi untuk perusahaan berbasis sawit menjadi pemberat dalam mewujudkan regional action antara Indonesia dengan Malaysia.

Wakil Presiden Dewan Gubernur RSPO Edi Suhadi mengatakan tantangan dalam regional sertifikasi antara Malaysia dan Indonesia masih menyoal sinkronisasi aturan kedua negara terhadap penerapan standar keterbukaan perusahaan.

"Di Indonesia bisa lebih mudah mengetahui perusahaan dan transparan untuk melihat e-map pemanfaatan hutan untuk lahan sawit, sementara di Malaysia dilindungi oleh Undang-Undang Kerahasiaan. Jadi, ini tantangan," ujarnya di sela-sela RT13, Selasa (17 November 2015) malam.

Prinsip tranparansi itu diketahui menjadi salah satu fokus untuk mendorong program RSPO Next, program yang juga masuk dalam pembahasan penting pada gelaran RT13 ini.

"Kami kembalikan lagi apakah regional sertifikasi itu bisa berjalan atau tidak, kami kembalikan kepada masing-masing pemangku kepentingan," ujarnya.

Menurut Edi, RSPO Next merupakan program yang lebih progresif didukung dengan upaya untuk terus berbenah dalam memacu standardisasi produk olahan sawit.

Selain itu, ujarnya, RSPO ke depan diharapkan menjadi kendaraan kompetitif untuk bersaing dengan skema sertifikasi yang lain.

YBhg Tan Sri Dato' Seri Mohd Blake Salleh, President & Group Chief Executive dari Sime Darby Berhad—perusahaan hasil penggabungan sejumlah BUMN perkebunan kelapa sawit Synergy Drive Sdn Bhd. Malaysia— menegaskan perlunya kerja sama antara semua pemangku kepentingan bisnis sawit.

"Kita harus berjalan bersama untuk menyelesaikan permasalahan baik terkait ekonomi maupun lingkungan," katanya.

Sime Darby Berhad diketahui mulai masuk Indonesia pada 1988 dengan mengakuisisi 23 lahan perkebunan Salim Group yang tersebar di Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Kini, melalui anak usahanya di Indonesia, PT Minamas Gemilang, telah memiliki tujuh pabrik kelapa sawit.

BISNIS

Berita terkait

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

3 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Izin Kebun Sengon Ditanami Kelapa Sawit, Bos PT Green Forestry Indonesia Ditangkap di Bandara Depati Amir

41 hari lalu

Izin Kebun Sengon Ditanami Kelapa Sawit, Bos PT Green Forestry Indonesia Ditangkap di Bandara Depati Amir

Kejaksaan menangkap Bos PT Green Forestry Indonesia yang masuk dalam DPO. Salah gunakan izin kebun sengon untuk kelapa sawit.

Baca Selengkapnya

PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

42 hari lalu

PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

CV El Hana Mulia dalam melaksanakan aktivitasnya tetap berada di kawasan wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah.

Baca Selengkapnya

4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

49 hari lalu

4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

Apa saja perbedaan dari minyak makan merah dengan minyak goreng biasa?

Baca Selengkapnya

Berharap pada Minyak Makan Merah

50 hari lalu

Berharap pada Minyak Makan Merah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pabrik minyak makan merah. Dianggap bisa menjadi alternatif minyak goreng konvensional, harga lebih murah.

Baca Selengkapnya

Kandungan dan Manfaat Minyak Makan Merah yang Dibanggakan Jokowi

51 hari lalu

Kandungan dan Manfaat Minyak Makan Merah yang Dibanggakan Jokowi

Presiden Jokowi menyebut minyak makan merah lebih murah dari minyak goreng. Apa kandungan dan manfaat minyak makan merah?

Baca Selengkapnya

Soal Minyak Makan Merah, Ini Kata Jokowi sampai Teten

51 hari lalu

Soal Minyak Makan Merah, Ini Kata Jokowi sampai Teten

Presiden Jokowi mengatakan, minyak makan merah akan menjadi tren dalam urusan goreng-menggoreng, Kementerian Koperasi bangun banyak pabriknya.

Baca Selengkapnya

Kementan Kebut Peraturan Baru soal Peremajaan Sawit Rakyat

6 Maret 2024

Kementan Kebut Peraturan Baru soal Peremajaan Sawit Rakyat

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian atau Kementan Andi Nur Alamsyah menyatakan sedang membahas simplifikasi aturan dan persyaratan perihal peremajaan sawit rakyat atau PSR.

Baca Selengkapnya

Kementan Targetkan Peremajaan Sawit Rakyat 120 Ribu Hektare Tahun Ini

5 Maret 2024

Kementan Targetkan Peremajaan Sawit Rakyat 120 Ribu Hektare Tahun Ini

Dirjen Perkebunan Kementan, Andi Nur Alamsyah menyatakan bahwa tahun ini Kementan menargetkan peremajaan sawit rakyat seluas 120 ribu hekatre.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Serikat Guru Menolak Dana BOS Dialihkan untuk Makan Siang Gratis, Cawe-cawe Jokowi di Program Prabowo Menuai Kritik

4 Maret 2024

Terpopuler: Serikat Guru Menolak Dana BOS Dialihkan untuk Makan Siang Gratis, Cawe-cawe Jokowi di Program Prabowo Menuai Kritik

Terpopuler: Rencana pengalihan dana BOS untuk program makan siang gratis diprotes serikat guru, Presiden Jokowi cawe-cawe rencana kerja Prabowo.

Baca Selengkapnya